URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
ZAKAT DALAM PENGERTIAN YANG LUAS 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/9/2025]
   
HUKUM BENCONG & TOMBOI 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/9/2025]
   
JANGAN DUDUK DI ATAS KUBURAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/8/2025]
   
BANYAK DOA, BANYAK BERKAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [10/8/2025]
   
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Rabu, 15 Oktober 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 3 users
Total Hari Ini: 65 users
Total Pengunjung: 6235943 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
IBNU TAIMIYYAH: SHAHABAT PERINTAHKAN TALQIN BAGI MAYYIT.  
Penulis: Pejuang Islam [ 24/10/2016 ]
 

        IBNU TAIMIYYAH: SHAHABAT PERINTAHKAN TALQIN BAGI MAYYIT.

                                                           (Luthfi Bashori)


Ternyata Ibnu Taimiyyah di dalam kitabnya Alfatawal Kubra, merespon positif pelaksanaan talqin bagi mayyit. Tatkala Ibnu Taimiyyah ditanya : Apakah ada hadits shahih dari Nabi atau dari shahabat tentang pelaksanaan talqin bagi mayyit yang baru dimakamkan.

Jika tidak ada dalilnya, apakah boleh mengamalkannya? Ibnu Taimiyyah menjawab : Talqin untuk mayyit yang dimaksudkan itu telah diriwayatkan oleh sebagian shahabat, bahwa para shahabat telah memerintahkan umat Islam untuk mengamalkannya.

Dari para shahabat tersebut antara lain adalah Shahabat Abu Umamah Albahili, Shahabat Watsilah bin Al-asqo`, dan lain sebagainya.

Adapun pada halaman juz 24 halaman 296-298, kitab Alfatawal kubra karangan Ibnu Taimiyyah menerangkan: Bacaan-bacaan (Alquran dan doa-doa) saat pemakaman mayyit adalah termasuk amalan yang makstuurah (ada dalilnya jika ditinjau) secara global.

Salah satu lafadz talqin dalam Hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Thabarani dari Abu Umamah Albahili sbb : Ya Fulaan bin Fulaanah...udzkur maa khorojta `alaihi minad dun-ya syahaadata an laa ilaaha illallah wa anna muhammadan `abduhu wa rasuuluh (Hai Fulan bin Fulanah, sebut/ingatlah apa (yang kau yakini) saat engkau keluar dari dunia ini, yaitu persaksian tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad hamba Allah dan rasul-Nya) wa annaka radhiita billahi rabban wa bil islaami diinan wa bi Muhammadin nabiyyan wa bil quraani imaaman (dan engkau ridha bahwa Allah adalah Tuhanmu, dan Islam sebagai agamamu, dan Muhammad sebagai nabimu, serta Alquran sebagai peganganmu.


Umat Islam kini dengan gamblang dapat memahami bahwa ternyata pelaksanaan talqin mayyit bukanlah sekedar hasil ijtihad para ulama Ahlussunnah wal Jamaah, melainkan salah satu bentuk sunnah Rasul SAW yang perlu untuk lestarikan, lebih-lebih di jaman edan yang banyak bermunculan orang-orang edan.


Bagaimana tidak edan, lah sunnah Rasul SAW dikatakan bid`ah sesat, ajaran para shahabat dituduh keluar dari syariat, bahkan tak jarang menyalahkan orang yang mengamalkan syariat talqin dengan ejekan : Orang sudah mati kok diajak bicara, yaa mayyitnya nggak bisa mendengarkan ? Umat Islam yang berpikiran normal di jaman edan ini, Alhamdulillah masih meyakini bahwa mayyit sekalipun di dalam kubur, ternyata masih bisa mendengar suara orang yang masih hidup di atas bumi.


Keyakinan ini dapat tumbuh, tiada lain karena keimanan dan keyakinan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Nabi yang tidak pernah berbohong dan semua apa yang diucapkan oleh Nabi SAW adalah in huwa illaa wahyun yuuha (tidaklah ucapan Nabi itu kecuali perintah Allah yang diwahyukan).


Hal itu dikuatkan oleh Ibnul Qayyim Aljauziyah di dalam kitabnya, Arruuh halaman 152 yang menukil sabda Nabi SAW : Annal mayyita yasma`u qar`a ni`aalihim idazz wallau munsharifiin (Sesunnguhnya mayyit itu mendengar gesekan suara sandal para pelayat tatkala mereka pulang dari kuburan). Maasyaa-allaah...!!

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: ahmad  - Kota: Prob
Tanggal: 18/6/2009
 
siip lah.. 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Syukran responnya.

2.
Pengirim: Sholahuddin Muslim  - Kota: MA'HAD NURUL HAROMAIN pujon mlg
Tanggal: 23/6/2009
 
Masyalloh laa quwwata illa billah
ALLOHU AKBAR!
Istamir ya ust.... ! 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Jazakallah kher.

3.
Pengirim: Mawardi Romadhon  - Kota: Bangkalan
Tanggal: 29/6/2009
 
Saya yaqin mengamalkn talqin itu adalal bermanfaat, bersandar pada fatwa nabi:" Tuntutlah/Ajarkanlah ilmu sejak dalam kandungan ibunya sampai liang lahat (dalam qubur/setelahmati) 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Alhamdulillah, mudah-mudahan ada manfaatnya untuk umat Islam.

4.
Pengirim: dwi said  - Kota: wonogiri
Tanggal: 5/12/2009
 
as_salamu 'alaikum....adalah haq stiap jiwa mendapat hujjah nya,, saya sependapat dengan Hadits yg di riwayatkan Imam Ath_Thabraniy tentang Talqin Mayyit tsb. Marilah kita pahami dengan pemahaman yg haqiqi dan bukan majasi......KITA KEPUNYAAN ALLOH SWT DAN KITA AKAN KEMBALI KEPADA-NYA......Wallohu a'lam bish showab,, 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Subhanallah, akhi mengerti ilmu Balaghah dan tahu perbedaan ilmu hakiki dan majazi. Coba perhatikan apa yang kami nukil di bawah ini, mudah-mudahan dapat menambah wawasan akhi :

Dari Sayyidina Utsman bin Affan RA berkata : Konon, Nabi SAW jika selesai menguburkan mayyit, beliau berhenti di dekatnya dan bersabda : 'Bacakan istighfar untuk saudaramu (mayyit) ini, dan berdoalah kepada Allah attasbiit (agar mayyit ini ditetapkan dalam keimanan), karena saat ini mayyit sedang ditanya (oleh malaikat Munkar dan Nakir)'. HR. Abu Dawud.

Dari Shahabat Amr bin Aash RA, beliau berkata : 'Jika kelak kalian menguburku, maka diamlah sejenak di dekat kuburanku lamanya kurang lebih seperti orang yang menyembelih bewan qurban dan membagikan dagingnya, sehingga aku dapat merasakan ketentraman dengan keberadaan kalian, dan aku dapat menjawab semua pertanyaan malaikat (Munkar dan Nakir). HR. Muslim.

Imam Syafi'i RA mengatakan : 'Dianjurkan untuk membaca di dekat kuburan, beberapa ayat dari Alquran, dan jika dapat mengkhatamkan Alquran maka sangatlah baik' (Di nukil dari kitab Riyadus Shalihin, karangan Imam Nawawi, bab Doa untuk Mayyit setelah pemakamannya).


5.
Pengirim: GP Ansor  - Kota: Ketanggungan Brebes
Tanggal: 23/11/2010
 
nderek copy kyai 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami persilahkan

6.
Pengirim: GP Ansor  - Kota: Ketanggungan Brebes
Tanggal: 23/11/2010
 
nuwun sewu, nderek copy dan sebarkan ke teman2 kyai 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Monggo, mudah-mudahan ada manfaat

7.
Pengirim: abdurro'uf  - Kota: tarakan kal-tim
Tanggal: 30/5/2012
 
assalamualaikum afwan kyai ana mhon izin mgkopy artikelnya sbgai bhan ilmu,syukron katsiron 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Kami persilahkan. Semoga bermanfaat.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam