URL: www.pejuangislam.com
Email: editor@pejuangislam.com
 
Halaman Depan >>
 
 
Pengasuh Ribath Almurtadla Al-islami
Ustadz H. Luthfi Bashori
 Lihat Biografi
 Profil Pejuang Kaya Ide
 Imam Abad 21
 Info Asshofwah
Karya Tulis Pejuang


 
Ribath Almurtadla
Al-islami
 Pengasuh Ribath
 Amunisi Dari Tumapel
 Aktifitas Pengasuh
 Perjuangan Pengasuh
 Kalender Ribath
Pesantren Ilmu al-Quran (PIQ)
 Sekilas Profil
 Program Pendidikan
 Pelayanan Masyarakat
 Struktur Organisasi
 Pengasuh PIQ
 
Navigasi Web
Karya Tulis Santri
MP3 Ceramah
Bingkai Aktifitas
Galeri Sastra
Curhat Pengunjung
Media Global
Link Website
TV ONLINE
Kontak Kami
 
 
 Arsip Teriakan Pejuang
 
BICARALAH YANG TEGAS, BUKAN ABU-ABU !!! 
  Penulis: Pejuang Islam  [14/11/2025]
   
MUSLIM KHARISMATIK PERTANDA TAQWA 
  Penulis: Pejuang Islam  [10/11/2025]
   
JIKA HILANG RASA MALU 
  Penulis: Pejuang Islam  [7/11/2025]
   
SIFAT MANUSIA ITU SERAKAH DUNIA 
  Penulis: Pejuang Islam  [5/11/2025]
   
KAPAN AJAL TIBA 
  Penulis: Pejuang Islam  [3/11/2025]
   
 
 Book Collection
 (Klik: Karya Tulis Pejuang)
Pengarang: H. Luthfi B dan Sy. Almaliki
Musuh Besar Umat Islam
Konsep NU dan Krisis Penegakan Syariat
Dialog Tokoh-tokoh Islam
Carut Marut Wajah Kota Santri
Tanggapan Ilmiah Liberalisme
Islam vs Syiah
Paham-paham Yang Harus Diluruskan
Doa Bersama, Bahayakah?
 
 WEB STATISTIK
 
Hari ini: Kamis, 11 Desember 2025
Pukul:  
Online Sekarang: 1 users
Total Hari Ini: 125 users
Total Pengunjung: 6260641 users
 
 
Untitled Document
 PEJUANG ISLAM - KARYA ILMIAH USTADZ LUTHFI BASHORI
 
 
JIKA HILANG RASA MALU 
Penulis: Pejuang Islam [ 7/11/2025 ]
 

JIKA HILANG RASA MALU


Luthfi Bashori
 

Rasa malu pada diri seseorang yang diletakkan pada tempatnya itu sangat mulia dalam pandangan Allah, Rasulullah SAW, para Malaikat dan seluruh umat manusia.
 

Sebaliknya, sirnanya rasa malu pada diri seseorang itu adalah aib dan tercela di hadapan semua pihak. Contoh ringan, jika ada orang yang tidak mempunyai rasa malu pada dirinya, lantas ia bertelanjang bulat berjalan di depan public, maka semua pihak akan merasa terganggu oleh perilakunyanya, dan setiap orang yang menemuinya akan berpikir bahwa orang tersebut sudah gila dan tidak punya akal. 
 

Belum lagi para Malaikat akan mengecamnya dan Allah serta Rasulullah SAW pun akan murka kepadanya, karena orang ini tidak mengindahkan atauran norma agama maupun norma kemasyarakatan. Kecuali jika ia adalah orang gila.
 

Rasulullah SAW bersabda: “Hendaknya seseorang di antara kalian merasa malu   terhadap kedua malaikat pencatat amal perbuatan yang selalu bersamanya, sebagaimana seseorang malu terhadap dua orang tetangga shaleh-nya yang selalu bersamanya sepanjang malam dan siang hari nya.” (H.R Imam Baihaqi).
 

Kedua malaikat ini adalah malaikat pencatat amal-amalnya, yang di sebelah kanan nya adalah malaikat Raqib pencatat amal kebaikan, sedangkan yang di sebelah kirinya malaikat Atid pencatat amal keburukan, seperti yang di sebutkan dalam firman Allah yang artinya: “Dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) Ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang di ucapkannya, melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf: 16 – 18).
 

Namun rasa malu yang diletakkan pada situasi yang salah, bukan menjadi kebaikan bagi dirinya, namun seringkali akan menjadi bencana. Contoh ringan, ada orang yang merasa malu minta pertolongan kepada orang lain, hingga suatu saat ia berada di kerumunan massa dan datanglah gerombolan pembegal jahat yang membawa senjata tajam yang mengancamnya. 
 

Semestinya orang tersebut bisa berteriak minta tolong kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, namun karena ia malu, akhirnya para penjahat itu merampok dirinya hingga membunuhnya.  
 

   
 Isikan Komentar Anda
   
Nama 
Email 
Kota 
Pesan/Komentar 
 
 
 
 
 
Kembali Ke atas | Kembali Ke Index Karya Ilmiah
 
 
 
  Situs © 2009-2025 Oleh Pejuang Islam