URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
ZAKAT DALAM PENGERTIAN YANG LUAS 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/9/2025]
   
HUKUM BENCONG & TOMBOI 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/9/2025]
   
JANGAN DUDUK DI ATAS KUBURAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/8/2025]
   
BANYAK DOA, BANYAK BERKAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [10/8/2025]
   
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Rabu, 15 Oktober 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 71 users
Total Pengunjung: 6235975 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
BENTUK SIKSA NERAKA BAGI PENCACI & PENGUMPAT 
Penulis: Pejuang Islam [ 7/10/2025 ]
 

BENTUK SIKSA NERAKA BAGI PENCACI & PENGUMPAT


Luthfi Bashori


Dewasa ini marak sekali cacian dan umpat yang dilakukan oleh masyarakat pengguna dunia medsos. Terutama para netizen yang merasa kontra dengan postingan pemilik akun tertentu.


Seharusnya, para netizen beragama Islam, bukan buzzer atau orang kafir, jika mendapati sebuah postingan di salah satu akun milik orang lain, dan merasa isinya kurang tepat/layak, jika akan mengkritik, janganlah dengan cara mencaci maki atau mengumpat, namun kritiklah secara ilmiah atau secara logika dengan kata-kata yang baik dan sopan.   


Rasulullah SAW bersabda: Sewaktu Rabbku membawaku naik (mi’raj), aku bertemu dengan suatu kaum yang kuku mereka seperti tembaga, dengan kuku tersebut mereka mencakari muka dan dada mereka sendiri. Lalu aku bertanya, “hai Jibril siapakah mereka?” Malaikat Jibril menjawab, “mereka Adalah orang-orang yang memakan daging manusia dan menjatuhkan kehormatan mereka (mengumpat)”. (HR Abu Daud)


Ketika nabi SAW menjalani Isra’ dengan ditemani oleh Malaikat Jibril, beliau banyak melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, yang antara lain ialah pemandangan mengenai suatu kaum yang sedang disiksa. Mereka mempunyai kuku-kuku yang panjang dari tembaga, mereka cakari wajah mereka sendiri dengan kuku-kukunya itu. Ketika Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat Jibril tentang mereka, maka Malaikat Jibril menjawab, bahwa mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging orang lain dan menjelek-jelekkan kehormatannya. 


Maksudnya ialah orang-orang yang suka mencaci dan mengumpat orang lain. Orang yang mengumpat orang lain disamakan dengan memakan dagingnya dalam keadaan mati, seperti pengertian yang terkandung dalam firman-Nya yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya, dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha penerima taubat lagi maha penyayang”. (QS. Al Hujurat: 12).
 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam