URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Kamis, 25 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 100 users
Total Pengunjung: 5864389 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
NON MUSLIM ORIENTALIS MEMBENCI SAYYIDAH AISYAH RA. 
Penulis: Pejuang Islam [ 10/2/2011 ]
 
NON MUSLIM ORIENTALIS MEMBENCI SAYYIDAH AISYAH RA.

Luthfi Bashori

Sayyidah Aisyah putri Sayyidina Abu Bakar bin Utsman bin Amir yang menjadi istri Nabi SAW. Sayyidah Aisyah lahir pada tahun ke empat setelah Nabi SAW diangkat menjadi seorang rasul.

Beliau termasuk ummul mukminin (ibunya umat Islam) sesuai firman Allah : Wa azwaajuhu ummahaatuhum (dan para istri beliau SAW itu adalah ibu bagi seluruh umat Islam). Barangsiapa yang tidak mengakui Sayyidah Aisyah sebagai ibunya, maka bisa dipastikan bahwa orang tersebut bukanlah umat Islam.

Arti ibu bagi umat Islam adalah dalam masalah kewajiban menghormati beliau dan haram menikahinya, bukan ibu dalam masalah silsilah nasab keluarga, maupun urusan hak warits.

Nabi SAW berkata kepada Sayyidah Aisyah : Aku diperlihatkan oleh Allah tentang dirimu di dalam mimpi sebanyak dua kali, aku lihat engkau berada di bawah kain sutra dan (terdengar) suara (untukku): ini istrimu, maka singkaplah sutranya, ternyata dirimu. Lantas aku katakan, jika ini isyarat dari Allah, maka pasti akan terlaksana. (HR. Bukhari).

Nabi SAW bersabda kepada Sayyidah Aisyah : Wahai Aisyah, ini Malaikat Jibril menyampaikan salam untukmu. Maka aku (Sayyidah Aisyah) menjawab : Alaihis salaam warahmatullahi wabarakaatuh.

Kejeniusan Sayyidah Aisyah antara lain, bahwa sebagai seorang wanita ibu rumah tangga, beliau mampu menghafalkan hadits Nabi dan sekaligus mengajarkannya sebanyak 2.210 hadits.

Para shahabat yang meriwayatkan dari Sayyidah Aisyah antara lain :
Sy. Umar bin Khatthab, Sy. Abdullah bin Umar, Sy. Abu Hurairah, Sy. Abu Musa, Sy. Zaid bin Khalid, Sy. Abdullah bin Abbas, Sy. Assaib bin Zaid, dan masih banyak yang lainnya.

Lantas mengapa non muslim membenci Sayyidah Aisyah?

Karena Sayyidah Aisyah adalah satu-satunya wanita cerdas dan jenius yang menjadi istri Nabi SAW tercinta, yang mengemban hafalan ribuan hadits Nabi SAW.

Jika Sayyidah Aisyah sudah dimusuhi oleh umat, karena pengaruh hasud-an non muslim, maka secara otomatis ribuan hadits Nabi akan dicampakkan oleh umat, dengan demikian warisan ilmu Nabi kepada umat Islam semakin sirna. Akhir episode yang menjadi target non muslim adalah umat semakin jauh dari ajaran Islam.

Saat ini jamannya sudah semacam itu, non muslim pembenci Sayyidah Aisyah mulai bergentayangan. Bahkan terkadang mereka menyaru sebagai umat Islam, pada hakikatnya adalah non muslim.

Mereka memasuki dunia Islam dengan menyemai benih kebencian kepada Sayyidah Aisyah lewat kajian-kajian sejarah yang telah dibelokkan dari riwayat yang sebenarnya, tentunya ditambah bumbu-bumbu yang menyebabkan pembaca dan pengkajinya tanpa sadar telah terasuki pikiran kebencian kepada istri tercinta Nabi Muhammad SAW ini, yang tiada lain adalah Sayyidah Aisyah.

Di samping itu, non muslim juga memasukkan keragu-raguan terhadap segala sesuatu yang datang dari Sayyidah Aisyah. Bahkan tak jarang diselipkan juga lewat aliran-aliran sesat yang sejak berdirinya adalah menjadi antek-antek kaum kafir.






   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Abdul Wahid  - Kota: Solo
Tanggal: 16/2/2011
 
Assalamu 'alaikum ustadz.

Mohon ijin untuk menampilkan tulisan-tulisan ustadz untuk ana pasang di blog ana, dengan tetap menampilkan referensi link ke website ustadz.

Atas izin yang diberikan, ana haturkan terima kasih. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Jika dinilai bermanfaat, kami persilahkan.

2.
Pengirim: Roma hermawan  - Kota: BATURAJA
Tanggal: 29/7/2011
 
ASSALAAMU'ALAIKUM pak ustadz,
sy mau menanyakan mengenai qodho dan fidyah
istri sy sa'at ini sdng hamil tua, dokte memperkirakan awal bln ramadhan ini akan melahirkan.
yg jadi pertanyaan sy, apakah istri sy ini jika tdk perpuasa hrs menqodho ataukah menggantinya dgn membayar fidyah?
yg membuat sy bimbang di karnakan beberapa hal
yaitu, dalam mazhab imam syafi'i jika wanita tdk berpuasa Di karnakan mengkhwatirka dirinya dan anaknya maka ia di wajibkan mengqodho dan membyar fidyah.
sedangkan dari imam hanafi/imam abu hanifah menerangkan apabilan wanita tdk berpuasa di karnakan seperti yg trsbt di atas, maka ia di wajibkan mengqodho dan tdk membayar fidyah, kemudi berbeda lagi dengan imam baihaqi, apabila wanita tdk berpuasa di krnakan dirinya dan anaknya maka ia wajib menggatinya dgn fidyah dan tdk mengqodhonya (Al-baihaqi dalam sunan mazhab imam syafi'i, snadnya sahih.)
mohon penjelasannya pak ustadz...
wassalaamu'alaikum... wr. wb. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Situs Pejuang Islam (tanpa menafikan adanya perbedaan pendapat), mengikuti madzhab Syafi'i, jika si ibu tidak puasanya karena kekhawatiran terhadap kesehatan bayinya, sedangkan ia merasa sehat- maka si ibu wajib mengqadha' puasanya dan sekaligus wajib membayar fidyah.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam