URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Jumat, 29 Maret 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 5 users
Total Hari Ini: 69 users
Total Pengunjung: 5860424 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KOTA KUBURAN & MASJID IBNU THALUUN  
Penulis: Pejuang Islam [ 3/9/2016 ]
 
KOTA KUBURAN & MASJID IBNU THALUUN


Luthfi Bashori



Sebuah wilayah yang tidak jauh dari bandara Mesir menuju arah kota, tempat itu diperkenalkan kepada kami oleh gaet asal Mesir sebagai Kota Kuburan.

Tentu saja kami keheranan tatkala pertama kali mendengar istilah Kota Kuburan, sehingga perhatian kami menjadi terfokus ke arah kanan dan kiri jalan yang kami lewati.

Di sekitar wilayah itu tampak dari kejauhan terdapat banyak bangunan berbentuk kotak-kotak setinggi kurang lebih dua meteran. Sebagian dari bangunan itu kami lihat sudah hancur berantakan sekalipun masih banyak yang tampak utuh. Selidik punya selidik ternyata tidak seorang pun yang tampak beraktifitas di daerah itu.

Kami penasaran dibuatnya, karena itu kami menanyakan kepada gaet tentang lika-liku Kota Kuburan. Ternyata di sepanjang jalan itu adalah tempat pekuburan umum dan sekaligus tempat mangkal kaum fuqara` dan masakin warga Mesir yang tidak mampu membeli rumah tempat tinggal.

Jika siang hari mereka mencari ma`isyah untuk memberi nafkah bagi anggota keluarganya, namun saat malam hari mereka datang ke Kota Kuburan itu untuk beristirahat.

Makam kuburan yang terlindungi oleh bangunan berbentuk kotak-kotak ini tampak unik, rasanya baru pertama kali itu kami menyaksikannya. Dari luar tidak tampak sama sekali batu nisan maupun gundukan tanah sebagaimana layaknya tanah pekuburan, bahkan jika tidak ada keterangan dari gaet, kami pasti menyangka bahwa tampat itu adalah semacam peninggalan jaman Mesir kuno yang tidak terawat, atau semacam pasar tradisional yang sedang tutup total.

Memang terdengar aneh, mudah-mudahan kami tidak salah dengar dan tidak salah di dalam mengambil kesimpulan. Perlu dimaklumi, karena di tempat itu kami tidak diajak turun dari kendaraan antar-jemput keliling Mesir.

Di samping melewati Kota Kuburan, kami juga melewati Masjid Ibnu Thaluun. Masjid ini dibangun di atas tanah seluas 7 hektar. Karena kami orang asing dan lagi-lagi tidak diajak turun dari kendaraan, maka yang tampak dari luar adalah sebuah masjid yang berada di tengah rumah-rumah bersusun, sehingga tidak tampak kemegahannya selain bangunan depan masjid dan dinding panjang ke arah belakang. Sedangkan di kanan kirinya sudah bercokol gedung-gedung bertingkat berciri khas Mesir dan Timur Tengah pada umumnya.

Di Mesir itu terdapat ribuan masjid, baik masjid-masjid peninggalan sejarah seperti Masjid Sayyidah Zainab dan Masjid Al-azhar yang sangat terkenal itu, dan biasanya masjid bersejarah itu memiliki menara lebih dari satu, maupun masjid-masjid yang dibangun pada masa kini dan umumnya memiliki satu menara.

Sekalipun demikian, tata cara berpakaian masyarakat Mesir dewasa ini tampaknya sudah mulai bergeser dari budaya Arab menuju budaya Barat. Hal ini terbukti, sekalipun warga Mesir masih kental menggunakan bahasa Arabiah Suqiyah (prokem Arab), namun kaum lelakinya sudah mulai meninggalkan budaya berjubbah (tsaub) panjang.

Sangat berbeda dengan kebiasaan masyarakat Saudi Arabiah yang rata-rata kaum lelakinya masih menggunakan jubbah (tsaub) panjang dan berghuthrah (sorban) yang dibentuk lembar segi tiga sebagai penutup rambut kepala. Mayoritas masyarakat perkotaan di Mesir di masa kini menggunakan celana panjang serta baju hem yang tidak jauh berbeda dengan pakaian masyarakat Indonesia pada umumnya. Hanya tampak satu dua saja yang menggunakan jubbah (tsaub), itupun kebanyakan yang berada di sekitar masjid-masjid yang ada d Mesir.

Anehnya lagi, sekalipun 80 % masyarakat Mesir kini beragama Islam, namun hampir semua suvenir yang diperjual belikan justru mengangkat tema gambaran kehidupan Mesir kuno, yaitu adat istiadat jaman kerajaan Firaun di masa lampau.

Seperti saat kami mencari gantungan kunci untuk oleh-oleh sanak keluarga, ternyata 90 % yang kami dapati di pasar-pasar adalah bergambar patung Firaun, Cleopatra, spink, dan gambar patung lainnya. Padahal keinginan kami mencari semacam miniatur Masjid Imam Syafi`i atau yang semacam itu.

Iseng-iseng kami bertanya kepada gaet, apakah kita tidak menengok musium Ummi Kaltsum, penyanyi legendaris Mesir yang sangat terkenal di seluruh dunia itu? Ternyata si gaet menerangkan bahwa mayoritas mat-haf (musium) di Mesir ini hanyalah menyimpan benda-benda milik kerajaan Mesir kuno para Firaun, termasuk di masa Ramses ke-2 musuh besar Nabi Musa AS, serta sebagian barang peninggalan Nabi Muhammad SAW dan para shahabat.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam