DOA PARA NABI YANG TIDAK TERTOLAK
Luthfi Bashori
Rasulullah SAW bersabda: “Setiap nabi memiliki doa yang dikabulkan, dan masing-masing nabi itu telah menyegerakan doanya, tetapi aku sengaja menyimpan doaku untuk umatku kelak di hari Kiamat. Doaku itu insyaallah dapat diperoleh bagi siapa pun di antara umatku yang mati dalam keadaan tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu pun. (HR. Imam Syaikhan).
Doa yang paling didengarkan oleh Allah, adalah doa yang dipanjatkan oleh para nabi. Mereka adalah orang-orang pilihan sehingga hampir semua doa yang mereka lantunkan itu diijabahi oleh Allah.
Tentu di antara isi doa yang dibaca oleh para nabi itu ada yang berarti permohonan kemashlahatan bagi umatnya yang beriman, baik untuk keselamatan dunia maupun akhirat.
Tentunya ada juga doa-doa yang mereka panjatkan kepada Allah, namun disertai kemurkaan akibat pembangkangan dan kejahatan kaum kafir terhadap para nabi tersebut. Bahkan ada pula di kalangan para nabi dan rasul tersebut yang hingga dibunuh oleh orang kafir dari kalangan umat mereka.
Jadi tidak aneh, jika terdengar riwayat adanya sebagian nabi dan yang memohon kepada Allah agar umatnya yang sudah melampaui batas itu didoakan agar dihancurluluhkan di dunia sebelum kelak di akhirat.
Tentu berbeda dengan sifat Nabi SAW yang sangat penyayang kepada umatnya, untuk itulah beliau SAW menyimpan doa mustajabnya, dan beliau akan memanjatkannya kelak di hari Kiamat. Kelak beliau SAW memohon ijin kepada Allah agar dapat memberi syafa’at (pertolongan) kepada umatnya yang sangat membutuhkan.
Maka umat Nabi Muhammad SAW, yang banyak maksiat saat menjalani kehidupan dunia, masih ada pengharapan agar seluruh dosanya itu diampuni oleh Allah berkat doa mustajabah yang dimiliki oleh Rasulullah SAW di akhirat kelak.