URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Kamis, 28 Maret 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 3 users
Total Hari Ini: 53 users
Total Pengunjung: 5860266 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KELAHIRAN ITU ADA DUA MACAM 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/9/2016 ]
 
KELAHIRAN ITU ADA DUA MACAM

Luthfi Bashori

Imam Zarkasyi berkata: Kelahiran itu ada dua macam. Pertama, kelahiran yang biasa dikenal orang, yakni lahir dari perut ibu. Kedua, kelahiran hati dan ruh, yang keduanya itu keluar (lahir) dari nafsu dan watak yang buruk. Kelahiran yang kedua inilah yang menjadikan Rasulullah SAW sebagai bapak bagi setiap orang yang beriman, seperti yang dikatakana oleh seorang penyair: Siapapun yang telah mengajari kebaikan, maka ia adalah sebaik-baik ayah, karena ia adalah bapak rohani, bukan bapak air mani. (Almunsyarif)

Jadi, jika orang tua itu telah melahirkan jasad, maka Rasulullah SAW telah melahirkan hati. Demikian juga dengan para penerus perjuangan dakwah Rasulullah SAW, yang diemban oleh para ulama, maka mereka ini sangat patut disebut sebagai bapak-bapak bagi umat Islam.

Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengatakan: Aku adalah budaknya orang yang mengajariku (ilmu) sekalipun hanya satu huruf.

Penghormatan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib ini kepada seorang guru agama ini sangat beralasan, karena para guru agama atau para ulama inilah yang hakikatnya telah melahirkan hati dan ruh pada diri setiap murid yang dibimbingnya. Maka sudah selayaknya mereka mendapatkan penghormatan yang sangat mulia.

Jika orang tua yang telah melahirkan jasad saja wajib dihoramti dan dimuliakan, sebagaimana perintah Alla: Wabil waalidaini ihsaanan (hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua), padahal di dalam jasad seseorang itu terdapat berbagai macam kotoran dan penyakit, bahkan jika sudah mati, maka jasad itu akan hancur luluh di dalam kuburan, karena dimakan oleh hewan-hewan pemangsa bangkai.

Sedangkan para ulama yang menjadi bapak rohani bagi umat Islam, tentunya lebih berhak untuk dihormati dan dimuliakan. Karena rohani umat Islam itu sifatnya lekang, bahkan tatkala jasad seseorang itu sudah mati dan hancur luluh di alam kubur, maka rohani akan tetap lestari.

Jika orang itu masih hidup selalu menjaga kebersihan dan kesucian hatinya, serta selalu diisi keimanan dan ketaatan kepada syariat agama Allah berkat bimbingan para ulama, maka tatkala berada di alam kubur maupun di akhirat, rohaninya akan mendapatkan kenikmatan yang tiada tara dari Allah SWT.

Jika seorang mukmin sudah mendapatkan kenikmatan di sisi Allah, tentunya dirinya tidak akan melupakan figur-figur yang konon telah membimbingnya dari jalan kebodohan dan kesesatan menuju jalan yang terang benderang dan penuh keimanan, yaitu kebaikan akhlaq yang mulia dalam bingkai syariat Islam. Figur-figur para pembimbing akhlaq yang mulia ini tiada lain adalah para ulama yang menjadi pewaris para Nabi SAW.

Karena itu, alangkah tepat jika umat Islam selalu mengikuti petunjuk para ulama yang benar-benar dapat membimbing kehidupan rohaninya. Bahkan, hendaklah ada sekelompok orang dari kalangan umat Islam yang mengkhususkan diri untuk mewarisi ilmu dan akhlaqnya para ulama. Namun jika belum mampu, hendaklah berkhidmat kepada para ulama. Jika belum mampu, hendaklah mengikuti petunjuk para ulama, Jika belum mampu, hendaklah menghormati eksisitensi para ulama. Jika belum mampu, janganlah menjauhi ulama. Jika belum mampu, janganlah memnyakiti para ulama. Jika belum mampu, janganlah melawan para ulama. Jika belum mampu, jangan memusuhi para ulama.

Adapun definisi ulama itu menurut Alquran adalah: innama yakhsyallaha min ibaadihil ulama (Sesungguhnya orang yang paling takut kepada Aallah itu adalah para ulama). Jadi, yang disebut para ulama adalah orang yang mendalami ilmu agama dan dirinya sangat takut kepada Allah jika berbuat maksiat. Jika ada orang yang pandai ilmu agama, namun tidak takut bermaksiat kepada Allah, maka tidak dikatakan sebagai ulama.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: sigit  - Kota: Blora
Tanggal: 29/8/2013
 
ustadz perihal ta'dhim kita pada guru seperti ucapan
Sayyidina Ali bin Abi Thalib mengatakan: Aku adalah budaknya orang yang mengajariku (ilmu) sekalipun hanya satu huruf.

bagaimana halnya yang mengajari kita ternyata tidak berakidah benar atau bahkan dengan guru non muslim yg mengajari ilmu dunia..
apa kita tetap patut ta'dhim, dan sebatas apa ta'dhim kita? Syukran 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kan sudah ada pembatasan: Siapapun yang telah mengajari kebaikan, maka ia adalah sebaik-baik ayah, karena ia adalah bapak rohani, bukan bapak air mani. (Almunsyarif).

Serta pembatasan: Guru agama Islam/ulama. Kalau mengajari kebatilan, yaa tidak masuk dalam kategori ini.

2.
Pengirim: Rumsaid  - Kota: Tangerang
Tanggal: 10/9/2013
 
Semoga bermanfaat u kt 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Amiin

3.
Pengirim: Petrus sitorus  - Kota: Medan
Tanggal: 11/9/2013
 
Asalamualaikum pak ustad!saya cuma mau menanyakan tinggian mana derajatnya diantara ulama dan orang tua kita yg menyayangi dan mendidik kita sedari kecil,menurut pak ustad sebelum dan sesudahnya saya mengucapkan terimakash,wasalamualaikum 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Menurut kami, tinggian derajat para ulama. Apalagi kalau orang tua kita tergolong masyarakat awwam.

4.
Pengirim: indra  - Kota: wonosobo
Tanggal: 15/9/2013
 
aminnnnnn kyai.... 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam