URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
ZAKAT DALAM PENGERTIAN YANG LUAS 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/9/2025]
   
HUKUM BENCONG & TOMBOI 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/9/2025]
   
JANGAN DUDUK DI ATAS KUBURAN 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/8/2025]
   
BANYAK DOA, BANYAK BERKAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [10/8/2025]
   
SETAN BISU & SETAN BICARA 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/8/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Rabu, 15 Oktober 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 78 users
Total Pengunjung: 6236007 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
WANITA BOLEH BERZIARAH KUBUR DENGAN CATATAN 
Penulis: Pejuang Islam [ 17/4/2020 ]
 
WANITA BOLEH BERZIARAH KUBUR DENGAN CATATAN

Luthfi Bashori


Sayyidina Ibnu Abi Mulaikah RA mengatakan bahwa ia pernah bertemu dengan Sayyidatuna Aisyah yang datang dari pekuburan, maka bertanyalah ia, “Ya Ummul mu’minin, dari manakah engkau?”

“Dari makam saudaraku, Abdurrahman,” jawab Sayyidatuna Aisyah RA.

“Bukankah Rasulullah SAW melarang berziarah kubur ?” tanya Sayyidina Ibnu Abi Mulaikah.

Sayyidatuna Aisyah RA menerangkan, “Dulunya memang dilarang, kemudian diperintah untuk menziarahinya.” (HR. Imam Hakim dan Imam Baihaqi).

Selagi seorang wanita muslimah itu kondisinya aman dari fitnah, maka hukumnya boleh berziarah kubur. Umumnya yang dapat mengamankan seorang wanita dari fitnah khususnya dari gangguan atau godaan kaum lelaki non mahram, maka keberadaan mahram bagi para wanita yang ingin berziarah kubur itu menjadi sangat menentukan boleh tidaknya ia berangkat ke makam pekuburan.

Demikian juga situasi di makam pekuburan, di saat sepi dari penziarah lelaki, maka bolehlah kaum wanita itu berziarah kubur, bukan di saat pemakaman jenazah karena secara umum yang memakamkan jenazah itu adalah kaum lelaki.

Maka di saat pemakaman ini sangat rawan bercampurbaur antar pelayat lelaki dan wanita jika para wanitya ikut ke pemakaman. Jadi di saat pemakaman inilah para wanita dilarang ikut hadir ke makam pekuburan. Keluarga mayit dari kalangan wanita cukup mengantarkan jenazah dari pintu rumahnya.

Jika dirasa para pelayat lelaki sudah pulang dan makam pekuburan sudah sepi, maka bolehkan keluarga mayit dari kalangan wanita untuk menziarahi makam jenazah, tentunya selain yang sedang beriddah. Karena asli hukum berziarah kubur itu adalah boleh dan tidak dilarang oleh syariat. 

Sayyidina Abdullah bin Buraidah RA mengungkapkan, bahwa Nabi Muhammad Rasululullah SAW bersabda, “Dulu aku melarang (kalian) berziarah kubur. Sekarang berziarahlah, karena hal itu akan mengingatkan kalian kepada akhirat.” (HR. Imam Ahmad dan Imam Muslim).
    

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam