MUSIBAH ITU HAKIKATNYA KENIKMATAN
Luthfi Bashori
Hidup di dunia ini di samping banyak didapati kenikmatan-kenikmatan yang diberikan oleh Allah, namun tak jarang pula Allah mengirim bencana atau musibah kepada penghuni dunia, baik itu musibah yang tampak sepele hingga musibah yang sangat mengerikan.
Seorang muslim yang kuat imannya, akan menjadikan semua hal yang ia dapati di dunia ini, baik itu berupa kebahagiaan hidup maupun suatu penderitaan, adalah sebagai kenikmatan yang sedang diberikan oleh Allah kepadanya.
Bahkan seorang muslim yang sempurna imannya, akan menjadikan pemberian Allah yang berupa kebahagiaan dan kesenangan hidup itu dianggap sebagai musibah bagi dirinya. Karena kenyataannya tidak jarang orang sedang mendapatkan rezeki yang melimpah dari Allah, justru akan melupakan Allah sang Pemberi rezeki, hingga semakin malas beribadah, namun rajin berfoya-foya.
Rasulullah Saw bersabda: “Bukan orang mukmin yang sempurna imannya, yaitu seseorang yang tidak menganggap musibah sebagai nikmat, dan kemakmuran sebagai musibah.” (HR. Imam Thabarani melalui Sayyidina Ibnu Abbas RA).
Jika dicerrmati, di balik musibah itu hakikatnya terdapat kenikmatan. Dikatakan demikian, karena setiap musibah yang menimpa seorang muslim, jika ia bersabar maka akan mendapat pahala dari Allah.
Sebaliknya setiap harta yang dimiliki oleh seseorang, sekalipun dari hasil yang halal, apalagi dari hasil yang haram, maka kelak akan dipertanyakan dan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah, dan sangat rawan mendapat siksa disebabkan salah dalam mengelola maupun membelanjakan hartanya tersebut.