AKIBAT SHALAT TIDAK BERKUALITAS
Luthfi Bashori
Shalat yang berkualitas itu dapat mencegah pelakunya dari perbuatan keji dan munkar. Barang siapa yang melaksanakan shalat tetapi masih tetap mengerjakan perbuatan keji dan munkar, berarti shalatnya belum sempurna dan tidak berkualitas.
Di sebagian masyarakat ada orang yang tetap melaksanakan shalat, namun perilaku keseharian masih jauh dari tuntunan Islam. Menurut istilah anak jaman sekarang, dirinya masih kelas STMJ (Shalat Terus, Maksiat Jalan).
Padahal yang semestinya terjadi pada para pelaksana shalat yang berkaulitas itu, setiap kali mengamalkannya hendaklah hatinya semakin dekat dengan Allah, dan tidaklakunya semakin dekat dengan aturan ajaran syariat.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa shalatnya tidak dapat mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar, tiada lain berarti ia makin bertambah jauh dari Allah.” (HR. Imam Thabrani melalui Imam Ibnu Abbas RA)
Hadits ini sebagai bukti, bahwa seseorang yang melaksanakan shalat, namun ia tetap ‘rajin’ bermaksiat, maka pada hakikatnya ia akan semakin jauh dari Allah dan dari pengamalan syariat-Nya.
Allah SWT berfirman, yang artinya: “Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan keji) dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya daripada ibadah-ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut: 45).