PENCACI ALLAH ITU KAFIR & MUSUH
Dalam hadits Qudsi, Allah SWT berfirman yang artinya: “Anak Adam telah mancaci-Ku, padahal tidak layak baginya mencaci-Ku, dan anak Adam telah mendustakan Aku, padahal tidak layak baginya mendustakan-Ku. Adapun caciannya kepada-Ku ialah perkataannya, sesungguhnya Aku mempunyai anak, padahal Aku Allah yang Maha Esa tempat bergantung segala sesuatu, Aku tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada seorangpun yang setara dengan-Ku. Adapun pendustaannya terhadap-Ku ialah perkataannya, bahwa Allah tidak akan mengembalikan saya menjadi hidup kembali sebagaimana Dia menciptakan saya pada permulaannya, padahal tidaklah penciptaan yang pertama itu lebih mudah bagi-Ku daripada mengulanginya kembali.” (HR. Imam Nasa’i melalui Imam Abu Hurairah RA).
Menyekutukan Allah atau meyakini bahwa Allah itu punya istri, punya anak dan yang semisalnya, adalah perbuatan terkutuk, karena sama halnya dengan menghina dan mencacimaki Allah.
Karena itu para pelaku perbuatan penyukutuan terhadap Allah ini kelak tidak akan diampuni sedikitpun, dan pasti akan dimasukkan ke dalam nereka untuk selama-lamanya.
Termasuk terhadap segala macam bentuk kekafiran kepada ketuhanan Allah, maka ancamannya adalah akan dijadikan sebagai penghuni neraka untuk selama-lamanya secara kekal dan abadi.
Mengingkari adanya hari berbangkit serta tidak percaya terhadap adanya hari perhitungan amal di akhirat nanti, merupakan perbuatan yang sangat hina dina lagi nista, dan perilaku yang demikian ini hanya dilakukan oleh orang-orang kafir maupun orang-orang murtad sebagai musuh utama Allah.