URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Kamis, 18 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 183 users
Total Pengunjung: 5863459 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KREATIFITAS SANTRI
 
   
Tangga Ribath 
Penulis: Muhammad Ridlwan [ 16/9/2016 ]
 
Setiap detik, setiap menit, setiap jam dan setiap hari, aku dilewati, dan yang lebih ekstrim lagi, aku diinjak-injak oleh semua penghuni Ribath. Badanku terkena hujan, panas, bahkan dinginnya angin malam juga menimpa tubuhku yang rentan ini. Aku tetap setia menunggu kaki-kaki yang akan lewat. Apakah mereka tidak mau balas budi kepadaku?

Jum’at sore, aku berdo’a kepada Allah swt :
“Ya Allah, aku mohon hidupkanlah tubuhku yang menderita ini, supaya aku bisa membalas mereka yang menganiayaku”.

Alhamdulillah,rupanya do’aku dikabulkan Allah. Karena tiba-tiba ada dua santri yang melewati tubuhku. Mereka adalah Sonhaji dan Ba’abud, sambil melintasi tubuh ku, mereka berkata :
“Hai Son, ayo kita bermain tennis meja!” kata Ba’abud
“Ya, ayo” jawab Sonhaji.
“Ngomong-ngomong, ada pelajaran apa setelah maghrib Son?
“Setelah maghrib adalah pelajaran Ammy Luthfi.”

Tatkala mereka berdialog sambil melewati tubuhku, secepat kilat aku menjatuhkan mereka berdua, sehingga kepala mereka terbentur lantai seraya berteriak,
“Aaaaaaaaaaarrrggghhhh…….”

Aku langsung terbangun dari tidurku dan aku segera menyebut asma Allah. Ternyata itu hanya mimpi belaka. Tetapi tetap saja aku hanyalah sebuah tangga yang tidak bisa hidup.

Aku bersyukur kepada Allah yang telah menciptakanku. Karena masih banyak tangga-tangga lain yang lebih menderita. Aku harus bersabar dan bertawakkal karena telah tercipta di dunia ini.

Medio Pebruari, 2009, Ribath Almurtadla.

(pejuangislam)
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Kreatifitas Santri
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam