Luthfi Bashori
Hari ke sepuluh pada bulan Muharram, dinamakan hari Asyura. Hari yang penuh sejarah kejadian-kejadian kenabian dari para utusan Allah. Sebut saja peristiwa diampuninya Nabi Adam, setelah melanggar larangan Allah agar tidak mendekati pohon larangan, dan ternyata beliau AS bersama istri justru terperangkap rayuan dan godaan setan untuk memakannya.
Maka, atas pelanggaran itu Nabi Adam AS dan istri bertaubat kepada Allah dengan melantunkan doa permohoman taubat : Rabbana dhalamna anfusana wa in lam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin (Wahai Tuhan, kami telah berbuat dhalim kepada diri sendiri (bermasiat), andaikata Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, tentu kami tergolong orang-orang yang merugi)
Allah berkenan mengampuni Nabi Adam AS dan istri, adalah tepat pada hari Asyura, demikian ini menurut riwayat sayyidina Ibnu Abbas RA. Demikian juga dalam riwayat sayyidina Abu Musa Al-asyari dari sayyidina Ali RA beliau mengatakan : Hari Asyura itu adalah dimana umatnya Nabi Yunus diampuni oleh Allah.
Dari sayyidina Wahb, beliau mengatakan : Konon Allah memerintahkan Nabi Musa AS agar mengajak umatnya untuk bertaubat pada 10 hari pertama pada bulan Muharram, dan jika sudah masuk pada tanggal 10 Muharram, maka Allah memerintah beliau AS agar mengajak umatnya bersama-sama keluar rumah dengan memohon ampunan hingga diampuni oleh Allah.
Pada hari Asyura juga Nabi Musa AS, konon diselamatkan oleh Allah dari kejaran Firaun, hingga pada tahun berikutnya Nabi Musa AS mengajak umatnya untuk berpuasa sunnah sebagai rasa syukur kepada Allah. Seperti juga pada hari Asyura ini Allah menyelamatkan Nabi Nuh AS bersama rombongan penunggang perahu milik beliau AS, dan ditakdirkan oleh Allah mendarat di atas muka bumi dengan selamat, tepat pada hari Asyura.
Dalam riwayat Imam Bukhari-Muslim, bahwa tatkala Nabi SAW masuk kota Madinah, beliau menemukan kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari Asyura, lantas beliau SAW bertanya : Gerangan hari apa yang kalian berpuasa di dalamnya ini? Mereka menjawab: Ini hari yang sangat mulia, konon Allah menyelamatkan Nabi Musa AS dan kaumnya dari kejaran Firaun dan menenggelamkan Firaun dan bala tentaranya, maka Nabi Musa AS berpuasa pada hari ini karena bersyukur kepada Allah, dan kami juga berpuasa hari ini. Maka Nabi SAW bersabda : Kami (umat Islam) lebih berhak terhadap Nabi Musa dari pada kalian ! Maka Nabi SAW berpuasa pada hari Asyura ini, dam memerintah umatnya untuk berpuasa juga.
Sebelum Nabi SAW wafat , dalam riwayat Imam Ahmad bin Hanbal, bahwa beliau SAW melarang umatnya berpuasa Asyura hanya sehari. Tetapi beliau perintah agar umatnya menambah satu hari dengan sabda beliau SAW: Shuumuu yauma aasyuuraa, wa khaaliful yahuuda, shuumuu qablahu yauman au badahu yauman (Berpuasalah kalian pada hari Asyura, dan berbedalah dengan kaum Yahudi, berpuasa pula sehari sebelumnya, atau sehari sesudahnya). Artinya, disunnahkan puasa Asyura itu dua hari berturut-turut, boleh pilih pada tanggal 9 dan 10 Muharram atau tanggal 10 dan 11 Muharram.
Mari berpuasa Asyura sesuai ajaran Nabi SAW. Hari Senin, 5 Desember 2011 (tadi siang) adalah hari ke 9 Muharram yang terkenal dengan istilah Tasu-a dan Selasa, 6 Desember besok, adalah hari Asyura maka hendaklah nanti malam makan Sahur.
Untuk yang tadi pagi belum berpuasa Tasu-a maka masih ada kesempatan menambah puasa pada hari Rabu, 11 Desember 2011.