HINDARI LARANGAN ALLAH, ENGKAU AKAN DIJAGA
Luthfi Bashori
Konon Imam Al-Qadhi Abu Thayyib naik kapal yang datang dari Samirah. Saat itu usia beliau mencapai 100 tahun, dan tiba-tiba saja beliau melompat ke tepi laut.
Salah seorang yang menyaksikan kejadian itupun berkata: Hai orang tua, jangan lakukan itu. Sesungguhnya anggota-anggota tubuhmu telah lemah dan barangkali lompatan ini bisa menyebabkan robek pada perutmu.
Imam Abu Thayyib berkata, Hai Polan, sesungguhnya kami telah menjaga anggota-anggota badan kami dari larangan-larangan Allah, maka pasti Allah menjaga anggota tubuh kami dari kerusakan.
Dalam hadist ibnu Abbas dikatakan bahwa Nabi SAW berkata kepadanya, Jagalah dirimu dari larangan Allah, niscaya Dia akan menjagamu.
Keyakinan kuat semacam demikian ini sangat berpengaruh pada diri setiap orang, sebagaiman dikatakan oleh seorang penyair Arab yang artinya:
Sesungguhnya seseorang itu akan diangkat derajatnya tergantung pada kadar keyakinannya, dan orang yang tidak memiliki keyakinan terhadap sesuatu, maka sesuatu itu tidak akan memberi manfaat untuk dirinya.
Keragu-raguan dalam bersikap pada diri seseorang itu seringkali membawa dampak negatif kepada dirinya sendiri, bahkan dapat merugikan orang lain. Sebut saja contoh paling mudah, semisal keragu-raguan seorang supir mobil, seringkali merugikan para penumpangnya, karena munculnya sifat ragu-ragu pada diri supir di saat mengendari mobil dapat menyebabkan kecelakaan di jalan raya. Namun dengan kemantapan hati seringkali dapat menyelamatkan seseorang dari marabahaya yang akan menimpanya.
Berkeyakinan terhadap suatu amalan yang baik, terlebih amalan yang telah diajarkan oleh syariat, sebagaimana yang dilakukan oleh Imam Abu Thayyib, tentu jauh lebih baik dan lebih manfaat untuk diseriusi oleh setiap umat, demi membangun keyakinan pada dirinya secara mendalam atas kebesaran dan kekuasaan Allah SWT.
Mengkaji amalan para ulama salaf untuk diiukti adalah satu langkah positif yang perlu diistiqamahi. Semoga Allah memberi jalan kemudahan kepada umat Islam.