URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Kamis, 18 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 184 users
Total Pengunjung: 5863460 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
AYOO PERBUDAK DUNIA... ! 
Penulis: Pejuang Islam [ 6/9/2016 ]
 
AYOO PERBUDAK DUNIA... !

Luthfi Bashori

Rasanya tampak sekali jahatnya dunia, angkuh yang hanya memikirkan dirinya sendiri, dunia amat egois dalam keriangannya, tanpa peduli banyak manusia yang ketakutann melihat garang wajahnya.

Memang jahat sekali dunia, sikapnya dingin enggan menyapa, maunya hanya membela kehormatan diri sendiri, tanpa mau mendengar teriakan manusia yang rindu kedamaian.

Memang terasa jahatnya dunia, yang gemar membiarkan manusia menangis hanya untuk mengais belas kasihnya.

Tak jarang dunia memprovokasi manusia, agar menjadi rakus dan berusaha sebanyak-banyaknya mengumpulkan harta benda duniawiyah, padahal semuanya itu hanyalah fatamorgana yang ditawarkan, dan yang diperebutkan itu hanya bersifat sementara, bukan bersifat kekal abadi.

Manusia yang diciptakan sebagai makhluk lemah, ternyata sangat mudah ditipu dan dipengaruhi oleh kelicikan dunia. Dengan penuh kesadaran pun manusia akan rela dan mau saja diadudomba oleh dunia, bahkan dengan senang hati manusian melakukan hasudan terhadap sesamanya, saat dipengaruhi oleh dunia agar saling menjatuhkan bahkan saling membunuh di antara bangsa manuisa sendiri.

Sebenarnya, kejahatan yang dilakukan oleh dunia itu karena ia sangat tahu, betapa bodohnya kebanyakan manusia yang selalu berebut untuk menjadi orang yang paling dekat dengan dunia.

Benar... dunia sangat tahu terhadap sifat-sifat serakah manusia, bahkan karena keserakahannya itu, maka kebanyakan manusia secara suka rela menjadikan diri mereka sebagai budak-budak dunia, hingga dunia pun mampu mempermainkan manusia dengan semaunya sendiri, malahan umumnya manusia justru merasa bangga dipermainkan dan diperbudak oleh dunia.

Sedihnya, hanya segelintir manusia saja yang sadar, lantas berusaha menjauh dari kejahatan dan tipu daya dunia, serta berusaha menceraikan dunia dari kehidupannya. Bahkan hanya sedikit sekali dan bisa dihitung jari, adanya manusia yang dapat mengalahkan hingga memperbudak dunia, dan memaksa dunia itu harus tunduk dan patuh terhadap perintahnya untuk mempersiapkan kehidupan yang sesungguhnya di akhirat nanti.    

Rasulullah SAW bersabda,  Aku ceritakan kepada kalian sebuah hadist, maka hafalkanlah itu. Sesungguhnya dunia itu untuk empat macam orang:

Pertama, seorang hamba yang dikaruniai Allah Swt harta dan menyambung hubungan dengan kerabatnya serta mengetahui bahwa Allah mempunyai hak padanya. Ini adalah derajat terbaik.

Kedua, seorang hamba yang dikaruniai Allah ilmu, tetapi  tidak dikaruniai harta. Ia mempunyai niat yang benar. Ia berkata: Andaikata aku mempunyai harta, tentulah aku beramal seperti si Fulan. Meskipun ia hanya memiliki niat, namun pahala keduanya sama.

Ketiga, seorang hamba yang dikaruniai Allah harta tetapi tidak dikaruniai ilmu. Ia  membelanjakan hartanya secara sembarangan dengan tanpa ilmu. Dengan harta itu ia tidak bertakwa kepada Tuhannya serta tidak menyambung hubungan dengan kerabatnya. Ia pun tidak mengetahui bahwa Allah mempunyai hak padanya. Orang ini berada dalam derajat paling buruk.

Keempat, seorang hamba yang tidak dikaruniai Allah harta maupun ilmu, ia berkata: Seandainya aku mempunyai harta seperti Si Fulan, tentu aku beramal sepetri dia. Maka ia memiliki niat (pahala kebaikan) dan (dosa) kejahatan-nya sama (dengan yang dicontoh dari Si Fulan).

Mari kita perbudak dunia ini demi kepentingan akhirat, dan jangan sekali-kali kita diperbudak oleh dunia hingga lupa mempersiapkan kehidupan akhirat.

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam