KEUTAMAAN BERTASBIH
Luthfi Bashori
Tasbih secara umum berarti tanzih (mensucikan), yakni mensucikan Allah. Maksudnya Allah Maha Suci dari segala apa yang dituduhkan oleh orang-orang musyrik, tiada sekutu bagi Allah dan Dia tidak berhajat kepada siapa pun.
Adapun dalam pemahaman lain, bertasbih atau membaca tasbih itu artinya membaca Subhanallah.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa mengucapkan (Subhaana Allahu wa bi hamdihi / Maha suci Allah dan segala puji bagi-Nya) sebanyak seratus kali setiap harinya, niscaya semua dosa-dosanya digugurkan, sekali pun banyaknya seperti buih laut.” (HR. Imam Syaikhan melalui Sayyidina Abu Hurairah RA)
Bertasbih itu pahalanya sangat besar. Barang siapa yang membacanya setiap hari sebanyak seratus kali, niscaya dosa-dosanya akan dihapus (diampuni) oleh Allah, sekalipun dosanya sangat banyak.
Setiap orang yang hidup di dunia itu, tentu pernah melakukan kesalahan, entah itu kesalahan kepada Allah sang Khalik, maupun kesalahan terhadap sesama manusia. Entah itu kesalahan yang disengaja maupun kesalahan yang tidak disengaja. Entah itu kesalahan kecil maupun kesalahan besar.
Maka kesalahan yang sifatnya kepada Allah, dapat ditebus dengan bertaubat. Di antara cara bertaubat yang dikenal oleh masyarakat pada umumnya adalah dengan membaca istighfar (Astaghfirullah).
Namun, ada pula bacaan dzikir lainnya yang dapat menghapuskan dosa-dosa kepada Allah, yaitu dengan memperbanyak bacaan Tasbih dengan niat untuk menyucikan dan mengagungkan Allah SWT.