URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
PELAPORAN AMALAN UMAT ISLAM 
  Penulis: Pejuang Islam  [30/1/2025]
   
MENGAJARI ORANG LAIN AGAR BERILMU 
  Penulis: Pejuang Islam  [28/1/2025]
   
SABAR DAN TIDAK PROTES SAAT SAKIT  
  Penulis: Pejuang Islam  [23/1/2025]
   
KEBAIKAN SEORANG MUKMIN 
  Penulis: Pejuang Islam  [20/1/2025]
   
BERILMU DAN BERAMAL 
  Penulis: Pejuang Islam  [17/1/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Selasa, 18 Maret 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 8 users
Total Hari Ini: 476 users
Total Pengunjung: 6121968 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
JANGAN SUKA MELANGKAHI MAKMUM JUMATAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 8/8/2023 ]
 
JANGAN SUKA MELANGKAHI MAKMUM JUMATAN

Luthfi Bashori


Jika ingin duduk di shaf terdepan saat shalat Jumat, datanglah di awal waktu. Jangan datang terlambat, tapi minta duduk pada shaf terdepan, karena rawan melangkahi bahu para jamaah yang datang terlebih dahulu. Melangkahi jamaah shalat Jumat yang datang terlebih dahulu seperti itu termasuk larangan syariat.

Namun para jamaah yang datang terlebih dahulu, perlu juga tahu ilmunya, bahwa jika mereka itu mau mengambil posisi duduk yang di depan, tentu jauh lebih mulia dalam pandangan syariat jika dibanding jamaah yang duduk di belakangnya.

Di samping itu, jamaah yang datangnya terlebih dahulu, lantas mengambil posisi duduk yang terdepan, sama halnya ikut meminimalisir terjadinya pelanggaran syariat yang terjadi di masjid terkait.

Apalagi kecenderungan jamaah shalat Jumat dewasa ini, banyak yang mencari posisi tempat duduk itu hanya disesuaikan dengan keinginan pribadi, bukan karean pertimbangan afdhaliyah (lebih utama) menurut standar syariat, sekalipun mereka itu tidak mempunyai alasan udzur syar’i untuk duduk di belakang .

Yang dimaksud udzur syar’i hingga terpaksa tidak mungkin mencari posisi duduk di shaf yang depan, antara lain seperti orang yang sering kencing karena sakit diabetes misalnya, maka ia cenderung mencari posisi tempat duduk yang paling dekat dengan toilet.  

Atau orang yang tidak tahan terhadap hembusan kipas angin yang dipasang oleh takmir masjid karena merasa rawan masuk angin, maka ia cenderung mencari tempat yang jauh dari letak kipas angin, demi kesehatan dirinya.

Adapun selain orang-orang yang tidak memiliki udzur syar’i sebagaimana di atas, maka hendaklah mencari tempat duduk di bagian depan selagi dapat dilakukan, namun tetap harus menghindar jangan samapi melangkahi bahu para jamaah yang datang terlebih dahulu.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa melangkahi leher orang-orang pada hari Jum’at (salat Jum’at) berarti menempuh jembatan yang menuju ke nerakaJahannam.” (HR. Imam Ahmad).

Hadits ini mengancam neraka kepada siapa saja yang sengaja melangkahi jamaah lain yang telah duduk terlebih dahulu di saat shalat Jum’at, kecuali jika pelakunya adalah orang yang bertugas sebagai khatib atau imam shalat.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam