URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Selasa, 16 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 136 users
Total Pengunjung: 5863036 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
CHECK GIRO BCA RP 10 JUTA, NYASAR SAAT LEBARAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 8/10/2016 ]
 
CHECK GIRO BCA RP 10 JUTA, NYASAR SAAT LEBARAN

Luthfi Bashori

Lebaran kali ini, penulis mendapatkan pengalaman unik yang mengelikan, sebut saja anekdot di hari lebaran Idul Fithri 1434 H. Bagaimana tidak, karena tanpa disangka-sangka di hari yang fithri ini, kok ada saja kejadian yang menggelikan terjadi pada diri penulis.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, setiap datang hari Raya Idul Fithri, maka rumah kediaman penulis selalu ramai didatangi para tamu, silih berganti, baik itu tamu dari keluarga, handai taulan, para tetangga, kawan-kawan, jamaah pengajian, para santri, para alumni, para wali murid, dsb.

Tentunya macam-macam juga yang dilakukan oleh para tamu tersebut, ada yang murni niat bersilaturrahim, ada yang datang karena merasa rindu setelah lama tidak bertemu, ada yang datang untuk meminta doa, ada yang ingin foto bersama, ada yang datang untuk meminta bantuan demi hajatnya terwujudkan, namun ada juga yang datang untuk memberikan bantuan, demikianlah dan sebagainya.

Dari sekian banyak tamu yang datang, ada seorang kawan yang sudah sekian lama tidak pernah berjumpa, namun tahun ini tiba-tiba saja datang ke tempat penulis, sebut saja namanya Arif. Maka, terjadilah percakapan yang seru di antara kami, karena yang dibicarakan lebih banyak membahas nostalgia di jaman remaja se masa sekolah di SMP dulu.

Arif yang saat ini menjadi pengusaha di Jakarta yang kebetulan mudik ke Malang, ia mengatakan jika dirinya mengetahui rumah penulis dari kawan yang lain, sebut saja dari  Abdullah yang kebetulan sangat akrab juga dengan penulis bahkan sering berkomunikasi, karena itu pembicaraanpun menjadi sangat nyambung.

Ringkas cerita, pada saat Arif pamit pulang menjelang adzan Ashar, maka Arif mengambil selembar amplop dari saku baju taqwanya, lantas menyalami penulis dengan amplop itu, sebagai rasa ikut bergembira menurut pengakuannya, karena dirinya sangat senang dengan perjuangan yang selama ini penulis lakukan, sesuai yang dia dengarkan dari kawan-kawan yang lain.

Setelah arif pulang, maka penulis masuk ke dalam rumah dan menggantung baju pada gantungan di kamar, lantas pergi berwudlu untuk shalat Ashar. Entah bagaimana, saat akan shalat Ashar, penulis justru mengambil baju lainnya yang kebetulan juga ada di gantungan baju dalam kamar, hingga penulis kurang memperhatikan isi amplop yang diberi Arif tadi.

Kebetulan sekali, begitu menjelang adzan Maghrib, lampu PLN tiba-tiba padam. Tentu saja penulis butuh membeli lilin untuk membantu penerangan di rumah kediaman. Nah, saat itulah penulis baru ingat jika Arif sebelum pulang sempat memberi amplop, maka penulis pun langsung mencari baju di gantungan dengan merogoh-rogoh sakunya, dan penulispun mendapatkan amplop yang masih tertutup. Kemudian penulis keluar rumah untuk mencari tempat yang agak terang. Setelah penulis buka, ternyata amplop itu berisi Check Giro BCA senilai Rp 10 juta, dengan tulisan: Untuk pembayaran .!

Tentu saja penulis kaget dan agak tidak percaya dengan kejadian itu. Maka penulis berusaha menghubungi Arif, ternyata tidak berhasil. Hingga akhirnya penulis mengontak Abdullah dan minta tolong agar menanyakan kepada Arif tentang status Check Giro tersebut.

Setelah waktu memasuki pukul 8 malam, maka Abdullah pun mengontak penulis dan mengatakan jika Arif minta maaf, karena memang benar-benar salah saat mengambil amplop dari saku bajunya tadi siang.

Karena itu, penulis menitipkan amplop berisi Check Giro senilai Rp 10 juta itu kepada Abdullah untuk dikembalikan kepada Arif. Alhamdulillah penulis tetap merasa bersyukur karena tidak sampai merepotkan Arif dalam dunia usahanya, dan penulis juga tetap merasa senang, sekalipun hanya beberapa saat saja dapat memegang Check Giro senilai Rp 10 juta.
   

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Bagus  - Kota: Gresik
Tanggal: 31/8/2013
 
Wah,kalopun diambil jd harta syubhat bin haram ustadz... Haram dr Bank Konvensional lg. hehehe 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Ya, benar.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam