RAMADLAN KE - 26, NGAJI TAFSIR DI RIBATH ALMURATDLA
Luthfi Bashori
Membaca surat Al-anbiya pada hari ini, tepatnya pada kisah Nabi Ibrahim AS. Sekalipun di beberapa pesantren sekitar Singosari sudah mulai libur, namun para santri ribath Almurtadla masih aktif mengaji dengan penuh semangat, karena liburan Ribath Almurtadla baru dimulai pada tanggal 27 Ramadlan nanti. Berikut terjemahan kisah yang mereka baca:
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun), dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya. (QS. 21:51)
(Ingatlah), ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya (menurut sebagian para ulama, bukan bapak kandungnya, tetapi paman yang menjadi bapak angkatnya) dan kaumnya: Patung-patung apakah ini yang kamu tekun beribadat kepadanya? (QS. 21:52)
Mereka menjawab: Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya. (QS. 21:53)
Ibrahim berkata: Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata. (QS. 21:54)
Mereka menjawab: Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main ? (QS. 21:55)
Ibrahim berkata: Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Tuhannya langit dan bumi yang telah menciptakannya; dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu (QS. 21:56)
Demi Allah, sesungguhnya aku akan melakukan tipu daya terhadap berhala-berhalamu sesudah kamu pergi meninggalkannya. (QS. 21:57)
Maka Ibrahim membuat berhala-berhala itu hancur berpotong-potong, kecuali yang terbesar (induk) dari patung-patung yang lain; agar mereka kembali (untuk bertanya) kepadanya. (QS. 21:58)
Mereka berkata: Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kita, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang dzalim. (QS. 21:59)
Mereka berkata: Kami dengar ada seorang prmuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim. (QS. 21:60)
Mereka berkata: (Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan. (QS. 21:61)
Mereka bertanya: Apakah kamu, yang melakuakan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kita, hai Ibrahim? (QS. 21:62)
Ibrahim menjawab: Sebenarnya patung yang besar itu yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara (QS. 21:63)
Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka dan lalu berkata: Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri), (QS. 21:64)
Kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara. (QS. 21:65)
Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah, alias sesuatu (patung) yang tidak dapat memberi manfa�at sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu? (QS. 21:66)
Ah�(celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami? (QS. 21:67)
Mereka berkata: Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kita, jika kamu benar-benar hendak bertindak. (QS. 21:68)
Kami (Allah) berfirman: Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim, (QS. 21:69)
Mereka hendak berbuat makar terhadap Ibrahim, maka Kami menjadikan mereka itu orang-orang yang paling merugi. (QS. 21:70)
Dan Kami selamatkan Ibrahim dan Luth ke sebuah negeri yang Kami telah memberkahinya untuk sekalian manusia. (QS. 21:71)
Dan Kami telah memberikan kepadanya (Ibrahim): Ishak dan Ya`qub, sebagai suatu anugerah (daripada Kami). Dan masing-masing Kami jadikan orang-orang yang saleh. (QS. 21:72)
Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka agar mengerjakan kebaikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah, (QS. 21:73).