CARA MENGGANDAKAN PAHALA
Luthfi Bashori
Setiap muslim itu tentu ingin mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya, karena dalam ajaran Islam diyakini bahwa orang yang banyak mendapat pahala dari Allah SWT maka kelak akan diberi kebahagian hidup di akhirat kelak.
Ada beberapa amalan yang niatnya dapat digandakan, hingga pahalanya yang didapat juga berlipatganda.
Contohnya apa yang disampaikan oleh Imam Al-Ghazali Rahimahullah tentang masuk masjid dan duduk di dalamnya: “Engkau bisa meniatkan 8 macam:
Pertama, engkau beriktikad bahwa masjid adalah rumah Allah Azza wa Jalla. Siapa saja yang memasukinya adalah tamu Allah SWT. Maka niatkan hal itu. Nabi SAW bersabda:
“Barangsiapa duduk di masjid, ia pun telah menziarahi Allah SWT, dan patutlah yang diziarahi menghormati tamunya.”
Kedua, niat murabathah (bersiap siaga), sesuai firman Allah SWT:
“Dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu).” (QS. Ali Imran: [200]). Ada yang mengatakan, “Artinya menunggu shalat sesudah shalat.”
Ketiga, I’tikaf, Artinya ialah mencegah pendengaran dan penglihatan serta anggota tubuh dari gerakan-gerakan yang biasa, karena i’tikaf adalah semacam puasa. Nabi SAW bersabda: “Rahbaniyyah (kerahiban) umatku adalah duduk di dalam masjid.
Keempat, berkhalwat dan menyingkirkan segala yang menyibukkan guna memikirkan akhirat di dalam batin dan cara mempersiapkan diri untuk akhirat.
Kelima, berzikir dan mendengarkan zikir atau memperdengarkannya, sesuai dengan sabda Nabi SAW:
“Barangsiapa pergi ke masjid mengingat Allah SWT dengan berzikir atau mengingatkan orang lain kepada Allah, ia pun seperti orang yang berjihad di jalan Allah SWT.”
Keenam, ia bertujuan mengajarkan ilmu dan mengingatkan orang yang salah dalam mengerjakan shalat dan mencegah kemunkaran serta menyuruh berbuat kebaikan sehingga timbul kebaikan-kebaikan dengan sebabnya dan ia pun bersekutu di dalamnya.
Ketujuh, ia tinggalkan dosa-dosa karena malu kepada Allah SWT Azza Wa Jalla dengan berniat baik di dalam hatinya, perkataan dan perbuatannya sehingga orang yang menziarahi-Nya merasa malu untuk melakukan dosa.
Kedelapan, ia berusaha mendapatkan seorang saudara dalam mengamalkan agama Allah SWT, karena itu adalah keuntungan dan simpanan bagi negeri akhirat, sedangkan masjid adalah adalah tempat orang-orang mengamalkan agama dan mencintai karena Allah dan demi mendapatkan ridha Allah.
Katakanlah hal ini dengan amal-amal yang lain. Dengan berkumpulnya niat-niat ini, amal-amal menjadi bersih dan termasuk dalam amal-amal para muqarrabin (orang-orang yang didekatkan kepada Allah). Adapun kebalikan dari itu, maka amalnya termasuk amal-amal setan.”