URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
HUBUNGAN HABAIB, PIQ & RIBAT ALMURTADLA (SINGOSARI) 
  Penulis: Pejuang Islam  [5/8/2024]
   
DIDIKLAH ANAK PEREMPUAN DENGAN CARA LEMAH LEMBUT 
  Penulis: Pejuang Islam  [30/7/2024]
   
ROKOK vs WALIYULLAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [22/7/2024]
   
MATINYA ABDULLAH BIN UBAY BIN SALUL, SANG MUNAFIK TUKANG FITNAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [21/7/2024]
   
LARANGAN MEMBENCI ORANG TUA 
  Penulis: Pejuang Islam  [12/7/2024]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Jumat, 4 Oktober 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 61 users
Total Pengunjung: 5981292 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
HUBUNGAN HABAIB, PIQ & RIBAT ALMURTADLA (SINGOSARI) 
Penulis: Pejuang Islam [ 5/8/2024 ]
 

 

HUBUNGAN HABAIB, PIQ & RIBAT ALMURTADLA (SINGOSARI)

Luthfi Bashori
(Pengasuh PIQ & Ribath)

NASEHAT UNTUK PARA SANTRI & ALUMNI

Perlu kalian ketahui... !!!
Di antara penasehat Abah Bashori Alwi, di saat merintis pembangunan PIQ adalah Hb. Zen bin Ahmad Ba`abud, yang rumahnya di seberang jalan PIQ-2 (barat jalan), yang sekarang jadi toko busana muslim WADIMOR & toko jamu.

Dulu, setiap pengajian rutin Abah Bashori pada hari Ahad pagi, maka yang diminta untuk memimpin doa oleh Abah Bashori itu adalah Hb. Zen bin Ahmad Ba`abud, kakeknya Sayyid Zen bin Abdullah bin Zen Ba`abud, Lawang (alumni Ribath).

Bahkan Hb. Zen bin Ahmad Ba`abud itu adalah sahabat karib dari Kakek saya, Alwi Murtadla, pemilik tanah yang dibangum PIQ di atasnya.

Sedangkan pendukung utama di saat pendirian Ribath Almurtadla adalah Hb. Muhammad Bagir Mauladdawilah, Malang. Beliaulah orang yang pertama kali menyumbang pasir 2 truk, batu bata 1000 biji, dan semen sekian sak untuk memulai pembangunan Ribath Almurtadla di era 1995.

Perlu diingat pada setiap tanggal 12 Rabiul Awwal, hari besar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, pasti RIBATH & PIQ mengundang hadir para habaib dari Sadah Ba`alawi bahkan penceramahnya juga dari kalangan Habaib, karena Majelis Maulid Singosari tersebut saya rintis bersama Hb. Muhammad bin Ali bin Agil.

Saya pribadi juga sudah membagi acara besar kepesantrenan sebagai berikut:

1. Acara rutin Maulid Nabi (SAW), maka penceramahnya selalu dari Sadah Ba`alawi.
2. Acara Haul Abah Bashori & Ibunda Qomariyah Abdul Hamid, penceramahnya selalu dari kalangan para Kyai Muhibbin.
3. Acara Haflah Akhir Sanah, bersama para Wali Santri.
4. Acara Ulang Tahun PIQ, bersama para santri & alumni.

MAKA SIAPA SAJA YANG MENISBATKAN DIRI KEPADA PIQ & RIBATH ALMURTADLA, TERNYATA IKUT MEMUSUHI PARA HABAIB BA`ALAWI, KEMUNGKINAN BESAR AKAN KUALAT PIQ & RIBATH ALMURTADLA.

نعوذ بالله من ذلك

Sikap yang benar bagi keluarga besar PIQ & RIBATH ALMURTADLA itu, adalah mencintai dan mengikuti ajaran para habaib yang istiqamah di dalam mengamalkan syariat Islam dan aqidah Aswaja.

Sedangkan jika melihat ada dari kalangan Habaib Ba`alawi yang perilakunya keluar dari ajaran Syariat & Aqidah Aswaja, maka hendaklah menilainya sebagai OKNUM-OKNUM yang perilaku sesat maupun aqidah mungkarnya harus dilawan dan haram diikuti, serta mengajak pelakunya untuk bertobat kepada Allah.

Seperti juga jika melihat perilaku buruk atau jahat dan bertentangan dengan ajaran Syariat Islam, yang dilakukan oleh oknum Dzurriyah Walisongo, atau Kyai, Gus, Lora, Ajengan, Ustadz, Tuan Guru, Abuya, Abati, dan sebagainya, maka wajib dilawan dan haram mengikutinya, serta mengajak pelakunya untuk bertobat kepada Allah.

HATI-HATI AKIBAT KUALAT PESANTREN

Akibat kualat pesantren itu umumnya macam-macam bentuknya, semisal antara lain:

1. Sulit menikah.
2. Sudah menikah tapi sulit punya keturunan.
3. Punya keturunan tapi anaknya nakal-nakal tidak taat agama.
4. Pergaulan orang yang kualat pesantren itu jauh dari pergaulan orang-orang shaleh dan dekat dengan komunitas orang-orang fasik dan jahat.
5. Rezekinya seret & sempit.
6. Cita-citanya tidak tercapai, misalnya ada yang mencalonkan diri menjadi pejabat, atau melamar pekerjaan, maka tidak pernah berhasil dan selalu gagal.
7. Rumah tangganya amburadul.
8. Malas ibadah kepada Allah.
9. Malas mengamalkan sunnah-sunnah Nabi (syariat).
10. Lebih senang menggeluti dunia kemaksiatan.
11. Lebih dekat dangan masyarakat abangan.
12. Terkucilkan dari keluarga besar pesantren.
13. Durhaka kepada pengasuh pesantren, guru dan orang tua.
14. Lebih senang mendukung kedhaliman.
15. Dan macam-macam keburukan hidup yang lainnya.

Orang yang berilmu syariat secara baik dan benar, tentu tidak terlalu terpengaruh dengan permasalahan nasab yang dapat mengotori hati nurani yang bersih dan suci.

Ayoo.. belajar mendalami ilmu syariat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW untuk diamalkan oleh seluruh umat Islam. Yaitu ilmu syariat yang mengajarkan bahwa mengingkari, mencaci dan membully nasab orang lain itu hukumnya haram.

Dengan memahami ajaran syariat secara baik dan benar, serta membuang egoisme dan fanatisme pribadi, maka dapat menghilangkan keragu-raguan terhadap nasab baik dari kalangan ulama Dzurriyah Walisongo maupun nasab para habaib Ba`alawi, serta nasab-nasab baik lainnya, hingga dapat mengikuti ajaran mereka, agar tetap berjalan di atas rel-rel syariat serta aqidah ().

على الصراط المستقيم

Jika ada santri yang berpikiran macam-macam yang tidak steril dari pemahaman negatif, tentu akan mengarah kepada perkara yang negatif pula,  termasuk akan timbul sentimen terhadap nasab pihak lain.

Tapi bagi santri yang ikhlas dalam mengamalkan ajaran ulama salaf, yang diajarkan oleh para guru pesantren, maka hatinya akan tetap bersih dan insyallah akan selalu dibimbing oleh Allah ke arah lingkungan serta pergaulan yang bersih pula.

Wallahu a`lam.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam