URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
ZAKAT DALAM PENGERTIAN YANG LUAS 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/9/2025]
   
HUKUM BENCONG & TOMBOI 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/9/2025]
   
JANGAN DUDUK DI ATAS KUBURAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/8/2025]
   
BANYAK DOA, BANYAK BERKAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [10/8/2025]
   
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Rabu, 15 Oktober 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 1 users
Total Hari Ini: 71 users
Total Pengunjung: 6235976 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
ADAB SOPAN SANTUN TERHADAP ALLAH 
Penulis: Pejuang Islam [ 10/9/2016 ]
 
ADAB SOPAN SANTUN TERHADAP ALLAH

Luthfi Bashori

Syekh Ahmad bin Muhammad At-Tijani rahimahullah mengatakan dalam kisah Sayyidina Adam dan iblis. Beliau berkata: Meskipun iblis dahulunya adalah makhluk penghuni sorga yang paling taat beribadah, namun tatkala ia telah meninggalkan adab sopan santun terhadap Allah, dan lebih mendahulukan pengagungan terhadap dirinya sendiri serta memainkan logika akalnya, bukan tunduk kepada peraturan Allah, yaitu ketika Allah berfirman kepadanya, Apa yang menghalangimu untuk sujud menghormat kepada makhluk (Adam) yang Aku ciptakan dengan tangan-Ku? Iblis menjawab,  Aku lebih baik dari padanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan engkau ciptakan dia dari tanah. (Q.S.  Shad:76).

Dengan sebab kecongkakan Iblis yang lebih mengandalkan logikanya saat menjawab pertanyaan Allah itulah yang menyebabkan Allah murka, lantas Allah menvonisnya sebagai makhluk yang paling terkutuk hingga diusir dari sorga.

Sebenarnya, logika manusia itu seringkali diperlukan dalam kehidupan manusia, namun jika logika itu mengarah kepada berpikir bebas bertentangan dengan syariat Allah, seperti yang dilakukan oleh kaum liberal, maka justru akan menjadikan Allah murka terhadap para pengguna dan pemain logika.

Liberalisme, yaitu madzhab kebebasan berpikir, berlogika dan berekspresi, yang saat ini sedang marak terjadi di kalangan umat Islam, adalah termasuk bentuk pengagungan logika melebihi aturan syariat yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia.

Jika umat Islam kelak ingin selamat dalam mengarungi kehidupan akhirat yang kekal abadi, maka hendaklah dalam menjalani hidup di dunia ini lebih mendahulukan penyesuaian terhadap aturan syariat, dari pada memainkan logika berpikir yang bebas tanpa ikatan ayat-ayat Alquran, Hadits, Ijma` ulama dan Qiyas.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam