URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Jumat, 29 Maret 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 89 users
Total Pengunjung: 5860447 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KEWAJIBAN FARDI & JAMA`I  
Penulis: Pejuang Islam [ 10/6/2020 ]
 
KEWAJIBAN FARDI & JAMA`I

Taushiah: KH. Luthfi Bashori
Transkrip video: Rizal Affandi

Setiap muslim itu berkewajiban melaksanakan Syariat Islam. Adapun tata cara melaksanakan Syariat Islam itu ada dua macam:

Yang pertama adalah melaksanakan Syariat Islam secara Fardi atau secara individual.

Yang kedua adalah melaksanakan Syariat Islam secara Jama’i yaitu secara kolektif.

Contoh kewajiban setiap muslim dalam melaksanakan Syariat Islam secara Fardi adalah melaksanakan shalat lima waktu atau membayar zakat atau juga berpuasa pada bulan suci Ramadhan, demikian juga melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.

Itu termasuk sifat-sifat, tata cara melaksanakan Syariat Islam secara Fardi artinya setiap orang berkewajiban melaksanakan apa yang difardhukan oleh syariat, apa yang diwajibkan oleh Syariat, shalat Subuh misalnya, shalat Dhuhur, shalat Ashar, salat Maghrib dan shalat Isya. Ini semua kewajiban perorang atau secara individual.

Adapun kewajiban melaksanakan Dyariat secara Jama’i atau secara kolektif itu, misalnya adalah shalat Jumat bagi orang laki-laki.

Maka shalat Jumat itu tidak bisa dilakukan oleh orang- perorang, misalnya setiap orang melaksanakan shalat Jumat di rumah masing-masing, bukan dalam keadaan darurat, maka hukumnya tidak sah.

Yang sah adalah bilamana shalat Jumat dilakukan di masjid dengan jumlah yang ditentukan dan juga dengan syarat-syarat tertentu yang ada disebutkan dalam kitab fiqih.

Yang ingin saya sampaikan adalah bilamana di suatu desa, atau pada suatu kota yang disitu masyarakatnya sudah memenuhi syarat untuk melaksanakan shalat Jumat sebagai kewajiban Jama’i atau kolektif, tetapi tidak dilaksanakannya, maka seluruh penduduk desa atau juga seluruh penduduk kota itu berdosa kepada Allah SWT.

Demikian juga termasuk kewajiban masyarakat khususnya umat Islam adalah nushbul Imamah, yaitu memilih seorang pemimpin. Ini adalah kewajiban secara Jama’i atau secara kolektif.

Bilamana di suatu tempat, suatu wilayah atau juga suatu negara, umat Islam tidak peduli terhadap kepemimpinan yang dipilihnya, maka umat Islam akan berdosa kepada Allah.

Bilamana sang pemimpin tersebut ternyata tidak mengajak umat Islam untuk beribadah kepada Allah, menjalankan Syariat Islam, tapi umat Islam tidak peduli, atau cuek saja, maka kelak akan ditanya oleh Allah SWT, dimintai pertanggungjawaban, “Kenapa engkau tidak memilih pemimpin yang sesuai dengan kriteria Syariat Islam, sebagaimana yang telah digariskan di dalam Alquran maupun hadis serta ijma para ulama?”

Ini adalah tanggung jawab juga bagi setiap umat Islam. Hanya saja tata cara memilih pemimpin atau tata cara bersepakat itu dikatakan:

وأمرهم شورى بينهم
“Adapun urusan mereka, umat Islam ini adalah harus dimusyawarah di kalangan mereka (,sesama muslim).”

Terutama dalam menentukan siapa pemimpin yang berhak untuk dijadikan panutan bagi umat Islam, harus diadakan musyawarah untuk mencapai mufakat.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam