URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Rabu, 1 Mei 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 11 users
Total Hari Ini: 98 users
Total Pengunjung: 5865921 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Serdadu Zionis Sembarangan Tembak Warga Palestina Tak Bersenjata 
Penulis: http://sahabatalaqsha.com [4/5/2019]
 
Serdadu Zionis Sembarangan Tembak Warga Palestina Tak Bersenjata


Gerombolan serdadu Zionis menembak dan membunuh seorang warga sipil Palestina tak bersenjata yang berdiri sekitar 20 meter dari penduduk yang sedang melawan serdadu Zionis dengan lemparan batu.

Kelompok HAM ‘Israel’, B’Tselem, memublikasikan hasil penyelidikannya atas pembunuhan Muhammad Shahin yang ditembak pada 12 Maret di Salfit, barat daya Nablus di Tepi Barat terjajah.

Pada sore itu, “serdadu Zionis dan petugas perbatasan menggerebek sejumlah daerah” di Salfit, “menyita kamera keamanan dari toko-toko dan rumah-rumah”.

Setelah gerombolan serdadu Zionis menyerbu kota itu, sejumlah warga melemparkan batu ke arah para serdadu. Kemudian, serdadu Zionis merespons serangan itu dengan granat kejut, tabung gas air mata dan peluru logam berlapis karet. Rentetan peluru juga ditembakkan ke udara.

Menurut B’Tselem, “selama insiden pelemparan batu di kota itu, tiga warga terluka oleh peluru logam berlapis karet dan lainnya menderita luka ringan di tangan akibat peluru tajam. Sekitar 40 warga lainnya terluka karena menghirup gas air mata.”

Sekitar pukul 4.30 sore, gerombolan serdadu Zionis menembak Muhammad Shahin (23) di dada. Shahin sedang menyaksikan bentrokan bersama dengan warga lainnya, sejauh 20 meter dari penduduk yang melemparkan batu.

‘Alaa Salameh, seorang saksi mata, mengatakan pada B’Tselem: “Muhammad Shahin, teman lama saya, ada di sana. Kami berbicara dan tertawa. Muhammad suka bercanda. Semua yang dia katakan akan membuatmu tertawa”.

“Kami berada di sana selama sekitar setengah jam, dan selama itu para serdadu Zionis menembakkan ‘karet’, granat kejut, dan tabung gas air mata. Para pemuda melemparkan batu sesekali, bergerak lebih dekat ke arah serdadu Zionis dan kemudian mundur lagi.”

Salameh melanjutkan: “Kemudian kami bergerak lebih dekat ke para pemuda itu. Kami bergerak maju sekitar 20 meter dan berdiri di pinggir jalan yang berlawanan. Setelah itu, ketika pelemparan batu berlanjut, saya mendengar satu tembakan. Lalu saya melihat Muhammad berlari ke arah yang berlawanan dan jatuh.”

Ia menambahkan: “Di rumah sakit mereka memberi tahu kami bahwa Muhammad dalam kondisi sangat kritis dan hampir tidak ada kemungkinan dia akan selamat. Beberapa saat kemudian mereka mengumumkan bahwa dia meninggal dunia. Itu tidak mengejutkan karena luka di dada biasanya tidak berakhir dengan baik, tapi tetap saja kami kaget ketika mendengarnya.”

“Terlepas dari segalanya, saya berharap Muhammad dapat diselamatkan. Saya masih tidak percaya dengan apa yang terjadi dan saya tidak bisa menerima bahwa Muhammad tidak bersama kami. Dalam imajinasi saya, saya melihatnya di mana-mana. Ke mana pun saya pergi, saya pikir dia akan lewat dan duduk bersama saya, atau dia akan menelepon saya, mengajak saya pergi dan ‘nongkrong’ di suatu tempat.”


http://sahabatalaqsha.com
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam