YANG TERSISA, INFO UNIK DARI MAKKAH
Luthfi Bashori
Jadwal perjalanan Umrah plus tour, mulai awwal Juli 2009 telah ditentukan oleh petugas travel, jadi kami tidak dapat memilih kapan harus berihram dan kapan harus berziarah. Semua perjalanan dengan model ini sangat terikat dengan pihak travel dan anggota rombongan lainnya.
Siang itu, kami dijadwalkan berangkat umrah dari Madinah dengan mengambil miqat makani dari Bir Ali sebagai permulaan niat umrah dan mengenakan ihram. Kamipun bersama rombongan langsung mengenakan kain ihram, shalat sunnah dua rakaat, lantas niat umrah.
Pembacaan talbiyahpun dikumandangkan bersama-sama dalam perjalanan naik bis menuju Makkah Almukarramah.
Setelah menempuh jarak sekitar 7 jam perjalanan disertai beberapa kali istirahat di perjalanan, akhirnya kami masuk kota Makkah pada saat adzan isyak. Kami masuk hotel terlebih dahulu sebelum melaksanakan thawaf dan sa`i, untuk meletakkan barang-barang. Setelah kami pamit kepada ketua rombongan, bahwa kami sekeluarga akan melaksanakan thawaf dan sa`i secara terpisah, maka rombongan berangkat ke Masjidil haram, sedangkan kami menunggu sejenak untuk mendapatkan waktu lebih malam.
Pada jam 22.00 waktu setempat, kami pergi ke Masjidil haram untuk melaksanakan thawaf dan sa`i serta tahallul. Alhamdulillah, ibadah umrah sebagai tujuan utama bepergian kami itu, dapat kami selesaikan tepat pada pukul 24.00 waktu setempat. Tentunya kami laksanakan dengan sedikit nyantai, karena para mu`tamirun lainnya yang berasal dari berbagai negara, tampak sedikit agak lengang.
Usai thawaf kami shalat sunnah, kemudian duduk-duduk sejenak untuk istirahat sekaligus mengambil kesempatan untuk berfoto bersama keluarga. Kemudian kami melaksanakan sa`i, dan kami laksanakan juga dengan sedikit santai. Pada putaran ke lima, kami sempat duduk-duduk sejenak di bukit Shafa, untuk mengusir penat. Akhirnya ibadah sa`i-pun dapat kami sempurnakan, dan sekaligus bertahallul.
Alhamdulillah, umrah sunnah yang kami secara pribadi berniat atas nama salah satu datuk kami, Syarif Husain bin Ibrahim bin Sunan Giri dapat kami laksanakan secara sempurna. Kemudian di atas bukit Marwa kami berhenti untuk berdoa sepuas-puasnya, karena situasi sangat memungkinkan untuk itu.
Di tengah kekhusyukan berdoa, tiba-tiba HP kami berdering pertanda ada SMS masuk. Entah dorongan dari mana tiba-tiba hati kami tergerak untuk membukanya, dan ternyata ada kiriman SMS dari istri dan anak-anak kami yang isinya tidak kami bayangkan sedikitpun sebelumnya :
`ABI, KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN SELAMAT ULANG TAHUN ABI YANG KE 44, SEMOGA PANJANG UMUR DAN SELAMAT DI DUNIA DAN AKHIRAT`
(Dari Ummi & Anak-anak)
Rasanya, umrah kali ini tiba-tiba menjadi istimewa, sebab ternyata Allah memberi hadiah Ulang Tahun ke 44 untuk kami berupa umrah sunnah yang tidak pernah kami rencanakan sebelumnya.
Alhamdulillah wassyukru lillah. Terima kasih istriku, terima kasih anak-anakku, dan tak terlupakan kami haturkan ribuan terima kasih kepada kedua orang tua kami. Karena berkat mereka berdualah kami dapat merayakan ulang tahun ke 44 ini dengan cara melaksanakan ibadah umrah. Alhamdulillah.
Uniknya, komunikasi HP dengan kartu dari Indonesia, sebelumnya kurang begitu lancar, namun SMS ucapan Ulang Tahun untuk kami itu, justru masuk tepat pada waktu yang sangat menggembirakan. Subhaanallah...!