BENARKAH SABAR ITU ADA BATASNYA?
M. Hadi al Bukhori
Kesabaran terdiri dari pengetahuan, keadaan dan amal. Pengetahuan di dalamnya seperti pohon, keadaan seperti ranting-ranting dan amal seperti buah. Maka kita ketahui bahwa maslahat keagamaan terdiri dalam kesabaran yang menimbulkan kekuatan dan dorongan untuk melakukan hal-hal yang mengarah kedalam kesabaran.
Adapun kesabaran dalam beribadah, hendaklah seseorang bersabar beberapa hari maka akan bahagia selama-lamanya, kesabaran terbesar adalah sabar dalam menahan diri/sabar bila diganggu orang dengan perkataan atau perbuatan.
Seorang sahabat Nabi SAW berkata, “Kami tidak menganggap iman seseorang sebagai iman bila ia tidak sabar dikala menghadapi gangguan.” Allah SWT berfirman, “Dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami, dan hanya kepada Allah sajalah hendaknya orang-orang bertawakkal.” (QS. Ibrahim, 12) Kesabaran ini kadang dilakukan atas perbuatan itu dengan menahannya, dan terkadang sabar dari pembalasanya, kedua hal ini menunjukkan kesempurnaan iman.
Di dalam kitab hadits Shohih Bukhori, hadits ke 550 disebutkan yang artinya: Ibnu Abbas ra. berkata: Umaiyyah bin Hishn ketika datang ke madinah tinggal di rumah kemenakannya Al Hur Qasy dan ini termasuk orang-orang yang menjadi penasehat umar. Sebab Umar memang sengaja mengangkat penasehat-penasehatnya dari orang-orang yang pandai dalam al Quran, baik tua atau muda. Maka Uyainah berkata kepada kemenakannya, “Wahai kemenakanku, engkau yang terkemuka di depan Amirul Mukminin, maka mintakan ijin untukku menghadap kepadanya. Al Hur membawa pamannya itu menghadap ke Amirul Mukminin Umar. Ketika bertamu dengan umar, maka uyainah berkata,” wahai putra Umar bin Khothab, engkau tidak memberi yang cukup buat kami dan tidak menghukum dengan adil.
Maka marahlah Umar hingga hampir saja ia dipukulnya. Namun, Al Hur segera berkata, Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah berfirman dalam surat ke-7 ayat 199-Ambillah hati orang dengan suka memaafkan dan anjurkan kebaikan dan abaikan orang-orang yang bodoh,- Sedangkan orang ini termasuk bodoh.” Demi Allah, seakan-akan Umar belum pernah mendengar ayat ini, padahal ia selalu teliti dalam setiap pembacaannya terhadap Al Quran.”
Ya Ikhwan, bahkan semua ayat-ayat Al Quran tidak memberi batas dalam kesabaran, begitu juga dengan hadits-hadits Nabi saw. Lantas bagaimana dengan orang-orang berkata, “Sabar, Sabar, Sabar itu ada batasnya.” Maka AWAS, itu adalah pemahaman yang SALAH! Bahkan ada hadits Nabi yang menyebutkan, “Barang siapa yang bersabar maka dia akan beruntung.”