MENANTANG MUSUH
TERMASUK MUKJIZAT TERBESAR NABI MUHAMMAD SAW
Luthfi Bashori
Menantang Musuh itu membutuhkan nyali dan keberanian super ekstra, tentunya bagi siapa saja yang ingin memiliki jiwa ksatria dan kepahlawanan.
Menantang Musuh bukanlah perkara mudah, jangankan menantang musuh di kandang lawan, bahkan menantang musuh dari tempat tersembunyi pun masih membutuhkan nyali untuk dapat melakukannya.
Umumnya, setiap orang ingin selalu merasa aman dari segala gangguan serta perlawanan, padahal nyali dan keberanian dalam menghadapi apa pun itu, baru akan muncul jika tidak mempunyai beban apapun juga.
Adapun Beban yang dimaksud itu, bisa saja berupa trauma, bisa berupa pamrih, bisa berupa ketidak jujuran, bisa berupa kebencian, atau sebaliknya beban itu muncul justru dari rasa cinta, rasa sayang, bahkan belas kasihan hingga rasa sungkan.
Karena Nabi Muhammad SAW selalu ikhlas dalam menjalankan perintah Allah, maka terciptalah dalam kepribadian beliau SAW itu keberanian yang luar biasa, serta memiliki nyali yang tiada duanya di dunia ini.
Salah satu bukti besarnya nyali dan keberanian Nabi Muhammad SAW yang diabadikan oleh Imam Jamaluddin Abu Bakar Al-Khawarizmi rahimahullah (wafat th 383 H) dalam bukunya, Mufidul ulum wa mubidul humum, adalah sebagaimana berikut:
Imam Jamaluddin Abu Bakar Al-Khawarizmi, mengatakan: Jika ada yang bertanya kepadamu, apa dalilnya bahwa Sayyidinah Muhammad SAW adalah rasul (utusan) Allah?
Maka katakanlah: Dalilnya ialah saya mengetahui secara pasti bahwa Sayyidina Muhammad menyatakan dirinya sebagai Nabi di Makkah, dan menantang umat manusia dengan kenabianya itu.
Allah menampakkan berbagai mukjizat pada diri beliau SAW, melalui kedua tangannya yang tidak mampu seorang pun mendatangkan peristiwa seperti yang beliau SAW lakukan itu.
Beliau SAW tinggal di Makkah selama 13 tahun dan tidak seorang pun sanggup melawan dan mengalahkannya.
Di antara tanda-tanda terbesar mukjizatnya ialah beliau SAW adalah manusia satu-satunya yang muncul, di saat seluruh dunia dari timur hingga barat penuh dengan kekufuran.
Kemudian beliau SAW bersabda:
(Hai sekalian manusia, sesungguhnya agamamu batil dan mazhabmu rusak, sedangkan bapak-bapakmu dan ibu-ibumu berada di neraka. Jika kalian mati dalam keyakinan ini, maka kalian adalah anjing-anjing neraka. Inilah yang aku ketakan kepada kalian. Silahkan kalian lakukanlah tipu daya kalian semuanya terhadapku tanpa memberi penangguhan/secara langsung).
Namun tak ada seorang pun di alam ini yang mampu menolak dan melawan beliau SAW. Ini adalah bukti paling kuat atas kebenaran kenabian itu, sekalipun sebagian kaum itu tetap dalam kesesatan.