URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Jumat, 19 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 38 users
Total Pengunjung: 5863504 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
NABI SAW BERASAL DARI KALANGAN ANAK YATIM 
Penulis: Pejuang Islam [ 3/9/2016 ]
 
NABI SAW BERASAL DARI KALANGAN ANAK YATIM

Luthfi Bashori

Mengapa Allah SWT mendidik Nabi-Nya dalam keadaan yatim ? Ada yang mengatakan karena dasar setiap sesuatu yang besar berasal dari yang kecil, dan kesudahan dari sesuatu yang remeh adalah menjadi penting.

Hal itu dimaksudkan pula agar Nabi SAW dapat memahami, bahwa sekalipun dengan kondisi yatim piatu, namun beliau SAW dapat  mencapai tingkat kemuliaannya, beliau SAW dapat mengetahui bahwa orang mulia itu ialah siapa yang dimuliakan Allah SWT.

Beliau SAW juga dapat mengetahui, bahwa kekuatannya bukan berasal dari bapak-bapak dan ibu-ibu maupun harta, akan tetapi kekuatannya berasal dari Allah SWT.

Sekaligus agar beliau menyayangi kaum miskin dan anak-anak yatim. Allah SWT berfirman tentang masa kecil beliau SAW yang artinya, Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan. (QS. Adh-Dhuha: 6-8).

Betapa mulianya metode pendidikan yang diterapkan oleh Allah terhadap kehidupan Nabi Muhammad SAW. Dengan jenjang yang teratur dan terarah semacam itu, maka beliau SAW dapat mencapai derajat yang paling tinggi di antara makhluk-makhluk yang pernah diciptakan olehg Allah.

Karena itu, seseorang yang benar-benar ingin memiliki jiwa yang tangguh dan semangat membaja, maka hendaklah memulai karirnya dalam segala hal itu, dimulai dari yang kecil untuk menuju jenjang yang besar, dari yang sedikit menuju perolehan yang banyak, dari yang rendah untuk menuju tingkat yang tinggi, dari yang remeh untuk menuju jenjang yang jauh lebih mulai.

Seseorang yang bercita-cita mulia, hendaklah menghindarikan dirinya dari upaya-upaya peng-karbit-an, atau upaya pemaksaan diri dengan pematangan sebelum waktunya, atau sengaja mengadakan trik-trik tipuan khusus untuk tujuan pengatrolan nama di depan masyarakat dengan tujuan mendapatkan kehormatan, sekalipun hakikatnya belum cukup matang untuk mendapatkan apa yang ia harapkan. Umumnya, banyak  yang menggunakan jurus khalif tu`raf (tampil bedalah dengan orang lain , maka engkau akan cepat terkenal).

Karena upaya-upanya nista yang demikian itu, sangat jauh dari tuntunan dan tauladan kehidupan Nabi Muhammad SAW.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam