DAKWAH DENGAN KEDERMAWANAN
Luthfi Bashori
Kedermawanan seseorang, sering kali dapat merubah keadaan di tengah masyarakat. Karena itu sifat dermawan, seperti sering membantu sesamanya, baik itu dengan cara bersedekah dengan harta bendanyanya, atau memberikan jasa tertentu kepada orang lain secara cuma-cuma, adalah termasuk salah satu dari metode dakwah yang pengaruhnya sangat besar di tengah masyarakat, khususnya dapat dilakukan oleh kalangan para da`i yang merasa lemah dalam menyampaikan ajaran agama secara ilmiah.
Berikut adalah kisah indah tentang kedermawanan seorang Nabi yaitu, Sayyidina Ibrahim AS.
Suatu ketika seorang Majusi menginginkan makanan dari Nabi Ibrahim AS, maka Nabi Ibrahim berkata kepadanya, Jika engkau beriman kepadaku, aku memberimu makanan. Ternyata orang Majusi ini meninggalkannya dan pergi karena mempertahankan agamanya.
Kemudia Allah SWT mewahyukan kepada Nabi Ibrahim AS, Mengapa engkau tidak memberinya makanan, kecuali dengan mengganti agama, sedangkan Kami memberinya makanan selama tujuh puluh tahun meskipun ia dalam keadaan kafir (tidak harus beriman). Apa keberatanmu bila engkau memberinya makanan hanya semalam saja?
Nabi Ibrahim AS berlari mengejar dan mengundangnya sebagai tamu. Kemudian orang Majusi itu berkata kepadanya, Aku tidak akan kembali bersamamu, kecuali setelah engkau beritahukan kepadaku apa sebabnya engkau segera mengejarku setelah menolak memberi makanan kepadaku?
Maka Sayyidina Ibrahim AS mengabarinya sehingga orang Majusi itu sadar dan menyesal, lantas berkata, Ya Subhanallah, demikianlah Tuhanku memperlakukan aku, padahal aku menyembah selain Dia.
Kemudia orang Majusi itu bertaubat dan beriman serta bersungguh-sungguh dalam keimanannya.