|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
|
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Kamis, 25 April 2024 |
Pukul: |
Online Sekarang: 2 users |
Total Hari Ini: 95 users |
Total Pengunjung: 5864384 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
SILSILAH KERANCUAN SYAIKH AL-ALBANI |
Penulis: Pejuang Islam [ 20/4/2014 ] |
|
|
SILSILAH KERANCUAN SYAIKH AL-ALBANI
Sayyid Hasan bin Ali As-Saqqaf
Dengan menelaah kitab ini secara seksama dan dilandasi dengan kesadaran nurani serta keinsyafan diri, akan menjadi teranglah bagi kita bahwa semua tahqiq yang dilakukan oleh Syaikh Al-Albani tidaklah patut untuk dijadikan pedoman terlebih lagi sandaran. Dengan ini pula kita akan terhindar dari ketertipuan dari semua penetapan shahih atau dhaif yang dilakukan oleh Syaikh Al-Albani.
Kitab ini adalah juz pertama dari silsilah kitab-kitab Tanaqudhat Al-Albani (Kerancuan Al-Albani). Pada juz pertama ini terdapat lebih dari 250 kerancuan pandangan Al-Albani dalam hal menshahihkan satu hadits dalam satu kitabnya dan mendhaifkannya pada kitabnya yang lain dalam berbagai takhrij yang dia lakukan terhadap hadits-hadits dan atsar-atsar Nabi SAW.
Kitab ini sengaja disusun oleh pengarang berawal dari penelusuran dan pengkajiannya terhadap kitab-kitab yang disusun oleh Al-Albani, yang nama lengkapnya adalah Syaikh Muhammad Nashiruddin bin Nuh An-Najati Al-Albani.
Pengarang melakukan pengkajian secara mendalam terhadap kitab-kitab Syaikh Al-Albani dengan merujuknya kembali kepada kitab-kitab utama yang dijadikan sebagai sandaran oleh para ulama ahli hadits, kini dan terdahulu, yang juga merupakan kitab-kitab yang Syaikh Al-Albani menukil darinya.
Setelah semua pengkajian itu, disimpulkanlah bahwa ternyata apa yang disusun oleh Syaikh Al-Albani sangatlah penuh dengan kerancuan dan pertentangan. Teramat banyak terdapat kesamaran, kekeliruan, dan kesalahan di dalamnya.
Inilah yang membuat pengarang merasa sangat heran dan terperangah dibuatnya. Betapa tidak, betapa banyak pemuda dan para penuntut ilmu yang telah teperdaya dan tertipu dengan takhrij yang dilakukan Syaikh Al-Albani dengan segala kerancuan, pertentangan, dan kesalahan fatalnya itu.
Itu terjadi karena mereka tidak kembali kepada kitab-kitab rujukan utama aslinya yang dijadikan rujukan oleh Syaikh Al-Albani sendiri dan mereka pun tidak mengetahui kerancuan dan pertentangan Syaikh Al-Albani dalam menghukumi hadits antara satu kitab dan kitabnya yang lain dari karangan-karangan yang disusun oleh Syaikh Al-Albani.
Itu semua tidak lain karena mereka tidak memiliki keahlian dalam ranah ini.
Berangkat dari itu semua, pengarang kitab ini, Sayyid Hasan As-Saqqaf, berupaya menyusun semua hasil kajian itu dalam silsilah-silsilah tersendiri: Tanaqudhat Al-Albani (Kerancuan dan Pertentangan Pandangan Syaikh Al-Albani) dalam silsilah tersendiri, Awham Al-Albani (Pandangan dan Anggapan yang Keliru Syaikh Al-Albani) dalam silsilah tersendiri, Akhtha’ wa Qushur Al-Albani fi al-Iththila‘ (Kesalahan dan Keteledoran Syaikh Al-Albani dalam Pengkajian) dalam silsilah tersendiri. Demikian pula tentang berbagai upaya yang dilakukan oleh Syaikh Al-Albani dalam menghapus atau mengubah ungkapan para sadat dan para ulama pembesar umat Islam yang dia menukil dari kitab-kitab mereka dalam kitab-kitabnya pun juga dalam silsilah tersendiri, dan seterusnya.
Kitab ini sengaja dipersembahkan dengan dedikasi sepenuh hati dan kesungguhan upaya oleh pengarang bagi para pembaca agar memahami betapa agung perkara ini, agar mereka tidak terjatuh ke dalam jurang kesalahan dan kerancuan yang teramat fatal pada karya-karya Syaikh Al-Albani, terlebih lagi bagi mereka yang telah tertimpa fitnah dengan Syaikh Al-Albani.
Adalah Syaikh Al-Albani, dirinya sendiri, dan orang-orang yang tertimpa fitnah oleh sebab dirinya telah menempatkan dan mentasbihkan Syaikh Al-Albani sebagai ulama tiada tara dan tanding pada zamannya. Mereka semua ini telah menjadikan ungkapan-ungkapan Syaikh Al-Albani sebagai ungkapan yang mutlak tanpa kritik terhadapnya.
Syaikh Al-Albani dianggap telah melampaui para ulama pendahulu dalam ketercapaiannya kepada penghujung-penghujung hadits, ziyadah-ziyadah-nya (tambahan), penyeterilannya, serta dalam menjelaskan segala apa yang tersembunyi bagi para muhadditsin dan para huffazh dari segala ilat (cacat) yang samar dan tersembunyi.
Mereka juga membenarkan, di antaranya, kelancangan Syaikh Al-Albani dalam memberikan koreksi terhadap Imam Muslim, bahkan Imam Al-Bukhari sekalipun, dengan mendhaifkan riwayat-riwayat yang dishahihkan oleh keduanya, meskipun kedudukannya dalam ilmu sungguh kedudukan yang paling rendah di hadapan kedudukan Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim. Padahal tak pernah ada satu orang pun dari para pendahulu imam-imam ahli hadits yang melakukan kelancangan semacam ini terhadap Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim.
Bahkan sebagian murid dan para sekutunya telah berbuat zhalim pada hak Syaikh Al-Albani, yang mereka mensifatinya dengan mengatakan bahwa Syaikh Al-Albani berada pada kedudukan Imam Ibnu Hajar Al-Asqallani, amirul mu’minin dalam hadits.
Dalam pengantar kitab ini, Habib Hasan berkata, “Sebelum kami menuturkan kepada Anda apa-apa yang telah kami sebutkan dari sifat-sifat Syaikh Al-Albani tersebut, insya Allah, secara ilmiah dan dalil yang nyata, kami katakan, ‘Lazimnya adalah bahwa seseorang yang menyatakan bahwa dirinya adalah khulashah al-muhadditsin (inti para muhadditsin) dan zubdah al-muallifin wa al-mushannifin (inti dan pokok para pengarang), yang mana dengan ilmunya telah melampaui para pendahulu dan orang-orang kemudian, selain para nabi dan rasul, dan bahwa dirinya adalah orang yang telah menyaring dan membersihkan akhbar (riwayat yang dinisbahkan kepada Nabi SAW) dan atsar (riwayat yang dinisbahkan kepada sahabat dan tabi`in) serta memilah-milah darinya antara yang shahih dan yang terdapat cacat padanya, maka sepatutnya kesalahan-kesalahan yang terdapat pada ungkapan-ungkapannya sangatlah sedikit dan tidak terdapat banyak kekeliruan dalam penetapan-penetapannya, dan tentu bisa dikatakan tidak ada pertentangan dalam segala hukum yang diputuskannya.”
Namun, dalam kenyataannya, kesalahan, kekeliruan, bahkan pertentangan dalam berbagai penetapan Syaikh Al-Albani yang fatal, yang tentu akan menjerumuskan umat kepada jurang kesesatan yang teramat dalam, sangatlah banyak jumlahnya, bukan lagi ratusan, melainkan lebih dari itu.
Silsilah kitab tentang kerancuan Syaikh Al-Albani, yang kitab ini adalah bagian pertamanya, akan menjelaskan secara terperinci kepada segenap pembaca yang insyaf dan rindu kepada kebenaran, semua kerancuan, kesalahan, dan kekeliruan Syaikh Al-Albani tersebut.
Sehingga dengan menelaah kitab ini secara seksama dan dilandasi dengan kesadaran nurani dan keinsyafan diri, akan menjadi teranglah bagi kita bahwa semua tahqiq yang dilakukan oleh Syaikh Al-Albani tidaklah patut untuk dijadikan pedoman, terlebih lagi sandaran.
Dengan ini pula kita akan terhindar dari ketertipuan dari semua penetapan shahih atau dhaif yang dilakukan oleh Syaikh Al-Albani. Syaikh Al-Albani mencela para ulama pada banyak perkara yang kemudian dia sendiri yang terjatuh kepada kehinaan dan ketercelaan yang dilontarkannya itu.
Sebagai penutup tulisan ini, perlu tentunya disebutkan di sini satu saja contoh dari berbagai kerancuan dan kelancangan Syaikh Al-Albani yang diuraikan secara terperinci di dalam kitab ini.
Di antaranya hadits dalam kitab Shahih Al-Bukhari No. 2114, dalam kitabnya, Dha‘if al-Jami‘ wa Ziyadatuh (4/111, no 4054), Syaikh Al-Albani berkata, “Diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bukhari dari Abu Hurairah hadits dha‘if".
|
1. |
Pengirim: nasha - Kota: malang kota
Tanggal: 21/4/2014 |
|
assalamualaikum..wr wb. Lanjut gus biar panas orang2 wahabbi |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Untuk memahamkan kepada umat Islam, agar tidak terkecoh oleh tipu daya aliran sesat, terkadang perlu untuk diterangkan jati diri tokoh mereka. |
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Pengirim: Taufikurrahman - Kota: Sumenep
Tanggal: 25/4/2014 |
|
Golongan wahaby pengikut Albani telah banyak menghapus hadis kalangan ulama' terdahulu demi memasukkan ajaran mereka yang selalu menbid'ahkan perbuatan baik orng muslim |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Begitulah kecurangan kaum Wahhabi. |
|
|
|
|
|
|
|
3. |
Pengirim: darma - Kota: Batang
Tanggal: 28/4/2014 |
|
Wahaby sangat bangga dan fanatik kpd syaikh al albany,sampai2 tak jarang pengikut wahaby perpedoman kpd nya tanpa meralat siapa syaikh al albany dan apa latar belakang nya.
Al albany tdk punya sanad keilmuan. Apakah dia seorang muhadist,atau fuqoha,atau bahkan mujtahid. Jawabanya tdk satupun. Lantas bgmn bisa dijadikan rujukan antara dhoif dan shahih nya hadist.
Wallahu a'lam,,, |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Beginilah problem umat Islam di jaman sekarang... berpedoman kepada sosok yg bukan Ahlinya... |
|
|
|
|
|
|
|
4. |
Pengirim: ilham - Kota: jaksel
Tanggal: 30/4/2014 |
|
Assalamu'alaikum Wr. Wb
Kyai, mohon izin untuk menyebarluaskan dalam blog saya, tentunya dengan menyertakan website Kyai sebagai sumber rujukannya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah.
Kami persilahkan. |
|
|
|
|
|
|
|
5. |
Pengirim: raihan wafa - Kota: tanah bumbu
Tanggal: 30/4/2014 |
|
Mantab kyai.lanjutkan dakwahnya |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Terima kasih supportnya. |
|
|
|
|
|
|
|
6. |
Pengirim: Abdul Mu'in - Kota: Mataram
Tanggal: 7/5/2014 |
|
Terima kasih, anda telah menginformasihkan hal yang sangat penting dalam Islam. Sehingga orang tidak begitu saja terbawa arus nuntuk merendahkan para Ulama terdahulu yang sudah dakui dunia Islam tentang ke piawiannya dalam ilmu keislamana. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Semoga bermanfaat |
|
|
|
|
|
|
|
7. |
Pengirim: Liana Sholikhan - Kota: Bojonegoro
Tanggal: 12/5/2014 |
|
Assalamualaikum yai.. Gerah juga yai kalau mendengar tausiyah mereka di tv rodja itu lho, seolah yang kita lakukan tak satupun benar dan selalu salah. Mohon doanya yai.. Wassalamu'alaikum. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Namanya juga mendengarkan ceramah aliran sesat, pasti gerah... karena itu kita tidak perlu takut menyerang Wahhabi denhan mengungkap kesesatan aqidah dan pemahamannya. |
|
|
|
|
|
|
|
8. |
Pengirim: syahril ramadhan - Kota: jakarta selatan
Tanggal: 13/5/2014 |
|
Assalammualaikum wr wb
Semoga pak kyai selalu dalam kesuksesan pada tiap langkahnya, senantiasa disehatkan badannya dan dijadikan keturunannya soleh dan solehah, amiinn
Subhanallah, pak kyai usul saya bagaimana jika dibuat folder tersendiri untuk mengupas tuntas tulisan dari syaikh hasan tsaqaf tsb. Karena fitnah Albani ini sudah merajalela,bahkan ada kejadian lucu ada kawan saya yg kurang paham menganggap Albani itu sahabat nabi, karena saban dia baca hadist dibawahnya selalu ditulisi "disahkan oleh syaikh al bani" waduhhh bagaimana ini pak kyai??? Mhn maaf sebelumnya, sukron katsiron |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon maaf jika kami belum dapat memenuhi harapan akhi ini, namun semoga sumbangsih yang sedikit ini bermanfaat untuk kaum Aswaja. |
|
|
|
|
|
|
|
9. |
Pengirim: abu ahmad - Kota: pangkalpinang
Tanggal: 13/5/2014 |
|
Menggibah orang yang sudah meninggal ke mana minta maafnya ya.? Kasihan tu mereka. semoga mendapat petunjuk ya. |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Pemahaman sesat Albani yang telah meninggal itu, sangat perlu diungkap di depan khalayak, agar kesesatannya itu tidak diikuti oleh umtat. |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|