ZIARAH MAKAM KUBURAN AYAH & IBU
Luthfi Bashori
Di antara dari sekian tata cara seorang anak yang berbakti kepada kedua orang tunya, saat orang tuanya telah meninggal dunia adalah menziarahi makam keduanya.
Di samping ziarah kubur itu diperintahkan dalam syariat sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW: "Dahulu aku melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah kalian," (HR. Muslim), maka berziarah kubur itu juga menjadi suatu pelajaran bagi umat Islam, agar senantiasa ingat terhadap kematian, hingga mereka dapat mempersiapakan diri saat menghadap kepada Allah dengan memperbanyak amalan kebajikan.
Jika orang yang akan mengamalkan salah satu sunnah dari perintah Rasulullah SAW untuk berziarah kubur, lantas ia memilih untuk menziarahi makam kedua orang tuanya, maka ia akan mendapatkan dua faedah. Di sampinng untuk mengingtakan kematian demi mempersiapkan hidup kelak di akhirat, maka ada rahasia lain yang telah disabdakan oleh Raulullah SAW terkait masalah ini.
Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa menziarahi kuburan kedua orang tuanya atau salah satu di antara keduanya pada hari Jumat, lalu ia membacakan suart Yasin di atas kuburan tersebut, niscaya ia akan mendapatkan ampunan (Allah).” (HR. Imam Ibnu ‘Addi melalui Sayyidina Abu Bakar RA).
Dalam riwayat lain yang menguatkan, Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa menziarahi kuburan kedua orang tuanya, atau salah satu di antara keduanya sekali setiap hari Jumat, maka ia diampuni dan dicatat sebagai orang yang berbakti.” (HR. Imam Hakim melalui Sayyidina Abu Hurairah RA)
Jadi, seseorang yang menziarahi ke makam kuburan kedua orang tuanya yang telah wafat, terutama pada setiap hari Jumat, maka akan mendapatkan ampunan dari Allah, dan akan dicatatkan baginya pahala orang yang telah berbakti kepada kedua orang tuanya.