WAJAH MUNAFIK DI HARI KIAMAT
Luthfi Bashori
Saat ini banyak bertebaran di muka bumi, figur-figur manusia munafik yang sengaja hidup di tengah-tengah komunitas umat Islam. Identitas KTP mereka tertulis beragama Islam, namun hati mereka justru mengingkari ajaran Islam itu sendiri.
Di antara orang-orang munafik di era modern, tentu ada saja yang secara terang-terangan berjalan dengan kemunafikannya, hingga dikenal luas oleh masyarakat dengan sifat kemunafikannya itu, namun banyak juga orang-orang munafik yang pandai menyimpan rapat-rapat kemunafikannya, tentunya kelompok ini tidak akan menjelaskan hakikat dirinya kecuali jika sedang berada di lingkungan khusus bersama kaum munafikin atau di kalangan orang-orang kafir.
Rasulullah SAW bersabda: "Orang (munafik) yang bermuka dua sewaktu di dunia, kelak di hari Kiamat akan datang memiliki dua wajah dari api (kedua mukanya itu di bakar oleh api neraka)". (HR. Thabarani).
Istilah atau julukan lain untuk orang munafik itu adalah Dzul wajhain, orang yang bermuka dua, mereka itulah yang dikisahkan dalam firman Allah yang artinya:
“Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kalian, kami hanya mengolok-olok.” (AlBaqarah, 14).
Kelak di hari Kiamat, mereka mempunyai dua wajah dari api neraka. Maksudnya, bahwa siksaan yang mereka terima mereka itu dua kali lipat lebih berat daripada orang-orang selain mereka.
Coba perhatikan, jika ada pesta rakyat seperti dalam pemilihan presiden, gubernur, bupati, wali kota atau anggota DPR di semua tingkatan, masih banyak di kalangan ummat Islam yang lebih condong memilih calon dari kalangan non muslim, atau calon pro kepentingan non muslim, dibanding berpikir mendahulukan standar calon pemimpin yang berkomitmen akan mengabdi diri demi kepentingan Islam dan kemaslahatan umat Islam ke depannya.
Belum lagi, bagaimana banyaknya informasi tentang para pejabat publik, sekalipun mereka beridentitas Islam dalam kartu pengenalnya, namun perilakunya lebih condong merugikan kepentingan umat Islam, bahkan tak jarang kebijakannya lebih menguntungkan pihak-pihak non muslim, baik dari kalangan oligarki asing maupun aseng.
Orang-orang seperti inilah yang kelak di hari Kiamat, akan diberi dua wajah dari api neraka. Mereka itu akan digolongkan dan digiring ke neraka bersama-sama orang-orang yang kafir kepada Allah.