URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Jumat, 29 Maret 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 1 users
Total Hari Ini: 130 users
Total Pengunjung: 5860500 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
DUA MUSA YANG BERBEDA 
Penulis: Pejuang Islam [ 9/8/2012 ]
 
DUA MUSA YANG BERBEDA

Luthfi Bashori


Pengajian tafsir di bulan Ramadlan hari ke - 20, para santri membaca ayat wa-adlallahumus saamiri (dan Musa Assamiri menyesatkan mereka/bani Israel). Musa Assamiri adalah salah satu pengikut Nabi Musa dari suku Samirah yang akhirnya murtad, bahkan mengajak bani Israel menyekutukan Allah).

Di saat Nabi Musa membimbing bani Israel untuk beribadah hanya menyembah Allah, yaitu setelah peristiwa perdebatan Nabi Musa dengan Fir`aun di depan para penyihir, yang akhirnya dimenangkan oleh Nabi Musa dan berimanlah para ahli sihir itu.

Konon Nabi Musa terus mengajarkan agama kepada para pengikutnya agar tetap mempertahankan aqidahnya. Bahkan demi menjaga keimanan kepada Allah itu, ada mantan para penyihir yang sudah mengimani kerasulan Nabi Musa itu mati syahid akibat disalib dan dimutilasi oleh Fir`aun si Raja kejam itu.

Lantas Nabi Musa mengajak kaumnya yang beriman untuk menjauh dari kekejaman Fir`aun, hingga suatu saat Nabi Musa mendapat perintah khalwat (menyendiri dari kaumnya) untuk bermunajat demi memperoleh petunjuk dari Allah.

Sebelum Nabi Musa pamit kepada kaumnya, beliau meminta kepada saudaranya, yaitu Nabi Harun agar menjaga dan mengawasi kaumnya, jangan sampai ada yang kembali menyembah tuhan selain Allah. Lantas Nabi Musa berangkat ke Gunung Sinai untuk bermunajat kepada Allah.

Sedang bani Israel menunggu di suatu tempat yang telah ditunjuk oleh Nabi Musa. Mereka ditemani oleh Nabi Harun. Dalam rombongan itu ada Musa Assamiri, yaitu seorang dari suku Samirah yang konon di masa kecil mempunyai pengalaman yang hampir sama dengan Nabi Musa.

Dia termasuk anak bayi lelaki yang diasingkan oleh ibunya gara-gara takut dibunuh oleh raja Fir`aun. Jika bayi Nabi Musa pada akhirnya diasuh dan dibesarkan oleh keuarga fir`aun, maka menurut ahli sejarah, bayi Musa Assamiri justru diasuh dan dibesarkan oleh Malaikat Jibril atas ijin Allah.

Anehnya bayi yang diasuh Fir`aun tatkala tumbuh dewasa, oleh Allah diangkat menjadi rasul karena keimanannya, sedangkan bayi yang diasuh oleh malaikat Jibril, justru menjadi musyrik dan kafir kepada Allah.

Konon tatkala Nabi Musa berada gunung Sinai untuk bermunajat selama 40 hari, ternyata Musa Assamiri berulah melawan Nabi Harun. Musa Assamiri mengajak bani Israel membuat patung sapi emas untuk disembah.

Musa Assamiri sengaja mengumpulkan semua perhiasan emas milik bani Israel, lantas memandenya dengan api dan menjadikan patung anak sapi. Musa Assamiri tergolong orang pintar dan modern untuk jaman itu. Dia mampu menerapkan tehnik pembuatan patung dengan diberi lobang tertentu yang jika tertiup angin kencang dapat berbunyi.

Kalau orang Jawa Timur mengenal istilah `layangan sowangan` yang dapat berbunyi, yaitu layang-layang yang diberi pita suara pada bagian tertentu, jika naik ke udara dapat mengeluar suara tertentu.

Semacam inilah gambaran kepandaian Musa Assamiri saat itu dalam menerapkan tehnik membuat patung anak sapi untuk bani Israel agar dapat berbunyi, lantas patung sapi itu diletakkan di tengah padang pasir dengan ketinggian tertentu.

Tatkala tertiup angin kencang, maka berbunyilah patung sapi itu. Musa Assamiri mengatakan kepada bani Israel : Lihatlah, Tuhan yang dipanggil Nabi Musa itu sedang mendatangi patung sapi milik kita, karena itu ayoo kita sembah bersama-sama...! Mereka pun sujud menyembah patung sapi buatan Musa Assamiri itu.

Melihat keadaan itu Nabi Harun marah, namun beliau tidak mampu mencegah mereka karena kepandaian Musa Assamiri mempengaruhi bani Israel bertahan menyembah patung sapi buatannya itu hingga Nabi Musa datang.

Penyair mengatakan :
Idzal mar-u lam yadnas minal lukmu `irdluhu # Fakullu ridaa-in yartadiihi jamiilu.
Fa muusal ladzii rabbaahu Jibriilu kaafirun # Wa muusal ladzii rabbaahu Fir`aunu mursalu.

Jika kehormatan seseorang itu tidak pernah cacat akibat kejahatan, maka pakaian apapun yang ia kenakan akan tampak indah.
Musa (Assamiri) yang konon dipelihara Jibril menjadi orang kafir, sedangkan Musa yang dipelihara Fir`aun justru diangkat jadi rasul.


   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Muhammad Abdul Azis  - Kota: Malang
Tanggal: 19/2/2014
 
Nasab tidak bisa dijadikan jaminan. Seorang kakek baik belum tentu anak cucunya baik. Contohnya sudah ada di Jawa Timur, kakeknyanya garis lurus sedangkan cucunya garis melenceng. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kakeknya bernama KH. Hasyim Asy'ari, cucunya bernama Gus Dur.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam