BICARALAH YANG TEGAS, BUKAN ABU-ABU !!!
Luthfi Bashori
Seorang muslim yang mengidola kepada kehidupan Rasulullah SAW dan ingin mencontohnhya, maka hendaklah ia belajar berbicara yang tegas dan jelas, yang benar katakan benar dan yang salah katakan salah, yang baik katakana baik dan ya ng buruk katakana buruk, jangan bersikap abu-abu yang tidak jelas kemana arah setiap kali berbicara.
Di antara dari kebaikan pembicraan seseorang itu adalah maa qalla wa dalla (ucapannya ringkas namun mengarah kepada pemahaman yang mudah dipahami).
Rasulullah SAW bersabda: “kefasihan itu bukan terletak pada banyaknya pembicaraan, melainkan terletak pada pembicaraan yang tegas dalam hal-hal yang di sukai Allah dan Rasul-Nya. Dan lemah dalam berbicara itu bukan terletak pada sulitnya berbicara, melainkan terletak pada sedikithya pengetahuan tentang perkara yang hak.” (HR. Imam Ad-Dailami melalui Sayyidina Abu Hurairah RA).
Perkataan yang tegas yaitu ucapan lisan yang dapat memisahkan antara perkara yang hak dan yang bathil. Sedangkan kebalikannya adalah lisan yang tidak fasih atau lemah dalam berbicara. Maka pemilik lisan yang tidak fasih ini perlu terus belajar serta berusaha merubah gaya bicaranya, agar menjadi muslim yang fasih.
Seseorang yang pandai bicara namun tidak jelas kemana arah pembicraaannya, maka perlu instropeksi diri dan terus belajar berbenah diri dalam berbicara, karena kejelasan berbicara itu bukan terletak pada banyak bicara, melainkan pembicaraan yang tegas demi taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan yang dinamakan kepelatan (tidak pandai berbicara) bukanlah sulit berbicara melainkan sedikit pengetahuan tentang perkara yang hak.