URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Kamis, 18 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 179 users
Total Pengunjung: 5863452 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
KEBERUNTUNGAN BAGI ORANG YANG DIASINGKAN, KARENA BELA ISLAM 
Penulis: Pejuang Islam [ 8/6/2017 ]
 
KEBERUNTUNGAN BAGI ORANG YANG DIASINGKAN,
KARENA BELA ISLAM


Luthfi Bashori

Sy. Ibnu Umar RA menuturkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Islam itu mula-mulanya  asing, dan akan kembali menjadi  asing seperti semula, ia akan kembali kepada dua masjid sebagaimana ular kembali ke sarangnya.” (HR. Muslim).

Dalam kenyataam sejarah mengatakan, bahwa datangnya Islam saat pertama kali dibawa oleh Rasulullah SAW, tidak ada orang yang mengenalnya, kecuali hanya keluarga dan shahabat-shahabat karib beliau SAW saja.

Setelah itu baru ada dari kalangan budak belia serta orang-orang lemah lainnya yang memeluk Islam. Kemudian berkembanglah sedikit demi sedikit di kalangan kaum Quraisy, walaupun mendapat perlawanan yang cukup keras dan intimidasi serta persekusi dari kaum kafir, hingga beliau SAW diperintahkan oleh Allah untuk berhijrah ke Madinah, maka di sanalah agama Islam semakin berkembang, bahkan secara terang-terangan didakwahkan ke negara-negara tetangga, hingga akhirnya dapat berkembang ke seluruh dunia.

Namun, sesuai dengan informasi mu’jizat Rasulullah SAW di atas, maka suatu saat di akhir jaman, ajaran Islam itu akan surut dan menyusut, hingga akhirnya menjadi asing lagi di telinga umat manusia. 

Nanti, di saat ajaran Islam itu akan semakin punah di muka bumi, karena orang-orang yang mengaku beridentitas Islam pun akan semakin anti dan menjauhi produk aturan hukum syariat dalam segala bidang, karena mereka lebih senang mengacu kepada produk di luar aturan hukum syariat, maka saat itulah ada asekelompok orang yang minoritas dan kecil jumlahnya, akan berusaha bertahan dalam mengamalkan semua produk aturan hukum syariat.

Namun, di saat itulah lingkungan masyarakat yang ia hidup di dalamnya, tidak banyak yang mendukung gerakan purifikasi syariat Islam, sesungguhnya keberadaan kelompok kecil semacam ini pasti ada, namun keberadaannya dianggap tidak ada oleh masyarakatnya, bahkan cenderung akan dibully dan dicemooah, bila perlu dimusuhi untuk dimusnahkan.

Sy. Abu Hurairah RA menuturkan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bahagialah orang-orang yang terasing.”

“Siapakah orang yang terasing itu?” tanya shahabat.

Beliau SAW menjawab, “Orang-orang yang memperbaiki sesuatu dari sunnahku yang telah dirusak oleh orang lain, dan orang-orang yang menghidupkan sunnahku yang telah dirusak oleh orang lain.” (HR. Muslim, dan dinilai hadits Hasan oleh At-Tirmidzi).

Menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang dimaksud dalam hadits di atas ini adalah upaya melestarikan dan mengamalkan ajaran Alquran dan Hadits sesuai dengan perspektif para ulama salaf Ahlus sunnah wal Jamaah.

Sy. Abdullah bin Amru RA mengatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Orang-orang yang terasing itu adalah orang yang sedikit jumlahnya dan shaleh-shaleh di antara orang banyak. Orang yang membenci mereka dalam masyarakat lebih banyak dari pada yang mencintainya.” (HR. Ahmad)

Betapa beratnya perjuangan kelompok orang yang berjuang untuk melestarikan kemurnian ajaran Islam dari pengaruh perilaku dan  pemahaman di luar agama Islam. Kelompok pemurnian syariat Islam dan pengamalnya ini akan dikucilkan oleh masyarakat dengan berbagai tuduhan miring, bahkan mungkin saja akan mendapatkan intimidasi yang membahayakan keselamatan mereka. Namun di hadapan Allah, kelompok kecil semacam inilah yang akan mendapatkan kemuliaan dan kehormatan sebagai para mujahid fi sabilillah.

Adapun pernyataan Rasulullah SAW tentang kemuliaan kelompok kecil pembela Islam di akhir jaman ini adalah, “Fa thuubaa lil gurabaa-i (maka sangat beruntung kaum yang terasingkan, karena membela agama Islam).”

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam