KEDERMAWANAN SY. ABU BAKAR, RA, ADAKAH YANG MENCONTOH?
Luthfi Bashori
Sebenarnya, banyak sekali riwayat tentang kedermawanan Sy. Abu Bakar Asshiddiq RA dalam dunia keislaman, yang telah ditulis oleh para sejarawan muslim.
Namun, selama ini riwayat yang masyhur di kalangan masyarakat adalah tentang figur Sy. Abu Bakar RA itu sebagai umat Islam paling mulia derajatnya setelah Rasulullah SAW, serta sebagai khalifah pertama yang sah di dalam Islam.
Untuk kelebihan beliau RA yang lainnya, ternyata masih banyak yang belum dipahami oleh umat Islam secara umum, seperti sifat kedermawanannya.
Contohnya, ketika Rasulullah SAW menghimbau umat Islam untuk mengumpulkan bantuan, tepatnya pada saat perang Tabuk, maka Sy. Abu Bakar RA sangat giat mengumpulkan harta benda yang ada di rumahya, lalu diberikan semuanya kepada Rasulullah SAW. Ketika Rasulullah SAW bertanya, Wahai Abu Bakar, apa yang engkau tinggalkan di rumahmu?
Beliau hanya menjawab, Allah dan Rasul-nya ada di rumah.
Maksudnya, hanya keridhaan Allah dan Rasul-Nya saja yang dapat memenuhi isi rumahnya.
Apakah masih ada di jaman sekarang, orang yang mampu menandingi kedermawanan Sy. Abu Bakar RA, yang dengan ikhlasnya beliau melakukan seperti itu, tanpa ada ekspresi yang disembunyikan, atau intrik-intrik serta kepentingan pribadi lainnya, kecuali hanya mengharapkan ridla Allah dan Rasul-Nya.
Sy. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW suatu saat bersabda, Harta seseorang tidak memberikan manfaat lebih bagiku, dibanding hartanya Abu Bakar.
Setelah mendengar sabda Rasulullah SAW tersebut, lantas Sy. Abu Bakar Ash-Shiddiq menangis dan berkata, Wahai Rasulullah, apa pun yang ada pada diriku dan hartaku, hanyalah menjadi milik engkau.
Tentu saja respon sejati yang seperti ini, pastinya hanya terlahir dari seorang dermawan yang benar-benar sangat mencintai Rasulullah SAW serta lebih mendahulukan kepentingan perjuangan Islam di atas segala-galanya.
Di dalam sebuah riwayat dari Sy. Said bin Musayyib terdapat tambahan keterangan, bahwa Rasulullah SAW itu jika menggunakan harta Sy. Abu Bakar, seperti menggunakan hartanya sendiri, tanpa ada sekat apapun.
Betapa kuatnya jalinan pershahabatan dan persaudaraan antara Rasulullah SAW dengan Sy. Abu Bakar Asshiddiq SA, hingga beliau SAW tidak merasa ada batasan apapun termasuk untuk membelanjakan harta Sy. Abu Bakar RA. Sungguh sangat sulit dicarikan padanan atau bandingannya bagi umat Islam dewasa ini, dalam menjalin pershahabatam dan persaudaraan sesama muslim.
Sy. Urwah RA berkata, Ketika Abu Bakar masuk islam, beliau mempunyai sebanyak 40.000 dirham. Semuanya dibelanjakan untuk kepentingan Rasulullah SAW.
Dalam hadits yang lain disebutkan, bahwa ketika Sy. Abu Bakar masuk Islam, beliau mempunyai uang sebanyak 40.000 dirham, dan yang tersisa pada waktu hijrah, hanyalah 5.000 dirham. Semua hartanya itu, digunakan untuk memerdekakan hamba-hamba sahaya yang disiksa, karena masuk Islam, serta dibelanjakan untuk keperluan perjuangan Islam lainnya.
Tentunya, dengan memiliki sifat seperti inilah yang dapat meninggikan derajat Sy. Abu Bakar RA melebihi umat Islam lainnya.