SY. ABU UBAIDAH BIN AL-JARRAH KESAYANGAN RASULULLAH SAW
Luthfi Bashori
Sy. Abu Ubaidah bin al-Jarrah adalah Muhajirin dari kaum Quraisy Mekkah yang termasuk paling awal untuk memeluk agama Islam. Beliau ikut berhijrah ke Habasyah (saat ini Ethiopia) dan kemudian berhijrah ke Madinah. Beliau mengikuti setiap pertempuran dalam membela Islam. Setelah wafatnya Nabi Muhammad, beliau merupakan salah satu calon Khalifah bersama dengan Sy. Abu Bakar dan Sy. Umar bin Khattab.
Menjadi salah satu calon khalifah itu bukan sembarang orang, namun harus memiliki beberapa kriteria yang dapat diterima oleh umat Islam. Imam al-Mawardi sendiri menetapkan tujuh syarat bagi calon seorang khalifah atau pemimpin yaitu :
1. Adil.
2. Berilmu sampai taraf mujthaid.
3. Sehat jasmani.
4. Cerdas.
5. Memiliki kemampuan untuk memimpin.
6. Berani berkorban untuk mempertahankan kehormatan dan berjihad dengan musuh.
7. Keturunan Quraisy.
Sedangkan Syeikh Ibnu Khaldun menetapkan syarat Khalifah hanya empat yaitu :
1. Berilmu sampai tahap mujtahid.
2. Adil.
3. Kifayah atau memilki kesanggupan bersiasah.
4. Sehat jasmani dan rohani.
Setelah terpilihnya Sy. Abu Bakar sebagai Khalifah, maka Sy. Abu Ubaidah bin al-Jarrah ditunjuk sebagai panglima perang memimpin pasukan Muslim saat berperang melawan Kekaisaran Romawi.
Sy. Abu Ubaidah bin al-Jarrah memiliki beberapa keutamaan dalam Islam, di antaranya apa yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya setiap umat memiliki amin (orang yang paling amanah/kepercayaan), dan amin umat ini adalah Abu Ubaidah."
Sy. Abdullah bin Syaqiq RA mengungkapkan bahwa ia bertanya kepada St. Aisyah RA, “Siapakah yang paling di sukai Rasulullah SAW ?”
St. Aisyah RA mengungkapkan, “Abu Bakar, kemudian Umar, kemudian Abu Ubaidah bin Al-Jarrah.” (HR. An-Nasa’i, At-Tirmidzi, Ibnu Majah).