URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
ZAKAT DALAM PENGERTIAN YANG LUAS 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/9/2025]
   
HUKUM BENCONG & TOMBOI 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/9/2025]
   
JANGAN DUDUK DI ATAS KUBURAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/8/2025]
   
BANYAK DOA, BANYAK BERKAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [10/8/2025]
   
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Rabu, 15 Oktober 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 3 users
Total Hari Ini: 71 users
Total Pengunjung: 6235975 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
PERJALANAN MUDIK HARI - 3  
Penulis: Pejuang Islam [ 8/7/2012 ]
 
PERJALANAN MUDIK HARI - 3

Luthfi Bashori

Selasa, 26 Juni 2012, pukul 07.00 kami chek out dari hotel Graha Muria. Begitu turun melewati tempat parkiran mobil makam Sunan Muria, subhanallah, ternyata jalanan menjadi macet karena banyaknya bis rombongan penziarah yang parkir di sepanjang jalan hingga panjangnya sekitar setengah kilo meter.

Perjalanan berikut menuju kota Kudus. Di tengah perjalanan, saat turun gunung menuju kota, Kudus ada taman wisata Water Boom di pinggir jalan. Waktu setempat terhitung masih pagi, tapi untung si penjaga sudah ada yang datang. Anak-anak kami minta berenang, mumpung masih pagi dan sepi kata mereka.

Anak-anak mandi dengan penuh ceria, karena kolam renang sebesar itu hanya diisi empat anak. Sekitar satu jam anak-anak menikmati situasi itu. Usai mandi anak-anak menuju Play Ground yang tersedia, untuk menambah permainan favoritnya sekitar satu jam. Kemudian kami mencari sarapan pagi di sebuah warung dekat Water Boom, sambil turun menuju kota Kudus.

Pukul 11.30 sampailah kami di kota Kudus untuk melanjutkan perjalanan menuju ke makam Sunan Kudus. Karena belum tahu arah, maka sejenak kami berhenti dan mencari informasi dari pejalan kaki.

Di makam Sunan Kudus, ternyata para pengunjung sudah penuh sesak, hingga kami memilih ziarah dari luar pagar makam, karena para penziarah lain sudah berjubel sebelum kami datang.

Adzan Dhuhur berkumandang saat kami akan mengakhiri ziarah. Kami menuju masjid Menara Kudus, namun tidak ada tempat untuk ikut shalat berjamaah. Lantas kami putuskan untuk shalat Dhuhur dan Ashar dijama` ta`khir dalam perjalanan nanti.

Mengambil kesempatan itu, keluarga mencari barang oleh-oleh sebagai tabarrukan dan kenangan usai ziarah Sunan Kudus. Bahkan sekitar satu kilo meter dari makam Sunan Kudus, ada penjual soto Kudus dan kami pun makan siang di sana.

Usai makan siang, kami berniat ziarah ke rumah KH. Munir Hisyam, salah satu tokoh Ulama Kudus. Namun, sayangnya beliau sedang dalam bepergian ke Pati. Kami hanya sempat menitipkan tulisan nama kami dan meminta nomer HP beliau kepada salah satu muridnya.

Pukul 14.45 kami berangkat meninggalkan Kudus menuju ke arah Demak. karena ada kemacetan di jalan, maka kami putuskan langsung menuju Semarang, dan kami tidak mampir ziarah ke makam Sunan Demak. Namun kami merencanakan, insyaallah di saat perjalanan pulang ke Malang nanti, kami akan berziarah ke Raden Fatah dan Sunan Kalijogo, yang makam keduanya berada di wilayah Demak.

Pukul 16.00 kami masuk kota Semarang dengan tujuan Pekalongan. Perjalanan cukup lancar, kecuali di daerah Kendal ada perbaikan jalan. Saat masuk di Pekalongan kami berziarah ke rumah wali santri yang berada di daerah pembatik, Wira Desa. Kami di persialahkan bermalam di rumah beliau yang kebetulan dari keluarga pembatik.

Anak-anak meminta kepada kami agar dapat menyaksikan langsung proses pembatikan khususnya batik tulis. Padahal adanya pekerja batik itu hanyalah di waktu pagi hari hingga sore hari. Sedangkan kami masuk Pekalongan sudah pukul 20.00.

Demi anak-anak agar dapat menikmati wisata kerajinan batik, maka tawaran untuk bermalam di wilayah pembatik Wira Desa akhirnya kami terima. Maka malam ke tiga pada perjalanan mudik ini kami putuskan bermalam di Pekalongan.
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam