Kematangan Ustadz Luthfi Bashori dalam Berpolitik & Berstrategi
Menulis profil ustadz Luthfi Bashori atau yang biasa akrab dipanggil Ammy oleh para santrinya, tentunya banyak sekali yang harus ditulis tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan beliau. Karena beliau juga dikenal oleh masyarakat, sebagai seorang ulama yang mempunyai karakteristik dan berdedikasi tinggi. Bahkan banyak juga yang memberi gelar sebagai cendikiawan muslim yang mempunyai fleksibelitas diri terhadap semua masalah yang berkaitan dengan dunia keislaman.
Figur beliau dikenal oleh kalangan tokoh berkaliber nasional, sebagai seseorang yang kaya ide, dan cerdik dalam mencari solusi, untuk menyelesaikan beberapa masalah yang berkaitan dengan kemaslahatan dunia Islam dan problematika umat Islam secara Makro.
Di antara sekian banyak contoh, adalah bahwa umat Islam sangat membutuhkan tenaga maupun pikiran beliau semisal dalam dunia politik Nasional. Beliau selalu berperan aktif dalam banyak hal di dunia politik, meskipun bukan fungsionaris dalam satu partaipun yang ada di Indonesia. Tak heran jika banyak dari pemikiran beliau yang telah direalisasikan oleh kalangan politikus, untuk dijadikan sebuah pedoman maupun sebagai panduan dalam pengambilan sikap politik. Yang demikian itu, karena beliau mempunyai prinsip yang sering disampaikan kepada para tamu yang bersilaturrahmi, termasuk kepada penulis sendiri, diataranya yaitu, “Saya tidak terikat dengan satu partai apapun, tapi jika sebuah partai berkomitmen dalam visi-misinya mau menerapkan syariat Islam, beliau akan mendukung sepenuhnya” itulah diantara komitmen beliau dalam dunia politik Nasional.
Aktifis Muda Muslim Indonesia, barangkali julukan ini sangat tepat bagi beliau. Apalagi jika julukan itu disingkat menjadi AMMI, nyaris sama dengan panggilan akrab beliau di kalangan para santri. Meskipun tidak banyak berperan aktif atau terjun penuh dalam dunia politik, tapi beliau juga tidak dapat dikatakan pasif, karena telah banyak kontribusi yang beliau sampaikan. Beliau mempunyai pandangan tersendiri dalam menyikapi dunia poltik, yang menurut beliau bahwa dewasa ini, jika beliau terjun aktif dalam dunia politik, itu, khawatir banyak tercampur dengan kepentingan pribadi, tentunya yang berkaitan dengan masalah duniawi, yang orientasinya hanya memperebutkan jabatan atau kedudukan. Oleh karena itulah beliau tidak berminat menjadi fungsionaris salah satu partai politik manapun.
Di dalam dunia perpoltikan nasional, beliau termasuk sangat dikenal oleh sahabat-sahabatnya, sebagai figur yang sangat berkompeten, apalagi jika menyangkut kemaslahatan umat Islam. Padahal, kalau dinilai dari segi pendidikan formal, beliau hanyalah tamatan SLTP saja. Barangkali itulah salah satu keistimewaan yang dimilki beliau, dan yang membedakan dengan tokoh-tokoh Nasional lainnya.
Di antara sumbangsih beliau, dalam dunia pergerakan Islam yang sering beliau geluti, yaitu berperan aktifnya sebagai konseptor maupun sebagai pimpinan musyawarah dalam berbagai pertemuan berskala nasional. Seringkali beliau berperan dalam menelorkan sebuah keputusan, menformat pernyataan sikap, maupun menyelesaikan masalah keumatan. Di dalam pertemuan-pertemuan setingkat lokal, maupun regional, hingga nasional, beliau dikenal tidak pernah kehabisan ide, alias kaya akan ide dalam setiap mencetuskan sebuah keputusan. Bahkan dalam setiap pertemuan, ketika terjadi deadlock, seringkali, beliau tampil sebagai orang pertama yang menelorkan ide-ide briliyan dan bisa diterima oleh musyawirin.
Salah satu cotoh yang pernah penulis ketahui sendiri, adalah ketika beliau dan sahabat-sahabatnya mengadakan pertemuan di Surabaya, guna membahas masalah RUU APP (Rancangan Undang-undang anti Pornografi & Pornoaksi). Dengan menghadirkan Ketua Pansus DPR RI, Bapak Balkan Kaplale, maka beliau bertidak sebagai mediator antara audiens dengan Bapak Balkan Kaplale.
Dalam pertemuan itu, tampak sekali peran beliau dalam menampung usulan-usulan audien, dan sekaligus beliau banyak memberi kontribusi pemikiran, serta tidak ketinggalan berupaya menflorkan ide-idenya yang bisa diterima musyawirin. Kegigihan beliua dengan gaya khasnya, dalam menyanpaikan ide-ide kreatif, serta semangat dan kelantangan suara yang tidak pernah luntur, disertai luasnya ilmu dan pengalaman, juga lugas di dalam penyampaiannya, maka tidak heran jika banyak musyawirin yang semula belum bisa menerima ide beliau sehingga pada akhirnya dapat sejalan dengan ide-idenya. Hal itu dikarenakan beliau mempunyai keahlian serta keistimewaan, yang bisa mengarahkan maupun mengubah sudut pandang serta pemikiran orang lain yang asalnya bertentangan dengan beliau sehingga bisa sependapat dengan pemikirannya. Termasuk dari keistimewaan beliau, jika ada suatu pertemuan, dan dikomandani oleh beliau, maka seringkali tidak banyak terjadi deadlock maupun perdebatan yang panjang, sehinga cepat tercetuslah sebuah kesimpulan dan keputusan.
Salah satu faktor penyebab peran aktif beliau dalam dunia dakwah dan pergerakan Islam, disebabkan karena rasa kepedulian yang tinggi serta rasa keprihatinan terhadap kondisi umat Islam dewasa ini. Sehingga timbullah semangat dan ghirah perjuangan terhadap Islam.
Namun, dengan keaktifan beliau ini, tidak jarang pula mendapat perlawanan maupun teror dari musuh-musuhnya, tentunya mereka yang tidak sehaluan dengan pemikiran dan sudut pandang beliau dalam memahami hakikat Islam. Bahkan beliau sering juga disebut sebagai tokoh kelompok sayap kanan, atau tokoh garis keras, dan yang semisal, karena beliau selalu menyuarakan hakikat syariat Islam sesuai dengan konsep ulama salaf, dan selalu memperjuangkan agar hukum-hukum fiqih yang telah dipelajari oleh umat Islam Indonesia, baik yang diajarkan di banyak pesantren, masjid, majlis ta’lim, dan pengajian umum lainnya, melewati buku-buku karangan ulama salaf, agar dapat diterapkan di Indonesia secara resmi kenegaraan, atau dalam bahasa lugas beliau, pemerintah harus merealisasikan formalisasi syariat dalam tataran hukum positif negara. Beliau begargumentasi bahwa umat Islam adalah penghuni mayoritas negeri ini, karena itu sudah seharusnya mendapatkan kesempatan untuk dapat mengamalkan secara murni ajaran agamanya, baik dalam kaitannya dengan hukum perekonomian, perdata, pidana, maupun bentuk pemerintahan yang islami, karena hal itu telah dilindungi oleh undang-undang yang berlaku di Indonesia ini.
Ustadz Luthfi selalu aktif mengkontrbusikan dirinya di dunia dakwa dan pergerakan dalam segala hal, baik itu dalam bentuk keilmuan, pemikiran, moril maupun materi. Karena beliau berkomitmen untuk terjun secara totalitas dalam dunia yang ditekuninya. Bahkan tidak hanya itu, dalam segala halpun selalu tampil totalitas, yang penting dapat mengamalkan motto beliau, yaitu untuk menegakkan kalimat Allah. Beliau juga selalu mempunyai sensasi-sensasi baru yang bisa menjadi shock terapy bagi musuh-musuh Islam. Dalam analisa penulis, sangatlah berbeda antara sensasi yang sering dilakukan Gus Dur dengan seringnya mengeluarkan statement-statement yang bertentangan dengan syariat Islam, sedang Ustadz Luthfi justru kebalikannya, statement-statement beliau seringkali menguntungkan pejuang syariat, dan secara otomatis pemikiran beliau dikenal oleh masyarakat luas sering kontra dengan keyakinan Gus Dur. Itulah salah satu perbedaan jauh dari keduanya, meskipun keduanya sama-sama dikenal sebagai Gus (Putra seorang Kyai).
Tokoh ulama yang satu ini, hampir tidak pernah dalam mengamalkan motto hidupnya mengambil sikap tanpa didasari tuntunan syariat yang benar serta undang undang yang saat ini berlaku di Indonesia. Bahkan dalam berstrategi baik di dalam dunia politik, maupun yang bersentuhan dengan hukum positif, beliau selalu berupaya menyesuaikan dengan ketentuan hukum yang berlaku, baik dalam koridor hukum Islam maupun hukum positif Negara.
Contohnya, ketika terjadi kasus pelecehan Alquran yang dikatakan sebagai kitab paling porno, dengan melibatkan mantan Presiden, Gus Dur, yang dikenal juga sebagai cucu pendiri NU. Maka Ustadz Luthfi tidak mengambil sikap untuk menuntutnya secara pribadi, atau instansi pendidikan yang dipimpinnya, melainkan beliau mengambil langkah cerdik dengan mengemas strategi matang, yaitu dengan cara mengumpulkan tidak kurang dari 500 (lima ratus) tanda tangan ulama-ulama dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, sesuai dengan data yang penulis kumpulkan dalam file-file pesantren, karena penulis adalah salah satu santri dan staf beliau, yang mana isi surat dengan tanda tangan para ulama itu, untuk menuntut Gus Dur agar mau mengklarifikasi statemennya bahwa Kitab Suci paling porno di dunia adalah Alquran, dan juga meminta agar Gus Dur bertaubat kepada Allah SWT. Nah disitulah letak strategi jitu beliau,, sehingga tidak jarang pula membuat musuh-musuh Islam ciut nyalinya dalam menghadapi beliau.
Tokoh masyarakat yang satu ini memang bisa dibilang unik, karena secara logika beliau sering terbilang rugi dalam hal materi, dengan metode dakwah yang beliau lakukan. Sebut saja tatkala berkeliling Jawa untuk mengumpulkan tanda tangan para ulama, beliau jalani tanpa ada sponsor dari pihak manapun, kecuali bantuan sahabat-sahabat beliau dalam menyediakan fasilitas yang seadanya. Tapi apa jawab beliau tatkala ditanya tentang hal itu, beliau hanya tersenyum, dan menjelaskan bahwa dengan berkeliling itu malah banyak hikmah yang didapatkanya. Antara lain menambah jalinan silaturrahim dengan tokoh-tokoh Islam lainnya, bahkan beliau dapat merubah pandangan seseorang terhadap perilaku Gus Dur yang dinilai sering keluar dari kaidah ajaran Islam, dan tidak dapat ditolelir lagi. Dengan berkiling itu juga, bisa membangkitkan ulang semangat dan ghirah para ulama terhadap Islam. Tegas Ustadz Luthfi.
Bukan hanya itu saja keunikan beliau, dengan karya-karya tulisnya, beliau bisa mempengaruhi para pembacanya. Sedangkan karya fenomenalnya yang dikenal masyarakat adalah buku beliau yang berjudul Musuh Besar Umat Islam. Dan masih banyak lagi karya-karya ilmiah serta selebaran-selebaran yang beliau terbitkan. (Ahmad Hilmy, Pasuruan)