URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Jumat, 29 Maret 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 92 users
Total Pengunjung: 5860451 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KISAH AL-‘UTBI DALAM BERTAWASSUL 
Penulis: Pejuang Islam [ 8/9/2016 ]
 
KISAH AL-UTBI DALAM BERTAWASSUL

Sayyid Muhammad bin Alwi Almaliki

Al-Imam Al-Hafidz Al-Syaikh Imaduddin Ibnu Katsir mengatakan, Sekelompok ulama, di antaranya Syaikh Abu Al-Mashur Al-Shabbagh dalam kitabnya Al-Syamil menuturkan sebuah kisah Al-Utbi yang mengatakan, Saya sedang duduk di samping kuburan Nabi SAW. Lalu datanglah seorang Arabi (penduduk pedalaman Arab) kepadanya, Assalamualaika, Ya Rasulullah ! saya dengar Allah berfirman, artinya, : Sesungguhnya jika mereka menganiaya dirinya, lantas datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentu mereka mendapati Allah maha penerima taubat Lagi Maha Penyayang.(Q.S. Al-Nisa:64)

Dan saya datang kepadamu untuk memohonkan ampunan atas dosaku dan memohon syafa`at denganmu kepada Tuhanku. Selanjutnya Arabi tersebut mengumandangkan bait-bait syair,:  Wahai orang yang tulang belulangnya di kubur di tanah datar. Berkat keharumannya, tanah rata dan bukit semerbak mewangi. Diriku jadi tebusan untuk kuburan yang engkau tinggal di dalamnya. Di dalam kuburanmu terdapat sifat bersih dan kedermawanan.

Kemudian Arabi tadi pergi. Sesudah kepergiannya, saya tertidur dan bermimpi bertemu Nabi SAW, beliau bersabda, : Kejarlah si Arabi dan berilah kabar gembira bahwa Allah telah mengampuni dosanya.

Kisah ini diriwayatkan oleh Imam Nawawi dalam kitabnya yang populer Al-Idhah pada bab 6 halaman 498, dan juga diriwayatkan oleh Al-Hafidz Imaduddin Ibnu Katsir dalam tafsirnya yang masyhur ketika menafsirkan ayat.

Syaikh Abu Muhammad Ibnu Qudamah juga meriwayatkannya dalam kitabnya Al-Mughni vol 3 halaman 556. Syaikh Abu Al-Faraj Ibnu Qudamah dalam kitabnya Al-Syarah Al-Kabir volume 3 halaman 495, dan Syaikb Manshur Ibn Yunus Al-Bahuti dalam kitabnya yang dikenal dengan nama Kasysyaf Al-Qina volume 5 halaman 30 yang merupakan salah satu kitab paling populer dalam madzhab Hanbali volume 5 halama 30 juga mengutip kisah dalam hadits di atas.

Al-Imam Al-Qurthubi mufassir kenamaan dan rujukan para mufassir menyeburkan sebuah kisah serupa dalam tafsirnya yang dikenal dengan nama Al-Jami li Ahkam. Ia mengatakan, Abu Shadiq meriwayatkan dari Ali yang berkata,  Tiga hari setelah kami mengubur jasad Rasulullah SAW, datang kepadaku seorang Arabi. Ia merebahkan tubuhnya pada kuburan beliau dan menabur-nabur tanah kuburan di atas kepalanya sambil berkata, Wahai Rasulullah ! engkau bersabda maka kami mendengar  sabdamu. Engkau hafal firman Tuhanmu maka kami pun hafal apa yang dari Allah dan darimu. Dan salah satu ayat yang turun kepadamu adalah (artinya) : Sungguh saya telah berbuat dzalim kepada diriku sendiri dan saya datang kepadamu untuk memohonkan ampunan untukku.  Kemudian dari arah kubur muncul suara , : Sesungguhnya engkau telah mendapat ampunan. (tafsir Al-Qurthubi volume 5 halaman 265)

Kisah di atas adalah Al-Utbi dan telah dikutip oleh para ulama seperti disebut di atas. Baik kisah ini dikategorikan shahih atau Dhaif dari aspek sanad yang dijadikan pijakan para pakar hadits dalam menetukan hukum hadits apa saja, maka kami bertanya-tanya, Apakah para ulama di atas telah mengutip kekufuran dan kesesatan? Atau mengutip keterangan yang mendorong menuju penyembahan berhala dan kuburan?  Jika faktanya memang demikian, lalu dimanakah kredibiltis mereka dan kitab-kitab karya mereka? Subhanaka Hadza Buthanun Adhim.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam