BERSIFAT QANA’AH
Luthfi Bashori
Qana’ah adalah sifat dimana seseorang selalu merasa berkecukupan dengan segala pemberian rezeki dari Allah seberapapun nilainya.
Walaupun ia tetap berusaha dengan bekerja, namun pekerjaannya mencari uang itu tidak menjadikan dirinya tergantung kepada hiruk pikuk dan gemerlapnya dunia.
Orang yang berhati qana’ah, tidak akan melihat pengumpulan harta itu sebagai tujuan hidup, namun saat bekerja mencari uang itu semata-mata hanya sebagai salah satu anjuran agama.
Karena itu, ia tidak akan pernah meninggalkan kewajiban beribadah hanya karena alasan sedang bekerja. Ia tidak akan memilih tempat pekerjaan yang ada larangan terhadap pegawainya untuk melaksanakan shalat. Ia juga tidak merasa iri terhadap keberadaan orang lain yang telah diberi rezeki oleh Allah dengan pemberian yang melimpah ruah.
Rasulullah SAW bersabda: “Berkecukupan adalah tidak mengharapkan apa yang ada di tangan orang lain, dan janganlah engkau bersikap tamak, karena sesungguhnya sifat tamak itu merupakan kemiskinan di masa sekarang.” (HR. Imam Al Askari melalui Imam Ibnu Abbas RA).
Dikatakan: Bahwa orang kaya itu adalah kaya hati. Maksudnya, hakikat kaya itu ada di dalam hati, jika hatinya selalu merasa cukup dengan segala pemberian dari Allah sekalipun nominal hartanya sedikit, maka itulah kekayaan yang sesungguhnya. Namun jika ada orang yang banyak memiliki harta berlebih-lebihan, tapi hatinya merasa kurang dan kurang, bahkan berani meninggalkan ibadah demi mencari uang, maka hakikatnya ia adalah seorang yang miskin dan perlu dikasihani. Jadi kaya yang sesungguhnya adalah kaya jiwa walaupun miskin harta, bukan kaya harta, tetapi miskin jiwa.