URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
ZAKAT DALAM PENGERTIAN YANG LUAS 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/9/2025]
   
HUKUM BENCONG & TOMBOI 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/9/2025]
   
JANGAN DUDUK DI ATAS KUBURAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/8/2025]
   
BANYAK DOA, BANYAK BERKAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [10/8/2025]
   
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Rabu, 15 Oktober 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 65 users
Total Pengunjung: 6235943 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KUNCI SURGA CINTA FAKIR MISKIN 
Penulis: Pejuang Islam [ 18/9/2025 ]
 

KUNCI SURGA CINTA FAKIR MISKIN


Luthfi Bashori


Perbedaan utama fakir dan miskin adalah tingkat kesulitan ekonomi yang dialami: fakir adalah orang yang tidak memiliki harta sama sekali atau tidak mampu memenuhi kebutuhan pokoknya (kurang dari setengah), sedangkan miskin adalah orang yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasarnya secara keseluruhan. 

Fakir membutuhkan bantuan lebih besar karena kondisinya yang sangat kekurangan, sementara miskin masih memiliki sebagian kebutuhan terpenuhi tetapi masih dalam keadaan kekurangan. 
 

Mencintai fakir miskin itu pertanda ikhlasnya cinta seseorang. Karena tidak ada yang diharapkan di balik mencitai fakir miskin. Para fakir tidak memiliki materi atau harta yang dapat menyenangkan pecintanya. Beda halnya dengan seseorang mencintai orang kaya, yang kemungkina ada maksud tertentu, ada udang di balik batu, hingga tidak jarang pecinta orang kaya tersebut mempunyai maksud tersembunyi hingga tidak ikhlas karena Allah ta’ala.
 

Rasulullah SAW bersabda: “Bagi setiap sesuatu ada kuncinya, dan kunci surga ialah mencintai orang-orang miskin dan fakir.” (HR. Ibnu La-al dari Ibnu Umar).
 

Kunci surga itu ialah cinta kepada kaum fakir miskin. Dikatakan demikian karena kebanyakan orang yang masuk surga itu terdiri atas kalangan fakir miskin. Dalam hadits lain disebutkan bahwa mula-mula orang-orang yang masuk surga ialah kaum fakir miskin dari kalangan muhajirin. 
 

Rasulullah SAW sendiri pernah berdoa, “Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan wafatkanlah aku dalam keadaan miskin, serta masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang miskin”. Makna yang dimaksud ialah masukkanlah aku ke dalam surga Bersama-sama dengan golongan orang-orang yang miskin. Ahlus Shuffah yaitu orang-orang yang hidup di pinggiran masjid, tidak mempunyai sanak keluarga dan harta benda, mereka adalah para kekasih Nabi Muhammad SAW.
 

Seseorang yang ingin mencintai kalangan fakir miskin secara ikhlas itu butuh latihan yang tidak mudah, butuh latihan menata hati hingga menjadi luas, butuh latihan menjadi dermawan sekalipun dirinya belum mencapai taraf hidup yang berkecukupan, dan semua itu butuh proses yang tidak mudah yang terkadang cukup lama.

 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam