URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Kamis, 25 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 95 users
Total Pengunjung: 5864384 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
SILSILAH KERANCUAN SYAIKH AL-ALBANI 
Penulis: Pejuang Islam [ 20/4/2014 ]
 
SILSILAH KERANCUAN SYAIKH AL-ALBANI

Sayyid Hasan bin Ali As-Saqqaf

Dengan menelaah kitab ini secara seksama dan dilandasi dengan kesadaran nurani serta keinsyafan diri, akan menjadi teranglah bagi kita bahwa semua tahqiq yang dilakukan oleh Syaikh Al-Albani tidaklah patut untuk dijadikan pedoman terlebih lagi sandaran. Dengan ini pula kita akan terhindar dari ketertipuan dari semua penetapan shahih atau dhaif yang dilakukan oleh Syaikh Al-Albani.

Kitab ini adalah juz pertama dari silsilah kitab-kitab Tanaqudhat Al-Albani (Kerancuan Al-Albani). Pada juz pertama ini terdapat lebih dari 250 kerancuan pandangan Al-Albani da­lam hal menshahihkan satu hadits dalam satu kitabnya dan mendhaifkannya pada kitabnya yang lain dalam berbagai takhrij yang dia lakukan terhadap hadits-hadits dan atsar-atsar Nabi SAW.

Kitab ini sengaja disusun oleh penga­rang berawal dari penelusuran dan peng­kajiannya terhadap kitab-kitab yang di­susun oleh Al-Albani, yang nama leng­kapnya adalah Syaikh Muhammad Nashi­ruddin bin Nuh An-Najati Al-Albani.

Pengarang melakukan pengkajian secara mendalam terhadap kitab-kitab Syaikh Al-Albani dengan merujuknya kem­bali kepada kitab-kitab utama yang dijadi­kan sebagai sandaran oleh para ula­ma ahli hadits, kini dan terdahulu, yang juga merupakan kitab-kitab yang Syaikh Al-Albani menukil darinya.

Se­telah semua pengkajian itu, disimpulkan­lah bahwa ternyata apa yang disusun oleh Syaikh Al-Albani sangatlah penuh dengan kerancuan dan pertentangan. Ter­amat banyak terdapat kesamaran, kekeliruan, dan kesalahan di dalamnya.

Inilah yang membuat pengarang me­rasa sangat heran dan terperangah di­buatnya. Betapa tidak, betapa banyak pemuda dan para penuntut ilmu yang te­lah teperdaya dan tertipu dengan takhrij yang dilakukan Syaikh Al-Albani dengan segala kerancuan, pertentangan, dan ke­salahan fatalnya itu.
Itu terjadi karena mereka tidak kem­bali kepada kitab-kitab rujukan utama aslinya yang dijadikan rujukan oleh Syaikh Al-Albani sendiri dan mereka pun tidak mengetahui kerancuan dan perten­tangan Syaikh Al-Albani dalam menghu­kumi hadits antara satu kitab dan kitab­nya yang lain dari karangan-karangan yang disusun oleh Syaikh Al-Albani.
Itu semua tidak lain karena mereka tidak memiliki keahlian dalam ranah ini.

Berangkat dari itu semua, pengarang kitab ini, Sayyid Hasan As-Saqqaf, ber­upaya menyusun semua hasil kajian itu dalam silsilah-silsilah tersendiri: Tana­qudhat Al-Albani (Kerancuan dan Per­ten­tangan Pandangan Syaikh Al-Albani) dalam silsilah tersendiri, Awham Al-Albani (Pandangan dan Anggapan yang Keliru Syaikh Al-Albani) dalam silsilah tersendiri, Akhtha’ wa Qushur Al-Albani fi al-Iththila‘ (Kesalahan dan Keteledoran Syaikh Al-Albani dalam Pengkajian) da­lam silsilah tersendiri. Demikian pula ten­tang berbagai upaya yang dilakukan oleh Syaikh Al-Albani dalam menghapus atau mengubah ungkapan para sadat dan para ulama pembesar umat Islam yang dia menukil dari kitab-kitab mereka da­lam kitab-kitabnya pun juga dalam sil­silah tersendiri, dan seterusnya.

Kitab ini sengaja dipersembahkan dengan dedikasi sepenuh hati dan ke­sungguhan upaya oleh pengarang bagi para pembaca agar memahami betapa agung perkara ini, agar mereka tidak ter­jatuh ke dalam jurang kesalahan dan ke­rancuan yang teramat fatal pada karya-karya Syaikh Al-Albani, terlebih lagi bagi mereka yang telah tertimpa fitnah de­ngan Syaikh Al-Albani.

Adalah Syaikh Al-Albani, dirinya sen­diri, dan orang-orang yang tertimpa fit­nah oleh sebab dirinya telah menempat­kan dan mentasbihkan Syaikh Al-Albani sebagai ulama tiada tara dan tanding pada zamannya. Mereka semua ini telah menjadikan ungkapan-ungkapan Syaikh Al-Albani sebagai ungkapan yang mutlak tanpa kritik terhadapnya.

Syaikh Al-Albani dianggap telah me­lampaui para ulama pendahulu dalam ketercapaiannya kepada penghujung-penghujung hadits, ziyadah-ziyadah-nya (tambahan), penyeterilannya, serta da­lam menjelaskan segala apa yang ter­sembunyi bagi para muhadditsin dan para huffazh dari segala ilat (cacat) yang samar dan tersembunyi.

Mereka juga membenarkan, di an­taranya, kelancangan Syaikh Al-Albani dalam memberikan koreksi terhadap Imam Muslim, bahkan Imam Al-Bukhari sekalipun, dengan mendhaifkan riwayat-riwayat yang dishahihkan oleh kedua­nya, meskipun kedudukannya dalam ilmu sungguh kedudukan yang paling ren­dah di hadapan kedudukan Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim. Padahal tak pernah ada satu orang pun dari para pen­dahulu imam-imam ahli hadits yang melakukan kelancangan semacam ini terhadap Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim.

Bahkan sebagian murid dan para sekutunya telah berbuat zhalim pada hak Syaikh Al-Albani, yang mereka men­sifatinya dengan mengatakan bahwa Syaikh Al-Albani berada pada keduduk­an Imam Ibnu Hajar Al-Asqallani, amirul mu’minin dalam hadits.

Dalam pengantar kitab ini, Habib Ha­san berkata, “Sebelum kami menutur­kan kepada Anda apa-apa yang telah kami sebutkan dari sifat-sifat Syaikh Al-Albani tersebut, insya Allah, secara ilmiah dan dalil yang nyata, kami katakan, ‘Lazim­nya adalah bahwa seseorang yang me­nyatakan bahwa dirinya adalah khula­shah al-muhadditsin (inti para muhad­ditsin) dan zubdah al-muallifin wa al-mushannifin (inti dan pokok para penga­rang), yang mana dengan ilmunya telah melampaui para pendahulu dan orang-orang kemudian, selain para nabi dan ra­sul, dan bahwa dirinya adalah orang yang telah menyaring dan membersih­kan akhbar (riwayat yang dinisbahkan kepada Nabi SAW) dan atsar (riwayat yang dinisbahkan kepada sahabat dan tabi`in) serta memilah-milah darinya an­tara yang shahih dan yang terdapat ca­cat padanya, maka sepatutnya kesalah­an-kesalahan yang terdapat pada ung­kapan-ungkapannya sangatlah sedikit dan tidak terdapat banyak kekeliruan dalam penetapan-penetapannya, dan tentu bisa dikatakan tidak ada perten­tangan dalam segala hukum yang di­putuskannya.”

Namun, dalam kenyataannya, kesa­lah­an, kekeliruan, bahkan pertentangan dalam berbagai penetapan Syaikh Al-Albani yang fatal, yang tentu akan men­jerumuskan umat kepada jurang kese­satan yang teramat dalam, sangatlah banyak jumlahnya, bukan lagi ratusan, melainkan lebih dari itu.

Silsilah kitab tentang kerancuan Syaikh Al-Albani, yang kitab ini adalah bagian pertamanya, akan menjelaskan secara terperinci kepada segenap pem­baca yang insyaf dan rindu kepada ke­be­naran, semua kerancuan, kesalahan, dan kekeliruan Syaikh Al-Albani terse­but.

Sehingga dengan menelaah kitab ini secara seksama dan dilandasi de­ngan kesadaran nurani dan keinsyafan diri, akan menjadi teranglah bagi kita bah­wa semua tahqiq yang dilakukan oleh Syaikh Al-Albani tidaklah patut un­tuk dijadikan pedoman, terlebih lagi san­daran.

Dengan ini pula kita akan ter­hindar dari ketertipuan dari semua pe­netapan shahih atau dhaif yang dilaku­kan oleh Syaikh Al-Albani. Syaikh Al-Albani mencela para ulama pada banyak perkara yang kemudian dia sendiri yang terjatuh kepada kehinaan dan ketercela­an yang dilontarkannya itu.

Sebagai penutup tulisan ini, perlu ten­tunya disebutkan di sini satu saja con­toh dari berbagai kerancuan dan kelan­cangan Syaikh Al-Albani yang diuraikan secara terperinci di dalam kitab ini.

Di an­taranya hadits dalam kitab Shahih Al-Bukhari No. 2114, dalam kitabnya, Dha‘if al-Jami‘ wa Ziyadatuh (4/111, no 4054), Syaikh Al-Albani berkata, “Diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Bukhari dari Abu Hurairah hadits dha‘if".
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: nasha  - Kota: malang kota
Tanggal: 21/4/2014
 
assalamualaikum..wr wb. Lanjut gus biar panas orang2 wahabbi 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Untuk memahamkan kepada umat Islam, agar tidak terkecoh oleh tipu daya aliran sesat, terkadang perlu untuk diterangkan jati diri tokoh mereka.

2.
Pengirim: Taufikurrahman  - Kota: Sumenep
Tanggal: 25/4/2014
 
Golongan wahaby pengikut Albani telah banyak menghapus hadis kalangan ulama' terdahulu demi memasukkan ajaran mereka yang selalu menbid'ahkan perbuatan baik orng muslim 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Begitulah kecurangan kaum Wahhabi.

3.
Pengirim: darma  - Kota: Batang
Tanggal: 28/4/2014
 
Wahaby sangat bangga dan fanatik kpd syaikh al albany,sampai2 tak jarang pengikut wahaby perpedoman kpd nya tanpa meralat siapa syaikh al albany dan apa latar belakang nya.
Al albany tdk punya sanad keilmuan. Apakah dia seorang muhadist,atau fuqoha,atau bahkan mujtahid. Jawabanya tdk satupun. Lantas bgmn bisa dijadikan rujukan antara dhoif dan shahih nya hadist.
Wallahu a'lam,,, 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Beginilah problem umat Islam di jaman sekarang... berpedoman kepada sosok yg bukan Ahlinya...

4.
Pengirim: ilham  - Kota: jaksel
Tanggal: 30/4/2014
 
Assalamu'alaikum Wr. Wb

Kyai, mohon izin untuk menyebarluaskan dalam blog saya, tentunya dengan menyertakan website Kyai sebagai sumber rujukannya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah.
Kami persilahkan.

5.
Pengirim: raihan wafa  - Kota: tanah bumbu
Tanggal: 30/4/2014
 
Mantab kyai.lanjutkan dakwahnya 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Terima kasih supportnya.

6.
Pengirim: Abdul Mu'in  - Kota: Mataram
Tanggal: 7/5/2014
 
Terima kasih, anda telah menginformasihkan hal yang sangat penting dalam Islam. Sehingga orang tidak begitu saja terbawa arus nuntuk merendahkan para Ulama terdahulu yang sudah dakui dunia Islam tentang ke piawiannya dalam ilmu keislamana. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Semoga bermanfaat

7.
Pengirim: Liana Sholikhan  - Kota: Bojonegoro
Tanggal: 12/5/2014
 
Assalamualaikum yai.. Gerah juga yai kalau mendengar tausiyah mereka di tv rodja itu lho, seolah yang kita lakukan tak satupun benar dan selalu salah. Mohon doanya yai.. Wassalamu'alaikum. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Namanya juga mendengarkan ceramah aliran sesat, pasti gerah... karena itu kita tidak perlu takut menyerang Wahhabi denhan mengungkap kesesatan aqidah dan pemahamannya.

8.
Pengirim: syahril ramadhan  - Kota: jakarta selatan
Tanggal: 13/5/2014
 
Assalammualaikum wr wb

Semoga pak kyai selalu dalam kesuksesan pada tiap langkahnya, senantiasa disehatkan badannya dan dijadikan keturunannya soleh dan solehah, amiinn

Subhanallah, pak kyai usul saya bagaimana jika dibuat folder tersendiri untuk mengupas tuntas tulisan dari syaikh hasan tsaqaf tsb. Karena fitnah Albani ini sudah merajalela,bahkan ada kejadian lucu ada kawan saya yg kurang paham menganggap Albani itu sahabat nabi, karena saban dia baca hadist dibawahnya selalu ditulisi "disahkan oleh syaikh al bani" waduhhh bagaimana ini pak kyai??? Mhn maaf sebelumnya, sukron katsiron 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon maaf jika kami belum dapat memenuhi harapan akhi ini, namun semoga sumbangsih yang sedikit ini bermanfaat untuk kaum Aswaja.

9.
Pengirim: abu ahmad  - Kota: pangkalpinang
Tanggal: 13/5/2014
 
Menggibah orang yang sudah meninggal ke mana minta maafnya ya.? Kasihan tu mereka. semoga mendapat petunjuk ya. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Pemahaman sesat Albani yang telah meninggal itu, sangat perlu diungkap di depan khalayak, agar kesesatannya itu tidak diikuti oleh umtat.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam