URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Kamis, 25 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 101 users
Total Pengunjung: 5864392 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
MACAM-MACAM ANAK CUCU NABI ADAM AS 
Penulis: Pejuang Islam [ 1/9/2016 ]
 
MACAM-MACAM ANAK CUCU NABI ADAM AS

Luthfi  Bashori


Imam Abu Daud menyebutkan dalam kitab Sunan-Nya: Diceritakan kepada kami oleh Saddad, diceritakan kepada kami oleh Zaid bin Zurai dan Yahya bin Said, keduanya berkata: Diceritakan kepada kami oleh Auf dari Qasamah bin Zuhair. Diceritakan kepada kami oleh Abu Musa Al-Asyari, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah menciptakan kamu dari segenggam tanah yang diambilnya dari seluruh bumi. Maka muncullah anak cucu Nabi Adam sesuai dengan kadar tanah itu. Di antara mereka ada yang putih, ada yang merah dan ada yang hitam, ada yang baik, ada yang ramah dan ada yang jahat.

Hadits ini menerangkan bahwa sejak Nabi Adam mempunyai keturunan yang menjadi nenek moyang dari semua orang yang lahir di muka bumi hingga saat ini, ternyata pada setiap diri seseorang itu selalu memiliki banyak perbedaan antara yang satu dengan lain orang.

Mulai dari bentuk tubuh, raut wajah, ukuran badan, warna kulit, bahkan watak dan sifat pembawaan masing-masing orang itu diciptakan oleh Allah secara berbeda. Misalnya dalam satu keluarga pada sebuah rumah tangga yang memiliki beberapa anak, ternyata satu anak dengan saudara sekandungnya itupun pasti memiliki banyak perbedaan di banyak hal. Barangkali dapat diistilahkan, sekalipun saudara satu Nasab tapi tetap saja beda Nasib.

Di antara saudara sekandung itu, tentunya juga selalu ada yang berbeda Pendapat hingga berbeda Pendapatan.

Pada hakikatnya setiap orang itu ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya secara bergiliran di depan dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.

Jika seseorang itu ingin memperbaiki nasib atau pendapatannya, bahkan ingin memperbaiki sifat untuk menjadi lebih baik, maka sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri, hingga Allah mengabulkan usaha mereka itu.

Namun, apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada pula yang dapat menolaknya, dan tidak ada pelindung bagi manusia itu selain perlindungan dari Allah.

Seorang bijak mengatakan, Dalam hati manusia itu mempunyai enam tempat. Tiga tempat di bawah dan tiga tempat di atas. Tempat yang ada di bawah di isi oleh kehidupan dunia yang berhias untuknya, nafsu yang selalu membisikinya, dan musuh yang tak henti-henti menggodanya. Sedangkan tempat yang ada di atas diisi oleh ilmu yang dapat menerangkan kebaikan dan keburukan baginya, akal yang dapat membimbingnya, dan Tuhan yang disembahnya (alias keyakinan).

Adapun amal yang paling berat bagi setiap orang itu ada tiga, yakni dermawan di saat dirinya dalam kekurangan, bersifat wara (berhati-hati) di saat berada dalam kesendirian, dan mengatakan suatu yang benar di hadapan orang yang diharapkan bantuannya atau di hadapan seseorang (pemimpin) yang ditakutinya.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam