URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
KEJARLAH ILMU AGAMA SETINGGI LANGIT 
  Penulis: Pejuang Islam  [18/1/2024]
   
SHALAT SUNNAH & BACA ALQURAN DI RUMAH 
  Penulis: Pejuang Islam  [16/1/2024]
   
HADIAH TERBAIK ADALAH NASEHAT 
  Penulis: Pejuang Islam  [11/1/2024]
   
PARA PENYAMPAI HADITS NABI 
  Penulis: Pejuang Islam  [8/1/2024]
   
PENASIHAT ITU DIPERCAYA 
  Penulis: Pejuang Islam  [31/12/2023]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Jumat, 19 April 2024
Pukul:  
Online Sekarang: 2 users
Total Hari Ini: 46 users
Total Pengunjung: 5863513 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - MEDIA GLOBAL
 
 
Kisah Islam di Meksiko, Muslim Hidup Damai di Negeri Suku Maya Kuno 
Penulis: https://www.liputan6.com [7/8/2018]
 
Kisah Islam di Meksiko, Muslim Hidup Damai di Negeri Suku Maya Kuno

Sputnik, media Rusia, mengangkat kisah mengenai komunitas Muslim yang hidup di San Cristóbal, negara bagian Chiapas di Meksiko, Minggu 29 Juli 2018. Para wartawan berbincang dengan seorang pemimpin mereka untuk memahami bagaimana Islam tumbuh subur di Tanah Suku Maya Kuno itu.

Sejarah Islam di Chiapas --negara termiskin di Meksiko selatan yang berbatasan dengan Guatemala-- anehnya berkaitan dengan pemberontakan yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Zapatista (kelompok revolusioner bersenjata yang bermarkas di Chiapas) pada tahun 1994.

Tak lama setelah peristiwa tersebut, sejumlah ulama Muslim dari Spanyol datang dan menyarankan kepada pemimpin Zapatista kala itu, Subcomandante Marcos, untuk memeluk Islam. Namun bagaimanapun juga, Marcos menolak mentah-mentah tawaran itu dan enggan bertatap muka dengan mereka

Karena sebab inilah, para ulama mulai menyebarkan ajaran Islam kepada masyarakat lokal. Perlahan, satu-per satu penduduk di sana mulai menjadi mualaf.

Seiring waktu berjalan, umat Islam setempat terbagi dalam empat kelompok. Di antara anggota komunitas Muslim di Chiapas, mayoritas terdiri dari Suku Maya dan Tzotzil.

Menurut sensus terakhir dari National Institute of Statistics and Geography (INEGI), pada tahun 2010 ada 3.760 Muslim di negara itu, 110 di antaranya tinggal di Chiapas.

Namun, data ini dianggap telah usang. Menurut beberapa kelompok Muslim, saat ini ada sekitar 12.000 penganut agama Islam di Meksiko. Tetapi angka-angka tersebut masih harus dikonfirmasi.

Salah satu kelompok Muslim terbesar di Chiapas adalah Ahmadiyah. Ibrahim Chechev, seorang imam dari San Cristóbal, membeberkan kepada Sputnik tentang asal dan prospek Ahmadiyah di kotanya.

Menurutnya, anggota jemaah Ahmadiyah terdiri dari 60 keluarga dan jumlahnya diperkirakan akan meningkat.

"Banyak penduduk asli mencari panduan hidup yang sejati. Mereka menemukannya di komunitas kami dan mendapatkannya melalui ajaran Islam," ucap Chechev.

Ia menambahkan, mayoritas Muslim di San Cristobal de las Casas berasal dari kaum pribumi. Mereka masuk Islam sekitar tahun 1995. Banyak di antaranya merupakan mantan EZLN (Tentara Pembebasan Nasional Zapatista).

"Begitu mereka memeluk Islam, segala jenis pertempuran dikesampingkan. Jadi, komunitas Muslim di sini bebas dari kelompok bersenjata," papar Chechev.

"Sekarang kami tidak pernah bersinggungan dengan EZLN. Jemaah Ahmadiyah tidak ingin berprasangka kepada siapa pun, apalagi dengan Tentara Pembebasan Nasional Zapatista," imbuhnya.

Menurut Chechev, dari empat kelompok Muslim di San Cristóbal, dua di antaranya adalah Sufi, satu adalah Wahabi dan yang lainnya adalah Ahmadiyah.

Komunitas Ahmadiyah di San Cristobal de las Casas memiliki hubungan yang sangat erat dengan pemerintah kota dan pemerintah negara bagian, serta dengan pemerintah federal. Selain itu, kelompok tersebut mencoba mengambil bagian dalam kehidupan sosial di Meksiko.

Muslim Ahmadiyah juga bekerja sama dengan organisasi Humanity First. Melalui lembaga nirbala ini, para anggota bisa membantu para wanita dalam mencegah berbagai macam penyakit, khususnya, kanker rahim dan kanker payudara. Selain itu, mereka pun turut membantu para korban gempa bumi Meksiko pada 2017.

"Menjadi seorang Muslim dan warga San Cristobal, kami tidak ingin berselisih paham atau memiliki permasalahan lain. Sebaliknya, kami semakin memperkuat ikatan dengan agama lain," ungkap Chechev.

"Kami selalu mendukung perdamaian dan persatuan, terlepas dari jenis keyakinan yang dianut. Kami menghormati dan mencintai mereka yang beragama Kristen, tidak peduli penganut Evangelis, Katolik atau siapa pun."

https://www.liputan6.com
   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
Kembali Ke Index Berita
 
 
  Situs © 2009-2024 Oleh Pejuang Islam