|
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori |
|
 |
Ribath Almurtadla
Al-islami |
|
|
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ) |
|
|
|
|
|
Book Collection
(Klik: Karya Tulis Pejuang) |
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki |
|
• |
Musuh Besar Umat Islam |
• |
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat |
• |
Dialog Tokoh-tokoh Islam |
• |
Carut Marut Wajah Kota Santri |
• |
Tanggapan Ilmiah Liberalisme |
• |
Islam vs Syiah |
• |
Paham-paham Yang Harus Diluruskan |
• |
Doa Bersama, Bahayakah? |
|
|
|
WEB STATISTIK |
|
Hari ini: Rabu, 15 Oktober 2025 |
Pukul: |
Online Sekarang: 3 users |
Total Hari Ini: 71 users |
Total Pengunjung: 6235976 users |
|
|
|
|
|
|
|
Untitled Document
PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI |
|
|
PUBLIKASI BUKU KESESATAN SYIAH IRAN (5) |
Penulis: Pejuang Islam [ 15/9/2016 ] |
|
|
FAHAM SYI`AH YANG KELIMA
TENTANG AGAMA
KH. HASAN ABDUL JALAL
Menurut pengikut Syi`ah semua agama dengan aliran apapun itu kafir kecuali Syi`ah. Artinya semua organisasi keagamaan yang ada di Indonesia, baik Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dll. itu semua tergolong kafir, kecuali orang-orang yang ber-akidahkan Sy`ah.
Bahkan menurut kaum Syi`ah, orang suni yang meninggal tidak diperbolehkan di mandikan dan di shalati, karena orang-orang suni bagi Syi`ah adalah orang kafir. Simaklah pernyataan ulama mereka dalam kitab Hadaiqu an-Nadlirah juz 10 hal 3561, karya Syekh Yusuf al-Bahrani:
وَ قَالَ الشَّيْخُ الْمُفِيْدُ (قَدَّسَ سِرَّهُ): وَلَا يَجُوْزُ لِأَحَدٍ مِنْ أَهْلِ الْإِيْمَانِ أَنْ يَغْسِلَ مُخَالِفًا لِلْحَقِّ فِي الْوِلَايَةِ وَلَا يُصَلِّي عَلَيْهِ اِلَّا اَنْ تَدْعُوَا ضَرُوْرَةً اِلَى ذَلِكَ مِنْ جِهَّةِ التَّقِيَّةِ ، وَظَاهِرُ الشَّيْخِ فِي التَّهْذِيْبِ مُوَافَقَتُهُ فِى ذَلِكَ حَيْثُ أَنَّهُ احْتَجَّ لَهُ بِأَنَّ الْمُخَالِفَ لِأَهْلِ الْبَيْتِ كَافِرٌ فَيَجِبُ أَنْ يَكُوْنَ حُكْمُهُ حُكْمَ الْكُفَّارِ اهـ
As-Syaikh al-Mufid berkata: "Bagi setiap orang yang beriman (orang Syi`ah) tidak diperbolehkan memandikan mayit yang akidahnya bertentangan dengan kebenaran, yaitu di dalam wilayah. Dan juga tidak boleh menshalatinya kecuali dalam keadaan dlarurat, yaitu dalam rangka taqiyyah. Secara dzahir pendapatnya as-Syaikh dalam kitab Tahdzib itu sesuai dengan pernyataan di atas, sebab beliau berfatwa; Orang yang bertentangan dengan ahlil bait maka ia kafir. Dan wajib diberlakukan baginya hukum orang-orang kafir".
Jika memang demikian, berarti mereka juga telah meng-kafirkan Sunan-sunan Wali songo yang membawa agama islam ke-tanah jawa, para pendiri pondok pesantren, para ulama, bahkan para kiai dari zaman dahulu hingga sekarang, termasuk semua guru-guru kita yang ada di Probolinggo yang telah masyhur kewalian-nya, sebagaimana KH. Zaini Mun`im, KH. Moh. Hasan Genggong. Beliau-belaiu itu bagi orang Syi`ah adalah orang kafir.
|
1. |
Pengirim: ilham - Kota: jaksel
Tanggal: 4/8/2013 |
|
Assalamu'alaikum Wr.Wb
Kalau Ahlussunnah wal Jamaah mengkafirkan Syiah kan patokannya jelas Kyai, karena mereka menuhankan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, tidak mengakui al-Qur'an.
Kecuali syiah Zaidiyah, terjadi perbedaan pendapat,ada yang mengatakan syiah Zaidiyah kafir karena masih golongan syiah
ada yang mengatakan sesat,karena lebih mengutamakan Sayyidina Ali dibandingkan 3 sahabat yang lain
ada juga yang mengatakan syiah Zaidiyah tidak sesat atau kafir,karena secara aqidah dan fiqih mirip sekali dengan salah satu Mazhab di Sunni.
Nah yang jd pertanyaan saya, patokan apa yang digunakan Syiah extreem atau Syiah Ja'fariah atau syiah iraniah atau syiah imamiyah untuk mencap golongan lain diluar syiah adalah kafir, termasuk golongan penerus Rasulullah SAW (Ahlussunnah wal Jama'ah)?
Apakah karena kita semua menganggap Sayyidina Ali hanya sebagai manusia, bukan Tuhan?
Toh kalau menganggap beliau sebagai Tuhan,maka bedanya dengan kristen apa dong? Kristen menganggap seorang manusia adalah Tuhan mereka
kalau begitu secara aqidah syiah tak berbeda dengan kristen
Wassalamu'alaikum Wr.Wb |
[Pejuang Islam Menanggapi]
BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM
Mohon maaf, jika kami menyebut Syiah secara umum/mutlak, maka yang kami maksud tiada lain adalah Syiah Iran (karena banyak mahasiswa Indonesia saat ini yang dikirim ke Iran dan pulang menjadi Syiah), atau Syiah Khomeini-yah sebagai tokoh sentral, atau Syiah Imamiyah Istna'asyariah Ja'fariyah, mereka mengingkari kemurniah dan kesucian Alquran mushaf Utsmani.
Akar masalah mereka mengkafirkan umat Islam, karena umat Islam sejak generasi para shahabat itu membaiat kekhalifahan Sy. Abu Bakar, kemudian Sy. Umar, kemudian Sy, Utsman, baru Sy. Ali. langkah ini dianggap melawan Alquran versi Syiah (yang isinya berbeda dengan Alquran milik umat Islam) dan Hadits-hadits mereka (yang isi haditsnya juga berbeda dengan Hadits-hadits milik umat Islam), yang mana semua isinya itu terdapat ketentuan kewajiban pengangkatan Sy. Ali sebagai khalifah secara langsung setelah Nabi SAW wafat.
Kemudian, karena dasar ajaran Syiah itu hanya berdasarkan 'pepesan kosong' karangan tokoh-tokoh mereka sendiri, maka kesesatannya semakin hari semakin berkembang, termasuk yang ditera dalam buku KECUALI ALI terbitan Alhuda Jakarta, pada halaman 22 dikatakan sbb:
Arti ayat kullu syai-in haalikun illa wajhahu adalah: Segala sesuatu itu pasti akan musnah kecuali wajah-Nya (Allah) dan yang dimaksud wajah-Nya dalam ayat ini adalah Ali bin Abi Thalib.
Dari sini dapat disimpulkan, bahwa menurut Syiah: Ali bin Abi Thalib adalah Allah, dan Allah adalah Ali bin Abi Thalib, ini sama saja dengan keyakinan kaum Nasrani: Yesus adalah Tuhan dan Tuhan adalah Yesus.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|