|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
|
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Kamis, 18 April 2024 |
Pukul: |
Online Sekarang: 2 users |
Total Hari Ini: 33 users |
Total Pengunjung: 5863271 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
BODOH ITU BAHAYA (7) |
Penulis: Pejuang Islam [ 28/1/2021 ] |
|
|
BODOH ITU BAHAYA (7)
Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip: Rizal Affandi
Kelanjutan hadits:
ูุฃูุตูุงุจู ุทูุงุฆูููุฉู ู
ูููููุง ุฃูุฎูุฑููุ ุฅููููู
ูุง ูููู ูููุนุงูู ูุง ุชูู
ูุณููู ู
ูุงุกู ูููุง ุชูููุจูุชู ูููุฃ
โDan ada air hujan yang jatuh pada sebidang tanah, dimana sebidang tanah tersebut tidak bisa menyimpan air dan tidak bisa menumbuhkan rerumputanโ.
Permisalan tanah yang terakhir ini adalah seperti padang pasir, dimana padang pasir ini tidak subur dan tidak menyimpan air serta juga tidak menumbuhkan tanaman-tanaman.
ููุฐููููู ู
ูุซููู ู
ููู ูููููู ููู ุฏูููู ุงูููููุ ููููููุนูู ุจู
ูุง ุจุนูุซูููู ุงููููู ุจูููุ ููุนูููู
ู ูุนููููู
ูุ ููู
ุซูู ู
ููู ููู
ู ููุฑูููุนู ุจูุฐูููู ุฑูุฃูุณุงู ููููู
ู ููููุจููู ููุฏูู ุงูููููู ุงูููุฐูู ุฃูุฑูุณูููุชู ุจููู
โMaka seperti itu adalah permisalan orang yang diberi kepahaman di dalam agama Allah, lantas Allah memberi kemanfaatan kepadanya dengan apa yang Allah mengutusku (Nabi) dengan hal tersebut berupa ilmu dan hidayah, kemudian orang tersebut memahami dan mengajarkannya. Dan juga permisalan orang yang tidak mengangkat kepalanya terhadap hal itu serta tidak menerima petunjuk Allah yang aku (Nabi) diutus dengan hal tersebut.โ
Maka tanah yang pertama dan yang kedua itu adalah permisalan orang yang memahami agama Allah, maka Allah memberikan manfaat kepada orang tersebut sebagaimana Nabi SAW diutus dengan ilmu dan hidayah, maka orang alim itu memahami dan mengajarkannya.
Tanah yang pertama yakni tanah yang subur yang bisa menumbukan tanaman-tanaman, sedangkan tanah yang kedua tidak bisa menumbuhkan tanaman tanaman, tapi bisa menyimpan air seperti bendungan yang mana orang-orang bisa mengambil manfaat darinya.
Adapun tanah yang terakhir adalah tanah yang tidak subur dan tidak bisa menahan air, seperti permisalan orang yang menolak, tidak mau, tidak peduli terhadap hidayah, tidak peduli terhadap ilmu, tidak peduli mengamalkan ilmu yang baik, dia menolak karena kesombongannya,
Katanya โUntuk apa hidup?
Kalau belajar ilmu agama saja ya tidak perlu, karena tidak bisa untuk kerja, tidak bisa untuk cari uangโ.
Maka seperti itulah orang yang tidak bakalan bergembira khususnya di akhirat nanti karena tidak menerima hidayah dari Allah.
Ibarat seperti padang pasir, tidak bisa menumbuhkan tanaman serta tidak bisa menahan air semisal tanah bendungan.
Begitulah kurang lebih permisalan adanya orang yang tidak mau mendapatkan hidayah, disuruh ngaji tidak mau, diajak kebaikan tidak mau, disuruh menjadi pandai tidak mau, paham hukum tidak mau, pokoknya menolak terus, maka ini tidak manfaat begitu maksudnya.
Sedangkan dua kelompok yang pertama, yaitu ulama yang seperti tanah subur atau orang pandai yang seperti tanah yang walaupun tidak subur tapi bisa menyimpan air, seperti tanah bendungan, maka keduanya dapat bermanfaat karena kedua-duanya bisa menerima hidayah dan ilmu.
Mudah-mudahan kita semua mendapatkan salah satu satu di antara permisalan yang baik, apakah seperti tanah yang subur atau seperti tanah yang dijadikan bendungan yang dua-duanya manfaat.
Yang paling utama adalah bila kita seperti tanah yang subur di samping dirinya alim, maka dirinya memberikan manfaat kepada orang lain.
Mudah-mudahan kita mendapatkan kedua-duanya, Allahumma aamiin.
Ini hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.
(EDISI TERAKHIR)
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|