AYOO PERBUDAK DUNIA... !
Luthfi Bashori
Rasanya tampak sekali jahatnya dunia, angkuh yang hanya memikirkan dirinya sendiri, dunia amat egois dalam keriangannya, tanpa peduli banyak manusia yang ketakutann melihat garang wajahnya.
Memang jahat sekali dunia, sikapnya dingin enggan menyapa, maunya hanya membela kehormatan diri sendiri, tanpa mau mendengar teriakan manusia yang rindu kedamaian.
Memang terasa jahatnya dunia, yang gemar membiarkan manusia menangis hanya untuk mengais belas kasihnya.
Tak jarang dunia memprovokasi manusia, agar menjadi rakus dan berusaha sebanyak-banyaknya mengumpulkan harta benda duniawiyah, padahal semuanya itu hanyalah fatamorgana yang ditawarkan, dan yang diperebutkan itu hanya bersifat sementara, bukan bersifat kekal abadi.
Manusia yang diciptakan sebagai makhluk lemah, ternyata sangat mudah ditipu dan dipengaruhi oleh kelicikan dunia. Dengan penuh kesadaran pun manusia akan rela dan mau saja diadudomba oleh dunia, bahkan dengan senang hati manusian melakukan hasudan terhadap sesamanya, saat dipengaruhi oleh dunia agar saling menjatuhkan bahkan saling membunuh di antara bangsa manuisa sendiri.
Sebenarnya, kejahatan yang dilakukan oleh dunia itu karena ia sangat tahu, betapa bodohnya kebanyakan manusia yang selalu berebut untuk menjadi orang yang paling dekat dengan dunia.
Benar... dunia sangat tahu terhadap sifat-sifat serakah manusia, bahkan karena keserakahannya itu, maka kebanyakan manusia secara suka rela menjadikan diri mereka sebagai budak-budak dunia, hingga dunia pun mampu mempermainkan manusia dengan semaunya sendiri, malahan umumnya manusia justru merasa bangga dipermainkan dan diperbudak oleh dunia.
Sedihnya, hanya segelintir manusia saja yang sadar, lantas berusaha menjauh dari kejahatan dan tipu daya dunia, serta berusaha menceraikan dunia dari kehidupannya. Bahkan hanya sedikit sekali dan bisa dihitung jari, adanya manusia yang dapat mengalahkan hingga memperbudak dunia, dan memaksa dunia itu harus tunduk dan patuh terhadap perintahnya untuk mempersiapkan kehidupan yang sesungguhnya di akhirat nanti.
Rasulullah SAW bersabda, Aku ceritakan kepada kalian sebuah hadist, maka hafalkanlah itu. Sesungguhnya dunia itu untuk empat macam orang:
Pertama, seorang hamba yang dikaruniai Allah Swt harta dan menyambung hubungan dengan kerabatnya serta mengetahui bahwa Allah mempunyai hak padanya. Ini adalah derajat terbaik.
Kedua, seorang hamba yang dikaruniai Allah ilmu, tetapi tidak dikaruniai harta. Ia mempunyai niat yang benar. Ia berkata: Andaikata aku mempunyai harta, tentulah aku beramal seperti si Fulan. Meskipun ia hanya memiliki niat, namun pahala keduanya sama.
Ketiga, seorang hamba yang dikaruniai Allah harta tetapi tidak dikaruniai ilmu. Ia membelanjakan hartanya secara sembarangan dengan tanpa ilmu. Dengan harta itu ia tidak bertakwa kepada Tuhannya serta tidak menyambung hubungan dengan kerabatnya. Ia pun tidak mengetahui bahwa Allah mempunyai hak padanya. Orang ini berada dalam derajat paling buruk.
Keempat, seorang hamba yang tidak dikaruniai Allah harta maupun ilmu, ia berkata: Seandainya aku mempunyai harta seperti Si Fulan, tentu aku beramal sepetri dia. Maka ia memiliki niat (pahala kebaikan) dan (dosa) kejahatan-nya sama (dengan yang dicontoh dari Si Fulan).
Mari kita perbudak dunia ini demi kepentingan akhirat, dan jangan sekali-kali kita diperbudak oleh dunia hingga lupa mempersiapkan kehidupan akhirat.