URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
ZAKAT DALAM PENGERTIAN YANG LUAS 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/9/2025]
   
HUKUM BENCONG & TOMBOI 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/9/2025]
   
JANGAN DUDUK DI ATAS KUBURAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/8/2025]
   
BANYAK DOA, BANYAK BERKAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [10/8/2025]
   
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Rabu, 15 Oktober 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 4 users
Total Hari Ini: 71 users
Total Pengunjung: 6235976 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
TIDAK PUNYA MALU MEMBOHONGI PUBLIK 
Penulis: Pejuang Islam [ 26/11/2021 ]
 
TIDAK PUNYA MALU MEMBOHONGI PUBLIK

Luthfi Bashori


Di saat negara sedang dalam keadaan tidak benar-benar ‘sehat’ dan aman, terutama dari ancaman asing, seperti adanya upaya ikspansi dari negara China, yang telah mengirim kapal-kapal perangnya di lautan Natuna. Sayangnya ada saja pihak-pihak tertentu yang justru tanpa malu-malu berani membohongi masyarakat, dengan mengatakan bahwa kapal-kapal China itu sudah dihalau dan pergi karena dianggap takut kepadanya.

Padahal realita di lapangan, sebagaimana diberitakan oleh banyak media yang kredibel, bahwa kapal-kapal China itu tidak pergi kemana-mana, tetapi tetap mengintai Indonesia di lautan Natuna.

Sulitnya jika rasa malu itu sudah hilang dari diri seseorang, maka saat itu pula imannya telah bergesar hingga menipis. Bahkan saat berbuat kebohongan di depan publik pun sudah dianggap biasa-biasa saja, tidak ada rasa keterpengaruhan sekalipun diprotes dan dibully oleh masyarakat.

Rasulullah SAW juga menerangkan, “Malu dan iman keduanya selalu bersamaan, apabila salah satu di antaranya lenyap, maka yang lainnya pun akan lenyap pula.” (HR. Imam Abu Na’im melalui Imam Ibnu Umar RA).

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Malu merupakan perhiasan, taqwa merupakan kemuliaan, sebaik-baik kendaraan adalah sabar, dan menanti solusi dari Allah SWT merupakan ibadah”. (HR. Imam Hakim melalui Sayyidina Jabir).

Jadi, sifat yang paling baik sebagai perhiasan diri bagi seseorang itu adalah sifat malu, sedangkan sifat taqwa itu akan mendatangkan kemuliaan bagi orang yang menyandangnya.

Dengan demikian, orang yang tidak mempunyai rasa malu, seperti berani berbohong di depan publik, tentu termasuk digolongkan orang-orang yang buruk akhlaknya dan sulit dipercaya.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam