NABI MUHAMMAD SAW SUKA ROTI
Luthfi Bashori
Dalam dunia modern, roti adalah makanan berbahan dasar utama tepung terigu dan air, yang difermentasikan dengan ragi, tetapi ada juga yang tidak menggunakan ragi.
Namun kemajuan teknologi manusia membuat roti diolah dengan berbagai bahan seperti garam, minyak, mentega, ataupun telur, untuk menambahkan kadar protein di dalamnya sehingga didapat tekstur dan rasa tertentu.
Roti termasuk makanan pokok di banyak negara Barat. Roti juga menjadi bahan dasar pizza dan lapisan luar roti lapis.
Namun sejatinya, keberadaan roti di dunia ini sudah sangat lama. Pada jaman Neolitik atau akhir jaman batu, mereka sudah mengenal roti. Menurut sejarah, bangsa Mesir kuno juga dikenal sebagai bangsa permakan roti dan pembuat roti beragi. Karena itu tidak heran jika Rasulullah SAW dan bangsa Arabm juga mengenal roti sebagai makanan alternatif.
Sy. Jabir Ibnu Abdullah RA menceritakan, suatu ketika ia sedang duduk di rumahnya, lalu Rasulullah SAW yang lewat di depannya memanggilnya dengan isyarat. Selanjutnya beliau SAW mengajak Sy. Jabir pergi. Mereka berjalan hingga sampai di rumah salah seorang istri beliau. Lantas Rasulullah SAW masuk dan mempersilahkan Jabir masuk juga.
“Adakah engkau sedia makanan?”tanya Rasulullah SAW kepada istrinya. “Ada,” jawab istri beliau. Lalu dihidangkanlah tiga roti di hadapan beliau. Rasulullah SAW mengambil sepotong, lalu mengambilnya lagi sepotong buat Jabir. Setelah itu, yang satu lagi beliau SAW bagi dua, separuh buat beliau SAW dan separuh lagi diberikan kepada Sy. Jabir.
“Tidak ada sambal” tanya Rasulullah SAW kepada istrinya lagi. Istri beliau SAW menjawab, “Tidak ada apa-apa selain cuka.” “Bawalah kemari, sambal cuka juga enak,” jawab Rasullah SAW. (HR Muslim).
Sy. Sahl bin Sa’ad mengungkapkan bahwa ada seorang yang bertanya kepadanya, “Pernahkah Rasulullah SAW memakan naqiy?” Sy. Sahl menjawab, “Rasulullah SAW tidak pernah melihat naqiy hingga beliau wafat.”
Orang itu kembali bertanya, “Apakah kalian memiliki alat penyaring pada masa Rasulullah SAW?” “Kami tidak memilikinya,” papar Sy. Sahl bin Sa’ad RA. “Lalu bagaimana kalian mengolah gandum (menjadi roti)?” selidik orang tersebut.
Sy. Sahl bin Sa’ad menerangkan, “Kami meniupnya sampai kotoran-kotorannya beterbangan, lalu kami membuatnya adonan.” (HR. Al-Bukhari, At-tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Naqiy adalah roti yang berkualitas karena berwarna putih yang dibuat melalui proses pengayakan dan penyaringan berkali-kali.
Rasulullah SAW pernah berkomentar tentang roti yang dihidangkan untuk beliau SAW, “Ini adalah makanan terbaik para penduduk dunia dan penghuni akhirat.” (HR. Ibnu Majah).
Kadang Rasulullah SAW memakan roti dengan lauk semangka atau kurma. Beliau SAW bersabda, “Ini lauknya ini.” Kurma beliau gunakan untuk menambah kelembaban pada roti gandum. Adakalanya beliau memakan roti dengan cuka sebagaimana dalam hadits sebelumya.