Seseorang yang mencintai Rasulullah SAW dari hati yang paling dalam, serta selalu merindukan berjumpa beliau SAW dalam kehidupan sehari-hari, maka tidak menutup kemungkinan Allah akan memberi rejeki bagi orang tersebut untuk mimpi berjumpa dan melihat Rasulullah SAW.

Mimpi berjumpa Rasulullah SAW itu, bukan hanya diberikan oleh Allah kepada para wali kekasih-Nya, namun sangat besar kemungkinan Allah akan memberikan kepada siapa saja dari umat Islam yang Allah kehendaki secara umum.

Bahkan pemberian rezeki berjumpa dengan Rasulullah SAW dalam mimpi itu, dapat diikhtiari oleh siapa saja yang menginginkannya, semisal dengan cara membaca doa-doa atau melaksanakan amalan tertentu sebagaimana yang diijazahkan oleh sebagian ulama. Namun untuk keberhasialan usaha setiap orang itu, tentu ada yang dikabulkan atau ada pula yang ditunda pengkabulannya.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa melihatku dalam mimpinya berarti ia benar-benar telah melihatku karena sesungguhnya setan tidak dapat menyerupai aku.” (HR. Imam Ahmad melalui Sayyidina Anas RA)

 Setan dipastikan tidak dapat menyerupakan Rasulullah SAW. Jadi orang yang mimpi berjumpa Nabi Muhammad SAW dalam tidurnya, berarti ia benar-benar melihat figur beliau SAW, karena setan tidak dapat menyerupai penampilan Rasulullah SAW.

Hal ini dikuatkan oleh sabda Rasulullah SAW yang lain: “Barang siapa melihatku dalam mimpi, sama saja dengan melihatku sewaktu ia terjaga, karena setan sekali-kali tidak dapat menyerupai diriku.” (HR. Imam Bukhari dan Muslim melalui Sayyidina Abu Hurairah RA).

Orang yang bermimpi bersua dengan Nabi Muhammad SAW, berarti sama saja dengan melihat beliau SAW ketika ia dalam keadaan terjaga. Apa yang ia lihat dalam mimpi tentang sosok seorang nabi, yaitu Rasulullah SAW itu merupakan suatu kebenaran yang hakiki, bukan datang dari setan.

Tentu amat beruntung dan sangatlah berbahagia, bagi siapa saja yang ditakdirkan oleh Allah untuk dapat berjumpa dan bertemu baginda Rasulullah SAW lewat mimpi dalam tidurnya.