URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
ZAKAT DALAM PENGERTIAN YANG LUAS 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/9/2025]
   
HUKUM BENCONG & TOMBOI 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/9/2025]
   
JANGAN DUDUK DI ATAS KUBURAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/8/2025]
   
BANYAK DOA, BANYAK BERKAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [10/8/2025]
   
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Rabu, 15 Oktober 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 1 users
Total Hari Ini: 71 users
Total Pengunjung: 6235975 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
JANGAN TINGGALKAN DZIKIR MESKIPUN HATI TIDAK KONSENTRASI 
Penulis: Pejuang Islam [ 15/9/2016 ]
 
JANGAN TINGGALKAN DZIKIR MESKIPUN HATI TIDAK KONSENTRASI

Luthfi Bashori

Imam Ibnu Athaillah As-Iskandari rahimahullah berkata, Janganlah kamu meninggalakan dzikirmu karena hatimu tidak hadir bersama Allah, sesungguhnya kelalaianmu dari berdzikir kepadanya lebih berbahaya dari kelalaian hatimu ketika kamu dalam keadaan berzikir, semoga Allah meningkatkan kamu dari dzikir yang disertai lalai ke tingkat dzikir dalam keadaan terjaga, dari tingkatan itu ke tingkat dzikir yang hadir, dari tingkatan itu sekali-kali tidak sukar bagi Allah.

Banyak orang mengatakan buat apa berdzikir kalau hatinya tidak khusyuk, perkataan seperti itu adalah jerat-jerat setan agar orang meninggalkan dzikir sama sekali.

Padahal Allah memerintahkan umat Islam agar selalu berdzikir kepada-Nya, wadzkurullaha dzikran katsiran (berdzikirlah kepada Allah dengan sebanyak-banyak dzikir). Ini adalah perintah Allah yang tidak boleh dilalaikan dan disepelekan oleh umat Islam, karena barangsiapa yang ingin hidup berbahagia di dunia maupun akhirat, maka hendaklah selalu mendekatkan diri kepada Allah, adapun salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah adalah dengan cara memperbanyak dzikir kepada-Nya.

Berdzikir kepada Allah tidak harus dalam posisi duduk di tempat shalat atau di dalam masjid. Memang berdzikir di dalam masjid maupun dalam posisi setelah shalat adalah bentuk dzikir yang sangat afdhal. Namun di sisi lain, Allah juga perintah kepada umat: Wadzkurullaha qiyaman wa qu`udan wa ala junubikum (Dzikirlah kepada Allah dalam keadaan berdiri, atau duduk, atau tidur terlentang). Allah memberi kebebasan agar umat tidak terikat oleh suatu keadaan.

Dzikir juga boleh dilakukan dengan lisan saja, atau di dalam hati saja, apalagi dilakukan sekaligus di lisan dan hati, dan tidak ada satupun dalil syariat yang membatasi tata cara berdzikir selagi dilakukan secara baik.

Kaum lelaki yang mempunyai se-abrek aktifitas dalam menjalani kehidupannya, maka dapat pula merangkap bekerja sambil berdzikir. Sebut saja seorang supir mobil, maka di saat menyupir hendaklah disertai berdzikir kepada Allah atau bershalawat kepada Nabi SAW, minimal dilakukan di dalam hati.

Kaum wanita yang sedang beraktifitas di dalam rumah, misalnya sedang memasak, maka hendaklah disertai dengan berdzikir kepada Allah atau bershalawat kepada Nabi SAW.

Kaum remaja yang sedang belajar atau beraktifitas lainnnya, maka sudah selayaknya disela-selai dengan berdzikir kepada Allah atau beshalawat kepada Nabi SAW. Jika berdzikir maupun bershalawat ini sudah menjadi rutinitas harian, maka akan menjadi ringanlah dalam mengamalkan ibadah sunnah berdzikir.


   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
1.
Pengirim: Khudlori  - Kota: Ukir
Tanggal: 1/9/2013
 
Assalamu alaikum

Pak Kiyai, dzikir kan ada yg khusus dibaca waktu pagi dan sore.
Kalau waktu pagi telah habis, apakah dzikir khusus pagi tsb boleh dibaca setelah habis wkt pagi, yakni siang ?
dan apakah dzikir khusus sore boleh dibaca setelah sore, yakni malam ?

Yang dimaksud wkt pagi itu mulai jam berapa hingga jam berapa ?
dan waktu sore itu mulai jam berapa hingga jam berapa ?

Saya tunggu penjelasannya. Sblmnya, matur nuwun ingkang katah !

Wassalamu alaikum 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Sebenanya pembagian waktu dzikir seperti itu hanyalah masalah afdhaliyah (keutamaan), bukan bab wajib atau haram.

Umumnya yang disebut dzikir pagi itu dilakukan mulai Ba'da Shubuh sampai matahari terbit. Sedangkan dzikir sore itu mulai menjelang Maghrib samapi adzan Isyak.

Namun jika waktunya tidak tepat seperti itu juga tidak menjadi masalah, yang penting tetap berdzikir kepada Allah.

2.
Pengirim: burhan  - Kota: semarang
Tanggal: 20/9/2013
 
assalamualaikum, tolong dijelaskan kegunaan/manfaat belajar thoriqoh?apakah abuya juga penganut thoriqoh..thoriqoh apa?dan beliau menganut mazhab siapa?maturnuwun..wassalamualaikum 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Thariqah yang mu'tabarah (diakui kebenarannya oleh para ulama) adalah sarana untuk lebih mengenal Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Abuya Almaliki mempunyai beberapa sanad Thariqah. Beliau bermadzhab fiqih ikut Imam Malik (Madzhab Maliki)

3.
Pengirim: bani  - Kota: kebumen
Tanggal: 21/9/2013
 
gimana Gus kalau dzikir sambil mendukung miss world, jadi laskar pembela miss world 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Itu namanya mencampuradukkan barang yang hak dengan yang batil, pasti dimurkai oleh Allah.

Ibarat mencampur air minun teh dengan air kencing, apa ada yang mau meminumnya, kalau bukan orang edan?

4.
Pengirim: ishak  - Kota: sumbawa
Tanggal: 21/8/2014
 
bagaimana cara berzikir yang baik 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Dg lisan namun berusaha hatinya dihadirkan bersama Allah.

Tentunya yg demikian itu harus sering dilatih.

5.
Pengirim: hadijaya  - Kota: makassar
Tanggal: 24/12/2014
 
assalamu alaikum pak,benarkah allah tidak pernah meninggalkan kita sedetikpun? 
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Benar, justru kitalah yang sering meninggalkan Allah.

 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam